Kamis, 01 September 2016

DUA HARI DIBANDUNG MENJELANG KONFRENSI ASIA AFRIKA



Rencana perjalanan ke kota Bandung, atau kota kembang sebenarnya rencana lama pada saat ikut diklat disemarang  tanggal 23 februari s/d 11 maret 2015 di Jalan Kedung Mundu, , setiap sabtu minggu merupakan waktu libur yang digunakan siswa diklat melakukan aktifitas sesuai keinginan masing –masing siswa, saya dengan Hilman sepakat keliling sekitar kota Semarang untuk  mengisi kekosongan  dan salah satu kota yang kita kunjungi disamping kota semarang,adalah  solo, dan jogjakarta, dan sampai penutupan yang belum sempat saya kunjungi adalah Kota bandung asal Hilman Taufik, asalnya Jawa Barat dan Banten, yang tertunda karena waktu terlalu sempit untuk berangkat kesana, memang sebelumnya ada kesepakatan untuk saling mengunjungi  apakah dia ke makassar atau saya kebandung membawa keluarga,dan ketika saya ada dinas ke jakarta  , saya mencoba untuk contact via handphone  Hilman di bandung. yang sudah saya anggap seperti layaknya saudara kandung, kami berdua adalah siswa udiklat yang berasal dari luar Jawa dari seluruh peserta diklat yakni saya dari Sulawesi ( Suku Bugis) dan Hilmannya  dari SUNDA( katanya beda antara Sunda dan Jawa padahal satu pulau, tapi memang betul bahasanya memang sangat kontras 180 derajat),
Akhirnya kondisi ini  dan umur hampir sama, Karena yang lain  hampir saya bilang masih sekitar lahir 90-an, akhirnya terkadang kompak dan selalu sama-sama dalam kegiatan disemarang
Setelah satu bulan berlalu keinginan melakukan traveling atau wisata ke Kota Kembang seiring adanya perintah perintah Dinas  ke Jakarta  tanggal 20 sd 21 April 2015, Hilman meminta saya datang kebandung apalagi pada saat itu ada KAA ( konfrensi Asia Afrika ) .dan bandung lagi keren-kerenya dibawa komando Ridwal kamil, saya pun  berangkat dengan lion air JT 771,dari manado ke jakarta dengan kode booking KUMRDM rencana flight 06.15 WITA dan tiba di airport soekarno Hatta 08.30 WIB,
Pukul 09.00 langsung booking tiket bus Prima Jasa, dapat seat 13, dan bus ini bukan sebenarnya pilihan saya, sebenarnya mau naik travel Cipaganti, karena Cipaganti bisa antar jemput kelokasi yang diinginkan, namun teman Hilman yang akan menjemput saya sarankan untuk naik Prima Jasa supaya bisa dijemput  Poll Batununggal jalan Soekarno Hatta, karena dekat dengan rumahnya, walaupun Hilman sekelurga tidak tinggal dikota Bandung tapi di Kabupaten Bandung, di Kompleks Griya Prima Asri jalan akasia  Baleendah Kabupaten Bandung. selama  diperjalanan selalu komunikasi dengan Hilman terutama update posisi saya, sekitar jam 13.00 saya tiba di Poll batununggal, ternyata Hilman sudah ada disana sebelum bus saya tiba, cuma saya tidak terlalu perhatikan, karena fokus ke warung Bakso Tahu samping PO Prima Jasa, Bakso tahu jadi pilihan ini karena tidak asing ditelinga saya selalu disebut sama Irwan Iryanto bahwa makanan khas jawa atau sunda,  dan siang itu  akan mengisi perut keroncongan saya, Ketika  sementara membayar pesanan baso tahu,   ada laki-laki  pukul pundak saya yang memakai kaos oblong warna kuning, dan celana jeans pendek warna  biru dengan sandal jepit…ternyata Hilman yang sudah duluan disana menunggu, walaupun dalam hati saya nanti setelah makan baru saya infokan bahwa saya sudah tiba, ternyata dugaanku dan dugaan istriku bahwa Hilman pasti sudah menunggu sebelum saya tiba, dengan canda saling menyapa  santai, dan kami berdua sama menikmati bakso tahu yang sudah saya pesan.
            Setelah makan bakso tahu, saya hubungi pak Sugeng, CEO PT.arindo. bahwa saya rencana mau pergi ke kantor arindo, dan setelah dinfokan ternyata dekat dengan batununggal yakni alamatnya jl Matraman belakang hotel Horizon Bandung, dan memang Hilman sudah tahu lokasi tersebut, Hilman tancap gas menuju ke lokasi tersebut, dengan mobil  KIA picanto D 1051 YC, dan sampai di kantor arindo saya di layani sama mas yuli staff pak sugeng, dengan Capocino panas, setelah bincang-bincang dan foto bareng dan mengunjungi area kerja  PT.Arindo, , saya dengan Hilman pamitan menuju lokasi Konfrensi Asia Afrika, dan akan dilaksanakan dari tanggal 19 – 24 april 2015


            Setiba dilokasi Konfrensi Asia Afrika, Picanto diparkir di basement parkiran Masjid agung Jawa Barat, sudah sempat belikan baju khas bandung untuk anak saya Althaf dan kemanakan Dhafa, setelah itu  menuju warung makan AMPERA jalan Dewi Sartika, terletak depan masjid agung , dengan menu  gorengan udang, ayam goreng, bakwang, Pepes Ikan Mas, menurut Hilman  merupakan menu Sunda, walaupun dalam hati saya ( ini masakan nasional…) bukan ini saya cari, memang kalau saya kesuatu tempat saya juga berburu masakan khas daerah tersebut, seperti kaledo di Palu, Coto Makassar di Makassar, Bubur Manado dimanado, Milo siram di Gorontalo, Empek-Empek dan Pindang di Palembang, Presto di Semarang, dan saya juga baru  sadar bahwa makanan khas jawa sudah menjadi makanan nasional, karena diaerah saya saja hampir yang punya warung asal dari jawa apalagi namanya Bakso 99 % dari jawa, tapi  ternyata habis juga ini mungkin karena lapar, dan saat itu juga  saya charger Black berry, yang sudak lowbat. Untuk persiapan dokumentasi lokasi area KAA,  sekitar 30 menit kami berdua menikmati makanan Ampera,  lumayan  bisa mempengaruhi kadar kolestrol saya yang sudah 195 dan kadar asam urat sudah lebih dari standart 7,8. 
            Setelah makan siang di Ampera, barulah menuju ke Taman Kota disekitar kantor Walikota Bandung, Masjid agung Jawa Barat, , ambil dokumnetasi, up laod status BB, ternyata banyak juga response dari teman –teman Black Berry seperti Ilham dimakassar, ehh jadi delegasi..KAA yach,  Ardeva lumi dimanado,  juga tidak ketiggalan komentarnya ganti dulu celananya, dari tadi subuh eh.. Andi Iyan di Berau Kalimantan Timur “ pung dibandungki” termasuk sepupu saya dari sengkang Andi Zainal  yang sudah Semester 4 di IPDN angkatan  XXIII “dimanaki Puang”, dan memang pernah BBM sebelumnya kalau saya ke Bandung, saya akan ke IPDN, cuma karena waktu saya cukup sempit saya yang minta  dia ke kota Bandung, sementara menunggu, saya dan Hilman menuju masijid lantai dua untuk shalat jama qashar ashar dhuhur.sekaigus charger  BB ynag sudah lowbat lagi.
Selama menunggu sepupu saya, kami berdua istirahat dengan baring baring di shaf awal  masjid, walupun awalnya Hilman kurang PD baring dimasjid biasa orang sunda kebanyaan tidak enaknya…atau memang hanya karakter Hilman, …kalau saya tidak pernah merasa seperti itu, karena memang saya biasa dimasjid. Selama empat tahun dari 2001 -  2004 memang menjadi pengurus masjid kampus UNHAS, …cie alimnya…. , setelah lama menunggu, ternyata sepupu tiba setelah shalat magrib, dan ternyata pas ketemu , langsung pamitan karena ijin keluarnya hanya sampai 20.00 WIB, walaupun berangkatnya dari kampusnya siang hari tapi karena weekend kota bandung Macet… dan setelah ngobrol sambil jalan menuju basment, saya ajak makan bersama, cuma dia tidak bisa karena temannya sementara menunggu diluar masjid, saya pun foto bareng didepan masjid agung kemudian kami upload digroup BBM Cucu Sulawatang Laree. Ternyata itu malam sampailah berita ke bapakku bahwa kami berdua ketemuan dibandung, inilah manfaatnya teknologi. kami  bepisah dengan sepupu pas didepan Bank BRI dan kantor pos, mereka kebandung bertiga satu dari toraja, dan yang satu dari kendari semuanya anak IPDN



            Picanto D 1051 YC yang baru dua tahun keluar dari showroom dengan jankauan 6 ribuan kilometer dengan kemudi Hilman Melaju ke kawasan Daarut Tauhid jalan Geger Kalon untuk mengejar shalat isya berjamaah disana, dan ternyata memasuki kawasan Daarut Tauhid, sangat sulit untuk parkir kendaraan, akhirnya kami parkir dalam perumahan sekitar Daarut Tauhid , dan dalam perjalan menunju masjid saya kagum, takjub atas perjuangan dan  management pengoorganisasian KH.Abdullah Gymastiar, yang dikenal dengan AA gym, teringat akan perkataan Ali bin Abu Tholib salah seorang sahabat nabi: Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir, semoga beliau AA Gym dan seluruh pengurus Daarut Tauhid diberi oleh allah keistiqamahan dalam mengelola menuju kejayaan ummat…..eh ceramah sedikit…..
Suatu Keajaiban terjadi atau apapun namanya  saat saya habis wudhu, saya bertemu dengan Asrul bin mattalatta, yunior saya dari sengkang, tetangga disengkang, asrul sementara ambil S2 di ITB jurusan pertambangan  , setelah bincang-bincang  sejenak asrul dan temannya juga dari Makassar alumni S1 UNM,dan menurut kakaknya putra Alam memang asrul aktif di Daarut Tauhid sejak kuliah di ITB, dan katanya dalam waktu dekat ak an menikah, semoga hajatannya dimudahkan  Allah dan mendapatkan istri sholehah
ketika saya rencana mau shalat isya lagi, walaupun sudah jamak dengan magrib di masjid agung jawa Barat, akan tetapi karena Hilman sudah duluan shalat dengan jamaah masbuk, saya batalkan rencana sholat isya dengan hanya sholat lail 3 rakaat, khawatir tidak bisa bangun tengah malam karena kecapaian. setelah shalat, perut saya sudah mengindikasikan tanda harus isi BBM , langsung menuju kafe depan masjid dan pesan jus Apel sementara Hilman pesan jus alpokat, karena kalau malam saya sudah enam bulan terkahir sudah diet dengan tidak makan malam seperti nasi, goerengan, hanya bisa konsumsi buah, sejak hasil asam urat melampau normal, setelah selesai jus ludes  Hilman singgah di kedai oleh-oleh Daarut Tauhid  untuk belikan oleh-oleh untuk orang tuanya di subang.seperti tempe goreng, saat Hilman dikedai itu saya menyeberang jalan ke kedai sebelah  untuk minum air madu. Sebagai persiapan menuju lokasi permandian air panas.  untuk suplemen malam hari untuk menghindari drop kesehatan esok harinya, Saat  menuju ke mobil untuk tinggalkan Daarut Tauhid ditengah jalan ketemu grobak penjual Sarabba (air jahe) dikenal namanya SEKOTENG, kalau di Hotel semesta namanya Wedang Jahed
            Setelah makan sekoten, Picanto menuju tempat permandian air panas dikabupaten Subang, di tengah perjalanan didaerah lembang kami singgah mencicipi KETAN BAKAR, modelnya segi Empat, Hilman pesan dua, Cuma ditempat itu kami berdua hanya makan satu buah , ini juga karena alasan  diet… kalau bukan karena itu, mungkin 4  buah tidak cukup untuk saya seorang diri,  yang satunya dibungkus menunju permandian, mantap dan maknyus rasanya apalgi sambelnya khas sunda, Daerah Lembang banyak kios atau kedai  disepanjang jalan menjual berbagai macam makanan dan gorengan seperti pisang goreng, sate kelinci, tempat itu mirip losari dimakasar, Malalayang dimanado, KM5 diluwuk,yang jelas tempat kuliner kalau malam hari
            Pukul 21.45 tiba dipermandian Sari Ater, permandian air Panas yang penuh bau belerang open 24 jam, karena waktu malam minggu (weekend) banyak pengunjung berplat mobil B (Jakarta), pas memasuki kawsan itu kekaguman akan bandung semakin takjub… pengelolaan nya memmang dikelola oleh swasta, menurut Hilman ketika dikelola oleh PEMDA ramainya dan cantiknya Sari Ater tidak secantik sekarang tgl 18 April 2015. Kami masuk pintu gerbang  saja Hilman sudak keluarkan koce nya  95 ribu. Satu mobil dengan penumpang berdua.. Semula saya ajak Hilman untuk menginap saja, supaya tidak menggangu orang tua Hilman, yang akan tiba disubang, dan sudah pasti lewat tengah malam, nanti besok subuhnya baru meluncur kesubang, cuma Hilman bilang kalau tidak nginap tidak usah kesubang, saya hanya terdiam, dalam hati saya, saya mesti ketemu dengan orang tua Hilman,       Dengan Dasar mau ketemu orang tuanya Hilman saya tidak ngotot untuk menginap di permandian, setelah parkir mobil, saya berdua Hilman, seperti layaknya saudara, tidak ada lagi gate  dengan Hilman dengan keluarkan 90 ribu kami berdua masuk area kolam air panas, tenyata setelah masuk, sangat sulit dapat tempat duduk, hampir semua full, setelah keliling , Hilman dengan kejelian matanya, menuju dekat post penjagaan kolam, distu ada kursi dan meja yang menjadi tempat tas,dan setelah tempat barang sudah aman, kini giliran, untuk mandi nikmati SARI ATER. Seumur  hidup saya, baru kali ini mandi dipermanndian malam hari, jangankan  jam 22,00, lewat jam magrib saja pasti saya tidak mandi lagi, ini karena saya takut kena paru-paru basah,dan pernah saya berobat selama dua tahun akibat selalu mandi malam waktu masa sekolah SMU, jangankan mandi, olahraga apapun jika malam , pasti saya menolak.. tapi karena waktu saya dibandung Cuma sempit, saya beranikan diri mandi dengan seimbangkan suplai makanan , DIET malam itu saya anggap gagal, dengan pertimbangan mengambil mudharat yang lebih ringan, saya sudah mulai ganti pakaian,awalnya mau pakai baju, Cuma Hilman menegur supaya jangan pakai baju supaya tidak masuk angin, saya coba mandi, kemudian disusul Hilman sekitar dua jam, dikolam ,pukul 24.00 kami putuskan untuk mengakhiri mandi,….dan setelah sampai diluar tenyata Hilman lupa pakaian bekas mandi, dan pada saat itu baru mulai berdatangan tamu wisata , sehingga pada saat Hilman masuk untuk ambil pakaian yang dilupa, ternyata kolam lebih ramai dibandingkan saat kami mandi berdua, memang ide untuk nginap dipermadian tidak bisa dilakasankan , mau nginap dimana , jangankan baring, untuk dapat tempat barang sangat susah, kecuali keluar dari kawasan banyak home stay, villa disiapkan masyarakat disana, dan dihadang pemuda untuk menawarkan villanya.

            Menuju Rumah Orang Tua Hilman dikecamatan Cisalak Kabupaten Sudang,butuh waktu sekitar 30 menit dari tempat permandian, saya sudah mulai hilang ingatan antara sadar atau tidak menuju subang, dan setelah sampai rumah Hilman, kami disambut dengan senyuman seorang ibu, yang selama ini tidak pernah saya rasakan, umur 1,5 tahun ibu saya meninggal dunia karena ginjal, dimana ayah dan saudaranya sudah tidur semua, dan kami disugguhi teh panas untuk menghangatkan tubuh dengan cuaca subang dingin sekali mirip malino kalau di sulsel. Pukul 01.00 dini hari saya sudah menuju tempat tidur yang sudah disiapkan sama kelurga Hilman, Hilman sudah mulai memakai pakaian kebesarannya jaket, topi, dan selimut…..salah satu yang tidak bisa saya lupakan sama saudaraku, adekku yang satu ini, adalah Hilman selalu pakai jaket, kalau mau tidur,, bukan cuma di Bandung, waktu sama-sama di Yogyakarta, di Semarang pasti selimut dulu…semntara saya kalau tidur boleh dibilang pasti berkeringat… walaupun pakai AC..
            04.30 adzan subuh tanggal 19 april 2014 terdengar di Subang, saya dengan Hilman menuju mushollah dekat rumahnya, sampai disana ternyata shalat jamaah gelombang pertama sudah selesai, saya shalat berjamaah dengan Hilman, dengan imam tetap saya, dan Hilman muadsin tetap.hehheh…( sudah Profesi tetap jika sama-sama Hilman). Selesai sholat, dan dzikir pagi , saya diajak jalan-jalan sekitar mushollah, sama seperti waktu di Semarang, habis sholat subuh pasti saya sama Hilman jalan-jalan subuh menunggu terbit matahari, selama jalan-jalan subuh Hilman mulai bercerita, tentang masa kecilnya, masa remaja, , waktu sekolah di STM yang ditempuh dari Subang ke Sumedang,  berangkat jam 5 subuh sampai 6.30 pagi luar biasa perjuangan nya keltika STM untuk mencapai cita-citanya yakni masuk PLN..begitu juga mengenai dan cerita sampai mempersunting istri tercintanya…begitu juga sebaliknya saya juga bercerita ke dia,
            Kembali kesubang, setelah sampai dari sholat subuh, ayah Hilman bapak Anang Hidayat sudah ngobrol dengan kami, dan setiap ayahnya Hilman bicara kedia pasti bicaranya pakai sunda,, Rooming… tapi ada kata yang saya tangkap yakni SURABENG, dalam hati saya pasti kue surabeng, mungkin mereka mengira saya tidak tahu arti surabeng, padahal makanan ini hampir dijadikan sungguhan sarapan oleh nenekku waktu masih kecill.. dan ternyata  betul, Hilman ajak saya ke penjual surabeng…makan dua biji surabeng bareng teh hangat sudah mampu mengimbagi dinginnya udara subuh disubang.dan dia borong banyak surabeng kerumahnya… dan setibanya dirumah keinginan untuk bincang-bincang dengan ayah Hilman , pupus sudah, karena ternyata ayahnya Hilman rutinitas habis shalat subuh pergi ke pasar…dan itu dilakoni sejak Hilman masih kecil
Kembali disuguhi minuman sama mamanya ibu nurhayati  susu MILO, dan setelah itu Hilman bisik saya kalau mamanya sementara goreng ikan khas subang. Dan memang ternyata. 3 ekor ikan mas dan nila musnah saya embat  yang disajikan dengan sambel jahe, yang baru pertama kalinya saya rasakan lezatnya…luar biasa, sampai-sampai saya minta resepnya sama Hilman…Diet gagal lagi yang biasanya saya cuma sarapan kentang dan telur  rebus, atau roti tawar, atau susu kalsium…ini tidak bisa saya lupakan, bayangkan saja hampir tidak pernah merasakan ikan tawar segar, sehari-hari makan ikan laut sejak pindah ke makasar berbeda waktu disengkang hampir tiap hari makan ikan tawar. Dan setelah mandi siap-siap menuju tangkuban parahu
            Sekitar Pukul 08.00 19 april 2015  kami Menuju Tangkuban Parahu ditengah jalan banyak pemandangan yang indah dan sejuk kami lintasi seperti kebun teh, miriplah  sukabumi,saat kami latihan belanegara tahun 2005,  pohon pinus mirip salodik luwuk banggai Sulawesi tengah, Malino Sulawesi Selatan, dan saya sempat  melihat buah diantara buah nenas, dikedai rakyat yang dipamer sepanjang jalan, buah itu asing bagi saya, makanya saya minta Hilman berhenti,  saya dan Hilman turun, maklum kalau mau beli sesuatu kayaknya  harus pakai sunda,  buah itu namanya buah Bencoy

Memasuki kawasan tangkuban Parahu harus juga keluar uang tiket karena berdua pakai mobil kena cash  95 ribu, tiba disana melihat pemandangan bekas gunung merapi meletus, kawasan ini memang ada kepuasan tersendiri tentu berbeda dengan permandian air panas, disana ada sewa kuda yang ingin mengelilingi kawasan, dan bagi yang ingin jalan kaki, rutenya juga sangat mudah, karena sudah dibuat tanjakan –tanjakan yang indah sehingga memudahkan tourist mengelilingi kawasan, dan lagi –lagi dikelola oleh swasta, sekitar satu jam disana Hilman dan saya sepakat untuk mengakhiri karena matahari sudah sangat terik dan yang pasti bagi saya atau wisatawan lain tidak mau mengulagi lagi kedua kalinya travelling ditangkuban Parahu, Memang alami betul, bau belerang, bahkan dalam rombongan ada anak umur SMP sempat dua kali muntah, dan disana juga banyak souvenir dijajankan, dan banyak pedagan kaki lima, dan harganya lumayan murah.
            Setelah puas ditangkuban parahu, kami kembali kekawasan Daarut Tauhid, untuk membeli tiket pesawat dari Jakarta ke Makasar, setelah dapat kode booking , langsung hubungi baraya travel  0222533456 untuk perjalanan dari bandung ke Blok M Jakarta untuk memulai masa dinas SPPD saya, dan setelah dapat seat dan rencana berangkat jam 04,30 subuh hari berangkat dari Pool Surapati, setelah kelar  urus tranportasi, sudah hilang beban dikepala saya sejak tiba dibandung, dan waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 siang  kami berdua menuju Institute Teknologi Bandung dan rencana mau shalat dhuhur berjamaah di masjid salman, dan Alhamdulillah masih sempat dapat tiga rakaat dhuhur bersama imam, setelah sholat kami keliling ITB dan kebun Binatang pas depan ITB


Setelah Sholat Dhuhur ternyata alarm Indonesia bagian tengah sudah berbunyi, Hilman mengajak saya makan mie aceh di jalan banda, langganannya ketika kuliah duluh, eh ternyata lokasinya sudah pindah, dan jatuhnya penjual bakso gerobak, jangan liat gerobaknya,baksonya enak sekali, sampai-sampai saya pesan lagi pentolannnya. Walaupun awal-awalnya saya sempat heran kenapa ini bakso di campur kaki ayam, ….. memang saya sempat ditanya Hilman mau pakai ceker.. saya jawab saja iya.. ehh ternyata ceker itu kaki ayam, saya bilang sama Hilman kenapa tidak jelaskan ceker itu kaki ayam,..dan ketika saya ceritakan sama istri saya, eh ternyata istri saya familiar istilah ceker…., dengan sedikit usaha ambil tissue, saya ambil semua ceker dimangkok dan kumpukan di atas tissue, lalu semua cekernya saya buang ditempat sampah,  baru enak tenang makan bakso, sempat Hilman bisik, bang andi makan dengan tulangnya.. saya jawab ehhh man saya  tidak pernah rasa itu kaki ayam..abangmu ini bukan makhluk segalanya bisa masuk..dan pada saat dimobil baru Hilman buka rahasia sebenarnya berminat untuk amankan saya punya ceker, cuma malu sama ibu-ibu pelanggan bakso didepannya.
Setelah makan siang kami berdua  menuju ke dago, untuk beli jaket parasut karena jaket andalan saya tiap bepergian dengan naik pesawat sudah mulai kusam warnanya, dan memang umurnya sih sudah mendekati dua tahun, saya cari mirip baik kualitasnya maupun dalamannya, karena memang menghangatkan baik suasana dingin maupun panas, ternyata mencari yang mirip dan ukurannya  pas dengan body saya lumayan sulit,kami masuk keluar toko di jl trunojoyo, jl ambon, dalam keadaan basah, karena hujan walaupun hujannya tidak terlalu deras, tapi sempat sepatu saya basah karena dapat genangan air pas lari lari keluar dari toko  jl ambon menuju picanto, ada lima toko yang kami masuki rupanya belum ada  yang mirip terutama dalamannya,
Kami berdua menuju Cibaduyut yang terkenal dari dulu, apalagi setelah yusuf kalla mengkampayekan saat pilpres JK Win,  tahun 2001 saya pernah membeli sepatu  disana, memang ternyata kualitas memang patut diacungkan jempol, sampai 2010  sepatu itu masih saya pakai apalagi kalau ada tugas lapangan, dan mungkin masih awet sampai sekarang karena sudah pindah tangan ke orang lain, waktu pertama saya pakai sepatu itu, ada  pegawai operator distribusi yang sempat pesan jika saya datang lagi kebandung. Namanya pak Saudin dan sekarang sudah dinas di palu,sepanjang jalan di Cibaduyut kami kesusahan untuk parkir picanto, karena mobil pengunjung sudah parkir duluan, dan sampai diujung cibaduyut kami tidak dapat parkiran, akhirnya picanto balik arah , sempat saya bilang sama Hilman kalau begini lebih enak angkot atau motor, karena khawatir tidak dapat tempat parkir dan tidak bisa shooping di Cibaduyut, tapi ternyata kami dapat parkiran pas depan toko, dan dalam hati saya harus saya belanja disini, kalau tidak jangan sampai kita diusir, akhirnya saya belikan sepatu untuk althaf ukuran 26. Setelah bayar, saya pura-pura tanya dimana mushollah? , supaya saya bisa menuju mall terbesar di Cibaduyut, dan memang kami belum sholat ashar, dengan jalan kaki sekitar 50 meter ketoko terbesar, kami sholat ashar berdua ,habis sholat kami istirahat sejenak apalagi Hilman sudah dua hari kemudi picantonya, sempat Hilman minta tolong untuk diurut tungkai kakinya, tapi dasar saya bukan tukang urut, saya biarkan saja berlalu, untung Hilman terima sms dari istrinya lies octavianty  mantan pacarnya dan satu almamater dari UPI cuma beda jurusan , Hilman Jurusan Elektro sementara Istrinya jurusan Manajemen Bisnis “ ayah dan abang andi makan malam dirumah yach. Saya sudah siapin” itu sms istrinya, memang saat itu jam menunjukkan pukul 17,00 , akhirnya kami bergegas untuk turun dari lantai tiga ke lantai dasar, dalam perjalanan kami dapatkan jaket yang hampir mirip dengan yang saya cari  selama di dago,  akhinya saya beli walaupun ukurannya agak kecil,dan dibagian ketiaknya dijahit full, beda dengan saya punya ada resleting ,  setelah bayar di kasa 6 , kami berdua naik picanto, dan  sesuai rencana awal  bahwa Cibaduyut tempat paling terakhir selama dua hari dibandung , kami dengan santai menunju kabupaten bandung tempat tinggal Hilman dan keluarganya, memang rencananya saya menginap dirumah Hilman,  habis magrib kami tiba  dirumah Hilman dan langsung disambut sama istrinya dan alif anak pertamanya , nama lengkapnya sebenarnya khalifah arkananta sangkara, alif langsung saya peluk, dan saya perkenalkan bahwa saya om andi temannya ayah, awalnya masih diam, mungkin masih ngambek karena ditinggal sama ayah Hilman sejak kamarin, dan sempat dia bilang sama ibunya, ibu, alif bombe sama ayah..padahal waktu saya  dijemput  sama Hilman dibatununggal yang pertama saya Tanya mana alifnya… katanya sih kalau bawa alif nanti menyusahkan karena selalu mau digendong.. tiba dirumahnya saya disuguhkan teh hangat, dan saya sholat magrib dikamar alif, dan disitu rencananya mau nginap, cuma saya bilang sama Hilman biar saya istirahat di sofa depan TV saja, Hilman agak keberatan bahkan mau angkat sprinbed didepan TV, alasan sebenarnya saya diluar karena saya khawatir tempat tidurnya alif kelas tiga  roboh, karena banyak pengalaman saya nginap dirumah keluarga roboh tempat tidur, akhirnya saya merasa bersalah juga,
Kami berdua makan malam, sebenarnya saya tidak mau makan , karena alasan mau diet, tapi untuk menghormati upaya menghargai tamu dari keluarga Hilman, malam itu saya gagal diet lagi, dan teringat riwayat tentang bolehnya buka pada saat puasa sunnah jika bertandang kerumah seseorang dan tuang rumah menyajikan makanan, sehabis makan malam, Adsan Isya sudah terdengar dikompleks perumahan Hilman, Hilman ajak saya pergi ke masjid, saya gembira dan terharu ternyata Hilman yang saya kenal baru sekitar dua bulan, orangnya patut diacungkan empat jempol, beruntung istrinya mendapatkan laki-laki sholeh, penuh perhatian, “ jangan GR man”  karena kalau bukan iman, rasa-rasanya tidak kuat untuk kemasjid, saya saja baru keluar dari  rumah, langsung diterpa dinginnya malam di seluruh badan saya,  betul-betul dingin sekali, kami bertiga kemasjid dengan dengan yamaha mio, alif berdiri didepan,dan ini rutin dilakukan Hilman terutama kalau subuh Hilman jalan kaki, sehabis sholat isya saya menonton acara net TV yang dipandu oleh sule dan andre, saya sebenarnya tidak hobby menonton acara tv kecuali ILC tv one, Mata najwa Metro TV, atau biasa saya sekali kali nonton manusia-manusia harimau, katanya istri saya ada pemainnya mirip muka saya yakni rajulangi, diruang tamu saya berdua alif, alif sibuk dengan mainan mobilnya, saya ketawa dengan adegan sule dan andre, sekali kali Hilman menyapa kami, dan dari rawut mukanya sudah pernah tidur dan bangun lagi,  saya juga heran kenapa alif masih mau main padahal sudah jam 9 lewat, menurut Hilman ketika ngobrol lewat HP klau alif dikasih tidur dulu baru mereka berdua tidur, seandainya tidak bisa tidur maka semua lampu dimatikan, akhirnya saya ambil inisiatif masuk kekamar untuk tidur walaupun awalnya saya rencana tidur disofa depan tv, karena kalau betahan distu terus khawatir alifnya tidak mau tidur,
Dengan perasan was-was saya baringkan badanku dengan sebelumnya sudah setting alarm di dua hp saya, tapi saya lupa kalau hp Samsung masih pakai waktu Indonesia tengah setting jam 03.00 disamsung, dan 03,10 dibalck berry sudah otomatis ikut WIB, alarm samsung sudah bunyi. saya langsung bangun dan kaget ternyata saya keringatan, bantalnya basah, saya langsung menuju toilet,untuk mandi, tapi sebelum mandi saya ingat untuk mengoffkan alarm BB supaya tidak menggangu tetangga, pas liat BB ternyata baru jam 02.00, saya lanjutkan tidur
                Alarm  BB jam 03.00 WIB sudah bunyi langsung menuju Toilet untuk mandi persiapan menuju Blok M Jakarta, setelah mandi, ternyata Hilman sudah didapur sementara menggoreng ikan mas untuk saya gunakan sebagai sahur, selesai saya witir satu rakaat, saya menuju meja makan untuk sahur dan ditemani hilman,setelah  semua barang saya sudah di Picanto, saya pamit sama istri Hilman, rencana awal hanya Hilman yang akan antar, tapi setelah alif dengar suara picanto, alif langsung menangis , akhirnya satu keluarga mengantar saya ke pool surapati, disurapati saya  berpisah dengan Hilman dengan keluarganya. Pas jam 04.30 sesuai schedule dan setelah saya sholat subuh dimushollah SPBU, Mobil travel baraya melaju menuju Kejakarta dengan satu kali singgah sebelum masuk wilayah Jakarta, sekitar pukul 08.30 saya sudah tiba di Blok M,  memang betul saran Hilman berangkat subuh bang supaya tidak kena macet dibandung,memang dibandung tidak macet cuma sejak masuk ditol Jakarta sudah mulai merasakan macet.
             Setelah dinas saya menuju ke Blok M square, untuk mencari oleh-oleh pesanan yang tidak sempat saya belikan dibandung, ternyata melelahkan juga perjalanan akhirnya tidak bisa saya lanjutkan puasa senin, dan lagi pula sementara musafir, akhirnya saya masuk warung didalam blok M, setelah itu saya menuju ke bus damri  blok M- bandara, lagi-lagi ketemu dengan  pak Agus Harianto Pegawai Senior dikantor  pusat, beliau mau ke Bali sebenarnya beliau  harusnya singgah di terminal 3, tapi beliau mau ke lounge terminal 1C, akhirnya saya temani dilounge sampai jam 13,45, setelah sholat duhur beliau pamit, dan saya masih melanjutkan dilounge sampai jam 15.00, setelah itu saya jalan kaki menuju pintu keberangkatan IB, dan jam 16.45 WIB  kami boarding dengan lion, sampai di airport hasanuddin jam 20.00 WITA, saya tiba  dan ternyata istri saya sudah menunggu diparkiran airport, sekitar 45 menit saya sudah  tiba dirumah dihertsaning baru perumahan Bumi aroepala  Blok B 7 jl tun abdu razak Gowa. Setelah istrahat selama dua hari di Makassaar bersama keluarag rabu tanggal 22 april 2015 menuju manado penerbagan siang JT 778. inilah perjalanan saya kebandung yang ketiga kalinya,

Terima Kasih Hilman dan keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar