Rencana perjalanan ke kota Bandung, atau
kota kembang sebenarnya rencana lama pada saat ikut diklat disemarang tanggal 23
februari s/d 11 maret 2015 di Jalan Kedung Mundu, , setiap sabtu minggu merupakan waktu libur yang
digunakan siswa diklat melakukan aktifitas sesuai keinginan masing –masing
siswa, saya dengan Hilman sepakat keliling sekitar kota Semarang untuk mengisi kekosongan dan salah satu kota yang kita kunjungi
disamping kota semarang,adalah solo, dan
jogjakarta, dan sampai penutupan yang belum sempat saya kunjungi adalah Kota
bandung asal Hilman Taufik,
asalnya Jawa Barat dan Banten,
yang tertunda karena waktu terlalu sempit untuk berangkat kesana, memang
sebelumnya ada kesepakatan untuk saling mengunjungi apakah dia ke makassar atau saya kebandung
membawa keluarga,dan ketika saya ada dinas ke jakarta , saya mencoba untuk contact via handphone Hilman di bandung. yang sudah saya anggap
seperti layaknya saudara kandung, kami berdua adalah siswa udiklat yang berasal
dari luar Jawa dari seluruh peserta diklat yakni saya dari Sulawesi ( Suku
Bugis) dan Hilmannya dari SUNDA( katanya
beda antara Sunda dan Jawa padahal satu pulau, tapi memang betul bahasanya
memang sangat kontras 180 derajat),
Akhirnya kondisi ini dan umur hampir sama, Karena yang lain hampir saya bilang masih sekitar lahir 90-an,
akhirnya terkadang kompak dan selalu sama-sama dalam kegiatan disemarang
Setelah satu bulan berlalu keinginan
melakukan traveling atau wisata ke Kota Kembang seiring adanya perintah perintah
Dinas ke Jakarta tanggal 20 sd 21 April 2015, Hilman meminta saya
datang kebandung apalagi pada saat itu ada KAA ( konfrensi Asia Afrika ) .dan
bandung lagi keren-kerenya dibawa komando Ridwal kamil, saya pun berangkat dengan lion air JT 771,dari manado
ke jakarta dengan kode booking KUMRDM
rencana flight 06.15 WITA dan tiba di airport soekarno Hatta 08.30 WIB,
Pukul 09.00 langsung booking tiket bus
Prima Jasa, dapat seat 13, dan bus
ini bukan sebenarnya pilihan saya, sebenarnya mau naik travel Cipaganti, karena
Cipaganti bisa antar jemput kelokasi yang diinginkan, namun teman Hilman yang
akan menjemput saya sarankan untuk naik Prima Jasa supaya bisa dijemput Poll Batununggal jalan Soekarno Hatta, karena
dekat dengan rumahnya, walaupun Hilman sekelurga tidak tinggal dikota Bandung
tapi di Kabupaten Bandung, di Kompleks
Griya Prima Asri jalan akasia Baleendah Kabupaten Bandung. selama diperjalanan selalu komunikasi dengan Hilman
terutama update posisi saya, sekitar jam 13.00 saya tiba di Poll batununggal,
ternyata Hilman sudah ada disana sebelum bus saya tiba, cuma saya tidak terlalu
perhatikan, karena fokus ke warung Bakso Tahu samping PO Prima Jasa, Bakso tahu
jadi pilihan ini karena tidak asing ditelinga saya selalu disebut sama Irwan Iryanto
bahwa makanan khas jawa atau sunda, dan
siang itu akan mengisi perut keroncongan
saya, Ketika sementara membayar pesanan
baso tahu, ada laki-laki pukul pundak saya yang memakai kaos oblong
warna kuning, dan celana jeans pendek warna
biru dengan sandal jepit…ternyata Hilman yang sudah duluan disana
menunggu, walaupun dalam hati saya nanti setelah makan baru saya infokan bahwa
saya sudah tiba, ternyata dugaanku dan dugaan istriku bahwa Hilman pasti sudah
menunggu sebelum saya tiba, dengan canda saling menyapa santai, dan kami berdua sama menikmati bakso
tahu yang sudah saya pesan.
Setelah
makan bakso tahu, saya hubungi pak Sugeng, CEO PT.arindo. bahwa saya rencana mau
pergi ke kantor arindo, dan setelah dinfokan ternyata dekat dengan batununggal
yakni alamatnya jl Matraman belakang hotel Horizon
Bandung, dan memang Hilman sudah tahu lokasi tersebut, Hilman tancap gas
menuju ke lokasi tersebut, dengan mobil
KIA picanto D 1051 YC, dan sampai di kantor arindo saya di layani sama
mas yuli staff pak sugeng, dengan Capocino panas, setelah bincang-bincang dan
foto bareng dan mengunjungi area kerja
PT.Arindo, , saya dengan Hilman pamitan menuju lokasi Konfrensi Asia Afrika, dan akan dilaksanakan dari tanggal 19 – 24
april 2015
Setiba
dilokasi Konfrensi Asia Afrika,
Picanto diparkir di basement parkiran Masjid agung Jawa Barat, sudah sempat
belikan baju khas bandung untuk anak saya Althaf dan kemanakan Dhafa, setelah
itu menuju warung makan AMPERA jalan
Dewi Sartika, terletak depan masjid agung , dengan menu gorengan udang, ayam goreng, bakwang, Pepes
Ikan Mas, menurut Hilman merupakan menu
Sunda, walaupun dalam hati saya ( ini masakan nasional…) bukan ini saya
cari, memang kalau saya kesuatu tempat saya juga berburu masakan khas daerah
tersebut, seperti kaledo di Palu, Coto Makassar di Makassar, Bubur Manado
dimanado, Milo siram di Gorontalo, Empek-Empek dan Pindang di Palembang, Presto
di Semarang, dan saya juga baru sadar
bahwa makanan khas jawa sudah menjadi makanan nasional, karena diaerah saya
saja hampir yang punya warung asal dari jawa apalagi namanya Bakso 99 % dari
jawa, tapi ternyata habis juga ini mungkin
karena lapar, dan saat itu juga saya charger
Black berry, yang sudak lowbat. Untuk persiapan dokumentasi lokasi area KAA, sekitar 30 menit kami berdua menikmati makanan
Ampera, lumayan bisa mempengaruhi kadar kolestrol saya yang
sudah 195 dan kadar asam urat sudah lebih dari standart 7,8.
Setelah
makan siang di Ampera, barulah menuju ke Taman Kota disekitar kantor Walikota Bandung,
Masjid agung Jawa Barat, , ambil dokumnetasi, up laod status BB, ternyata
banyak juga response dari teman –teman Black Berry seperti Ilham dimakassar,
ehh jadi delegasi..KAA yach, Ardeva lumi
dimanado, juga tidak ketiggalan komentarnya
ganti dulu celananya, dari tadi subuh eh.. Andi Iyan di Berau Kalimantan Timur
“ pung dibandungki” termasuk sepupu saya dari sengkang Andi Zainal yang sudah Semester 4 di IPDN angkatan XXIII “dimanaki Puang”, dan memang pernah BBM
sebelumnya kalau saya ke Bandung, saya akan ke IPDN, cuma karena waktu saya
cukup sempit saya yang minta dia ke kota
Bandung, sementara menunggu, saya dan Hilman menuju masijid lantai dua untuk shalat
jama qashar ashar dhuhur.sekaigus charger
BB ynag sudah lowbat lagi.
Selama menunggu sepupu saya, kami
berdua istirahat dengan baring baring di shaf awal masjid, walupun awalnya Hilman kurang PD
baring dimasjid biasa orang sunda kebanyaan tidak enaknya…atau memang hanya
karakter Hilman, …kalau saya tidak pernah merasa seperti itu, karena memang
saya biasa dimasjid. Selama empat tahun dari 2001 - 2004 memang menjadi pengurus masjid kampus
UNHAS, …cie alimnya…. , setelah lama menunggu, ternyata sepupu tiba setelah shalat
magrib, dan ternyata pas ketemu , langsung pamitan karena ijin keluarnya hanya
sampai 20.00 WIB, walaupun berangkatnya dari kampusnya siang hari tapi karena
weekend kota bandung Macet… dan setelah ngobrol sambil jalan menuju basment, saya
ajak makan bersama, cuma dia tidak bisa karena temannya sementara menunggu
diluar masjid, saya pun foto bareng didepan masjid agung kemudian kami upload
digroup BBM Cucu Sulawatang Laree. Ternyata itu malam sampailah berita ke
bapakku bahwa kami berdua ketemuan dibandung, inilah manfaatnya teknologi. kami bepisah dengan sepupu pas didepan Bank BRI
dan kantor pos, mereka kebandung bertiga satu dari toraja, dan yang satu dari
kendari semuanya anak IPDN
Picanto
D 1051 YC yang baru dua tahun keluar dari showroom dengan jankauan 6 ribuan
kilometer dengan kemudi Hilman Melaju ke kawasan Daarut Tauhid jalan Geger
Kalon untuk mengejar shalat isya berjamaah disana, dan ternyata memasuki
kawasan Daarut Tauhid, sangat sulit untuk parkir kendaraan, akhirnya kami parkir
dalam perumahan sekitar Daarut Tauhid , dan dalam perjalan menunju masjid saya
kagum, takjub atas perjuangan dan
management pengoorganisasian KH.Abdullah Gymastiar, yang dikenal dengan
AA gym, teringat akan perkataan Ali bin Abu Tholib salah seorang sahabat nabi:
Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir,
semoga beliau AA Gym dan seluruh pengurus Daarut Tauhid diberi oleh allah
keistiqamahan dalam mengelola menuju kejayaan ummat…..eh ceramah sedikit…..
Suatu Keajaiban terjadi atau apapun
namanya saat saya habis wudhu, saya bertemu
dengan Asrul bin mattalatta, yunior saya dari sengkang, tetangga disengkang,
asrul sementara ambil S2 di ITB jurusan pertambangan , setelah bincang-bincang sejenak asrul dan temannya juga dari Makassar
alumni S1 UNM,dan menurut kakaknya putra Alam memang asrul aktif di Daarut Tauhid
sejak kuliah di ITB, dan katanya dalam waktu dekat ak an
menikah, semoga hajatannya dimudahkan
Allah dan mendapatkan istri sholehah
ketika saya rencana mau shalat isya
lagi, walaupun sudah jamak dengan magrib di masjid agung jawa Barat, akan
tetapi karena Hilman sudah duluan shalat dengan jamaah masbuk, saya batalkan
rencana sholat isya dengan hanya sholat lail 3 rakaat, khawatir tidak bisa
bangun tengah malam karena kecapaian. setelah shalat, perut saya sudah
mengindikasikan tanda harus isi BBM , langsung menuju kafe depan masjid dan
pesan jus Apel sementara Hilman pesan jus alpokat, karena kalau malam saya
sudah enam bulan terkahir sudah diet dengan tidak makan malam seperti nasi,
goerengan, hanya bisa konsumsi buah, sejak hasil asam urat melampau normal,
setelah selesai jus ludes Hilman singgah
di kedai oleh-oleh Daarut Tauhid untuk belikan
oleh-oleh untuk orang tuanya di subang.seperti tempe goreng, saat Hilman
dikedai itu saya menyeberang jalan ke kedai sebelah untuk minum air madu. Sebagai persiapan menuju
lokasi permandian air panas. untuk
suplemen malam hari untuk menghindari drop kesehatan esok harinya, Saat menuju ke mobil untuk tinggalkan Daarut Tauhid
ditengah jalan ketemu grobak penjual Sarabba (air jahe) dikenal namanya
SEKOTENG, kalau di Hotel semesta namanya Wedang Jahed
Setelah
makan sekoten, Picanto menuju tempat permandian air panas dikabupaten Subang,
di tengah perjalanan didaerah lembang kami singgah mencicipi KETAN BAKAR, modelnya
segi Empat, Hilman pesan dua, Cuma ditempat itu kami berdua hanya makan satu
buah , ini juga karena alasan diet…
kalau bukan karena itu, mungkin 4 buah
tidak cukup untuk saya seorang diri,
yang satunya dibungkus menunju permandian, mantap dan maknyus rasanya
apalgi sambelnya khas sunda, Daerah Lembang banyak kios atau kedai disepanjang jalan menjual berbagai macam
makanan dan gorengan seperti pisang goreng, sate kelinci, tempat itu mirip
losari dimakasar, Malalayang dimanado, KM5 diluwuk,yang jelas tempat kuliner
kalau malam hari
Pukul
21.45 tiba dipermandian Sari Ater, permandian air Panas yang penuh bau belerang
open 24 jam, karena waktu malam minggu (weekend) banyak pengunjung berplat
mobil B (Jakarta), pas memasuki kawsan itu kekaguman akan bandung semakin
takjub… pengelolaan nya memmang dikelola oleh swasta, menurut Hilman ketika
dikelola oleh PEMDA ramainya dan cantiknya Sari Ater tidak secantik sekarang tgl
18 April 2015. Kami masuk pintu gerbang saja Hilman sudak keluarkan koce nya 95 ribu. Satu mobil dengan penumpang berdua..
Semula saya ajak Hilman untuk menginap saja, supaya tidak menggangu orang tua Hilman,
yang akan tiba disubang, dan sudah pasti lewat tengah malam, nanti besok subuhnya
baru meluncur kesubang, cuma Hilman bilang kalau tidak nginap tidak usah
kesubang, saya hanya terdiam, dalam hati saya, saya mesti ketemu dengan orang tua
Hilman, Dengan Dasar mau ketemu
orang tuanya Hilman saya tidak ngotot untuk menginap di permandian, setelah
parkir mobil, saya berdua Hilman, seperti layaknya saudara, tidak ada lagi
gate dengan Hilman dengan keluarkan 90
ribu kami berdua masuk area kolam air panas, tenyata setelah masuk, sangat
sulit dapat tempat duduk, hampir semua full, setelah keliling , Hilman dengan
kejelian matanya, menuju dekat post penjagaan kolam, distu ada kursi dan meja
yang menjadi tempat tas,dan setelah tempat barang sudah aman, kini giliran,
untuk mandi nikmati SARI ATER. Seumur hidup
saya, baru kali ini mandi dipermanndian malam hari, jangankan jam 22,00, lewat jam magrib saja pasti saya
tidak mandi lagi, ini karena saya takut kena paru-paru basah,dan pernah saya
berobat selama dua tahun akibat selalu mandi malam waktu masa sekolah SMU,
jangankan mandi, olahraga apapun jika malam , pasti saya menolak.. tapi karena
waktu saya dibandung Cuma sempit, saya beranikan diri mandi dengan seimbangkan
suplai makanan , DIET malam itu saya anggap gagal, dengan pertimbangan
mengambil mudharat yang lebih ringan, saya sudah mulai ganti pakaian,awalnya
mau pakai baju, Cuma Hilman menegur supaya jangan pakai baju supaya tidak masuk
angin, saya coba mandi, kemudian disusul Hilman sekitar dua jam, dikolam ,pukul
24.00 kami putuskan untuk mengakhiri mandi,….dan setelah sampai diluar tenyata Hilman
lupa pakaian bekas mandi, dan pada saat itu baru mulai berdatangan tamu wisata
, sehingga pada saat Hilman masuk untuk ambil pakaian yang dilupa, ternyata
kolam lebih ramai dibandingkan saat kami mandi berdua, memang ide untuk nginap
dipermadian tidak bisa dilakasankan , mau nginap dimana , jangankan baring,
untuk dapat tempat barang sangat susah, kecuali keluar dari kawasan banyak home
stay, villa disiapkan masyarakat disana, dan dihadang pemuda untuk menawarkan
villanya.
Menuju
Rumah Orang Tua Hilman dikecamatan Cisalak Kabupaten Sudang,butuh waktu sekitar
30 menit dari tempat permandian, saya sudah mulai hilang ingatan antara sadar
atau tidak menuju subang, dan setelah sampai rumah Hilman, kami disambut dengan
senyuman seorang ibu, yang selama ini tidak pernah saya rasakan, umur 1,5 tahun
ibu saya meninggal dunia karena ginjal, dimana ayah dan saudaranya sudah tidur
semua, dan kami disugguhi teh panas untuk menghangatkan tubuh dengan cuaca subang
dingin sekali mirip malino kalau di sulsel. Pukul 01.00 dini hari saya sudah
menuju tempat tidur yang sudah disiapkan sama kelurga Hilman, Hilman sudah
mulai memakai pakaian kebesarannya jaket, topi, dan selimut…..salah satu yang
tidak bisa saya lupakan sama saudaraku, adekku yang satu ini, adalah Hilman
selalu pakai jaket, kalau mau tidur,, bukan cuma di Bandung, waktu sama-sama di
Yogyakarta, di Semarang pasti selimut dulu…semntara saya kalau tidur boleh
dibilang pasti berkeringat… walaupun pakai AC..
04.30
adzan subuh tanggal 19 april 2014 terdengar di Subang, saya dengan Hilman
menuju mushollah dekat rumahnya, sampai disana ternyata shalat jamaah gelombang
pertama sudah selesai, saya shalat berjamaah dengan Hilman, dengan imam tetap
saya, dan Hilman muadsin tetap.hehheh…( sudah Profesi tetap jika sama-sama
Hilman). Selesai sholat, dan dzikir pagi , saya diajak jalan-jalan sekitar mushollah,
sama seperti waktu di Semarang, habis sholat subuh pasti saya sama Hilman
jalan-jalan subuh menunggu terbit matahari, selama jalan-jalan subuh Hilman
mulai bercerita, tentang masa kecilnya, masa remaja, , waktu sekolah di STM
yang ditempuh dari Subang ke Sumedang,
berangkat jam 5 subuh sampai 6.30 pagi luar biasa perjuangan nya keltika
STM untuk mencapai cita-citanya yakni masuk PLN..begitu juga mengenai dan
cerita sampai mempersunting istri tercintanya…begitu juga sebaliknya saya juga
bercerita ke dia,
Kembali
kesubang, setelah sampai dari sholat subuh, ayah Hilman bapak Anang Hidayat
sudah ngobrol dengan kami, dan setiap ayahnya Hilman bicara kedia pasti
bicaranya pakai sunda,, Rooming… tapi ada kata yang saya tangkap yakni
SURABENG, dalam hati saya pasti kue surabeng, mungkin mereka mengira saya tidak
tahu arti surabeng, padahal makanan ini hampir dijadikan sungguhan sarapan oleh
nenekku waktu masih kecill.. dan ternyata
betul, Hilman ajak saya ke penjual surabeng…makan dua biji surabeng
bareng teh hangat sudah mampu mengimbagi dinginnya udara subuh disubang.dan dia
borong banyak surabeng kerumahnya… dan setibanya dirumah keinginan untuk
bincang-bincang dengan ayah Hilman , pupus sudah, karena ternyata ayahnya Hilman
rutinitas habis shalat subuh pergi ke pasar…dan itu dilakoni sejak Hilman masih
kecil
Kembali disuguhi minuman sama mamanya ibu
nurhayati susu MILO, dan setelah itu Hilman
bisik saya kalau mamanya sementara goreng ikan khas subang. Dan memang
ternyata. 3 ekor ikan mas dan nila musnah saya embat yang disajikan dengan sambel jahe, yang baru
pertama kalinya saya rasakan lezatnya…luar biasa, sampai-sampai saya minta
resepnya sama Hilman…Diet gagal lagi yang biasanya saya cuma sarapan kentang
dan telur rebus, atau roti tawar, atau
susu kalsium…ini tidak bisa saya lupakan, bayangkan saja hampir tidak pernah
merasakan ikan tawar segar, sehari-hari makan ikan laut sejak pindah ke makasar
berbeda waktu disengkang hampir tiap hari makan ikan tawar. Dan setelah mandi
siap-siap menuju tangkuban parahu
Sekitar
Pukul 08.00 19 april 2015 kami Menuju
Tangkuban Parahu ditengah jalan banyak pemandangan yang indah dan sejuk kami
lintasi seperti kebun teh, miriplah
sukabumi,saat kami latihan belanegara tahun 2005, pohon pinus mirip salodik luwuk banggai
Sulawesi tengah, Malino Sulawesi Selatan, dan saya sempat melihat buah diantara buah nenas, dikedai
rakyat yang dipamer sepanjang jalan, buah itu asing bagi saya, makanya saya
minta Hilman berhenti, saya dan Hilman
turun, maklum kalau mau beli sesuatu kayaknya harus pakai sunda, buah itu namanya buah Bencoy
Memasuki kawasan tangkuban Parahu harus
juga keluar uang tiket karena berdua pakai mobil kena cash 95 ribu, tiba disana melihat pemandangan bekas
gunung merapi meletus, kawasan ini memang ada kepuasan tersendiri tentu berbeda
dengan permandian air panas, disana ada sewa kuda yang ingin mengelilingi
kawasan, dan bagi yang ingin jalan kaki, rutenya juga sangat mudah, karena
sudah dibuat tanjakan –tanjakan yang indah sehingga memudahkan tourist
mengelilingi kawasan, dan lagi –lagi dikelola oleh swasta, sekitar satu jam
disana Hilman dan saya sepakat untuk mengakhiri karena matahari sudah sangat
terik dan yang pasti bagi saya atau wisatawan lain tidak mau mengulagi lagi
kedua kalinya travelling ditangkuban Parahu, Memang alami betul, bau belerang,
bahkan dalam rombongan ada anak umur SMP sempat dua kali muntah, dan disana
juga banyak souvenir dijajankan, dan banyak pedagan kaki lima, dan harganya lumayan
murah.
Setelah
puas ditangkuban parahu, kami kembali kekawasan Daarut Tauhid, untuk membeli
tiket pesawat dari Jakarta ke Makasar, setelah dapat kode booking , langsung
hubungi baraya travel 0222533456 untuk
perjalanan dari bandung ke Blok M Jakarta untuk memulai masa dinas SPPD saya,
dan setelah dapat seat dan rencana berangkat jam 04,30 subuh hari berangkat
dari Pool Surapati, setelah kelar urus
tranportasi, sudah hilang beban dikepala saya sejak tiba dibandung, dan waktu
sudah menunjukkan pukul 11.00 siang kami
berdua menuju Institute Teknologi Bandung dan rencana mau shalat dhuhur
berjamaah di masjid salman, dan
Alhamdulillah masih sempat dapat tiga rakaat dhuhur bersama imam, setelah
sholat kami keliling ITB dan kebun Binatang pas depan ITB
Setelah Sholat Dhuhur ternyata alarm
Indonesia bagian tengah sudah berbunyi, Hilman mengajak saya makan mie aceh di
jalan banda, langganannya ketika kuliah duluh, eh ternyata lokasinya sudah
pindah, dan jatuhnya penjual bakso gerobak, jangan liat gerobaknya,baksonya
enak sekali, sampai-sampai saya pesan lagi pentolannnya. Walaupun awal-awalnya
saya sempat heran kenapa ini bakso di campur kaki ayam, ….. memang saya sempat
ditanya Hilman mau pakai ceker.. saya jawab saja iya.. ehh ternyata ceker itu
kaki ayam, saya bilang sama Hilman kenapa tidak jelaskan ceker itu kaki
ayam,..dan ketika saya ceritakan sama istri saya, eh ternyata istri saya
familiar istilah ceker…., dengan sedikit usaha ambil tissue, saya ambil semua ceker
dimangkok dan kumpukan di atas tissue, lalu semua cekernya saya buang ditempat
sampah, baru enak tenang makan bakso,
sempat Hilman bisik, bang andi makan dengan tulangnya.. saya jawab ehhh man
saya tidak pernah rasa itu kaki
ayam..abangmu ini bukan makhluk segalanya bisa masuk..dan pada saat dimobil
baru Hilman buka rahasia sebenarnya berminat untuk amankan saya punya ceker, cuma
malu sama ibu-ibu pelanggan bakso didepannya.
Setelah makan siang kami berdua menuju ke dago, untuk beli jaket parasut karena
jaket andalan saya tiap bepergian dengan naik pesawat sudah mulai kusam
warnanya, dan memang umurnya sih sudah mendekati dua tahun, saya cari mirip
baik kualitasnya maupun dalamannya, karena memang menghangatkan baik suasana
dingin maupun panas, ternyata mencari yang mirip dan ukurannya pas dengan body saya lumayan sulit,kami masuk
keluar toko di jl trunojoyo, jl ambon, dalam keadaan basah, karena hujan
walaupun hujannya tidak terlalu deras, tapi sempat sepatu saya basah karena
dapat genangan air pas lari lari keluar dari toko jl ambon menuju picanto, ada lima toko yang
kami masuki rupanya belum ada yang mirip
terutama dalamannya,
Kami berdua menuju Cibaduyut yang
terkenal dari dulu, apalagi setelah yusuf kalla mengkampayekan saat pilpres JK
Win, tahun 2001 saya pernah membeli
sepatu disana, memang ternyata kualitas
memang patut diacungkan jempol, sampai 2010
sepatu itu masih saya pakai apalagi kalau ada tugas lapangan, dan
mungkin masih awet sampai sekarang karena sudah pindah tangan ke orang lain,
waktu pertama saya pakai sepatu itu, ada
pegawai operator distribusi yang sempat pesan jika saya datang lagi
kebandung. Namanya pak Saudin dan sekarang sudah dinas di palu,sepanjang jalan
di Cibaduyut kami kesusahan untuk parkir picanto, karena mobil pengunjung sudah
parkir duluan, dan sampai diujung cibaduyut kami tidak dapat parkiran, akhirnya
picanto balik arah , sempat saya bilang sama Hilman kalau begini lebih enak
angkot atau motor, karena khawatir tidak dapat tempat parkir dan tidak bisa shooping
di Cibaduyut, tapi ternyata kami dapat parkiran pas depan toko, dan dalam hati
saya harus saya belanja disini, kalau tidak jangan sampai kita diusir, akhirnya
saya belikan sepatu untuk althaf ukuran 26. Setelah bayar, saya pura-pura tanya
dimana mushollah? , supaya saya bisa menuju mall terbesar di Cibaduyut, dan
memang kami belum sholat ashar, dengan jalan kaki sekitar 50 meter ketoko terbesar,
kami sholat ashar berdua ,habis sholat kami istirahat sejenak apalagi Hilman
sudah dua hari kemudi picantonya, sempat Hilman minta tolong untuk diurut
tungkai kakinya, tapi dasar saya bukan tukang urut, saya biarkan saja berlalu,
untung Hilman terima sms dari istrinya lies octavianty mantan pacarnya dan satu almamater dari UPI cuma
beda jurusan , Hilman Jurusan Elektro sementara Istrinya jurusan Manajemen Bisnis
“
ayah dan abang andi makan malam dirumah yach. Saya sudah siapin” itu
sms istrinya, memang saat itu jam menunjukkan pukul 17,00 , akhirnya kami
bergegas untuk turun dari lantai tiga ke lantai dasar, dalam perjalanan kami
dapatkan jaket yang hampir mirip dengan yang saya cari selama di dago, akhinya saya beli walaupun ukurannya agak
kecil,dan dibagian ketiaknya dijahit full, beda dengan saya punya ada resleting
, setelah bayar di kasa 6 , kami berdua
naik picanto, dan sesuai rencana
awal bahwa Cibaduyut tempat paling
terakhir selama dua hari dibandung , kami dengan santai menunju kabupaten
bandung tempat tinggal Hilman dan keluarganya, memang rencananya saya menginap
dirumah Hilman, habis magrib kami
tiba dirumah Hilman dan langsung
disambut sama istrinya dan alif anak pertamanya , nama lengkapnya sebenarnya
khalifah arkananta sangkara, alif langsung saya peluk, dan saya perkenalkan
bahwa saya om andi temannya ayah, awalnya masih diam, mungkin masih ngambek karena
ditinggal sama ayah Hilman sejak kamarin, dan sempat dia bilang sama ibunya,
ibu, alif bombe sama ayah..padahal waktu saya
dijemput sama Hilman
dibatununggal yang pertama saya Tanya mana alifnya… katanya sih kalau bawa alif
nanti menyusahkan karena selalu mau digendong.. tiba dirumahnya saya disuguhkan
teh hangat, dan saya sholat magrib dikamar alif, dan disitu rencananya mau
nginap, cuma saya bilang sama Hilman biar saya istirahat di sofa depan TV saja,
Hilman agak keberatan bahkan mau angkat sprinbed didepan TV, alasan sebenarnya
saya diluar karena saya khawatir tempat tidurnya alif kelas tiga roboh, karena banyak pengalaman saya nginap
dirumah keluarga roboh tempat tidur, akhirnya saya merasa bersalah juga,
Kami berdua makan malam, sebenarnya
saya tidak mau makan , karena alasan mau diet, tapi untuk menghormati upaya
menghargai tamu dari keluarga Hilman, malam itu saya gagal diet lagi, dan
teringat riwayat tentang bolehnya buka pada saat puasa sunnah jika bertandang
kerumah seseorang dan tuang rumah menyajikan makanan, sehabis makan malam,
Adsan Isya sudah terdengar dikompleks perumahan Hilman, Hilman ajak saya pergi
ke masjid, saya gembira dan terharu ternyata Hilman yang saya kenal baru
sekitar dua bulan, orangnya patut diacungkan empat jempol, beruntung istrinya
mendapatkan laki-laki sholeh, penuh perhatian, “ jangan GR man” karena kalau bukan iman, rasa-rasanya tidak
kuat untuk kemasjid, saya saja baru keluar dari
rumah, langsung diterpa dinginnya malam di seluruh badan saya, betul-betul dingin sekali, kami bertiga kemasjid
dengan dengan yamaha mio, alif berdiri didepan,dan ini rutin dilakukan Hilman
terutama kalau subuh Hilman jalan kaki, sehabis sholat isya saya menonton acara
net TV yang dipandu oleh sule dan andre, saya sebenarnya tidak hobby menonton
acara tv kecuali ILC tv one, Mata najwa Metro TV, atau biasa saya sekali kali
nonton manusia-manusia harimau, katanya istri saya ada pemainnya mirip muka
saya yakni rajulangi, diruang tamu saya berdua alif, alif sibuk dengan mainan
mobilnya, saya ketawa dengan adegan sule dan andre, sekali kali Hilman menyapa
kami, dan dari rawut mukanya sudah pernah tidur dan bangun lagi, saya juga heran kenapa alif masih mau main
padahal sudah jam 9 lewat, menurut Hilman ketika ngobrol lewat HP klau alif
dikasih tidur dulu baru mereka berdua tidur, seandainya tidak bisa tidur maka
semua lampu dimatikan, akhirnya saya ambil inisiatif masuk kekamar untuk tidur
walaupun awalnya saya rencana tidur disofa depan tv, karena kalau betahan distu
terus khawatir alifnya tidak mau tidur,
Dengan perasan was-was saya baringkan
badanku dengan sebelumnya sudah setting alarm di dua hp saya, tapi saya lupa
kalau hp Samsung masih pakai waktu Indonesia tengah setting jam 03.00
disamsung, dan 03,10 dibalck berry sudah otomatis ikut WIB, alarm samsung sudah
bunyi. saya langsung bangun dan kaget ternyata saya keringatan, bantalnya basah,
saya langsung menuju toilet,untuk mandi, tapi sebelum mandi saya ingat untuk
mengoffkan alarm BB supaya tidak menggangu tetangga, pas liat BB ternyata baru
jam 02.00, saya lanjutkan tidur
Alarm
BB jam 03.00 WIB sudah bunyi langsung
menuju Toilet untuk mandi persiapan menuju Blok M Jakarta, setelah mandi,
ternyata Hilman sudah didapur sementara menggoreng ikan mas untuk saya gunakan
sebagai sahur, selesai saya witir satu rakaat, saya menuju meja makan untuk
sahur dan ditemani hilman,setelah semua
barang saya sudah di Picanto, saya pamit sama istri Hilman, rencana awal hanya
Hilman yang akan antar, tapi setelah alif dengar suara picanto, alif langsung
menangis , akhirnya satu keluarga mengantar saya ke pool surapati, disurapati
saya berpisah dengan Hilman dengan
keluarganya. Pas jam 04.30 sesuai schedule dan setelah saya sholat subuh
dimushollah SPBU, Mobil travel baraya melaju menuju Kejakarta dengan satu kali
singgah sebelum masuk wilayah Jakarta, sekitar pukul 08.30 saya sudah tiba di
Blok M, memang betul saran Hilman
berangkat subuh bang supaya tidak kena macet dibandung,memang dibandung tidak
macet cuma sejak masuk ditol Jakarta sudah mulai merasakan macet.
Setelah dinas saya menuju ke Blok M square,
untuk mencari oleh-oleh pesanan yang tidak sempat saya belikan dibandung,
ternyata melelahkan juga perjalanan akhirnya tidak bisa saya lanjutkan puasa
senin, dan lagi pula sementara musafir, akhirnya saya masuk warung didalam blok
M, setelah itu saya menuju ke bus damri blok M- bandara, lagi-lagi ketemu dengan pak Agus Harianto Pegawai Senior dikantor pusat, beliau mau ke Bali sebenarnya beliau harusnya singgah di terminal 3, tapi beliau
mau ke lounge terminal 1C, akhirnya saya temani dilounge sampai jam 13,45,
setelah sholat duhur beliau pamit, dan saya masih melanjutkan dilounge sampai
jam 15.00, setelah itu saya jalan kaki menuju pintu keberangkatan IB, dan jam
16.45 WIB kami boarding dengan lion,
sampai di airport hasanuddin jam 20.00 WITA, saya tiba dan ternyata istri saya sudah menunggu
diparkiran airport, sekitar 45 menit saya sudah
tiba dirumah dihertsaning baru perumahan Bumi aroepala Blok B 7 jl tun abdu razak Gowa. Setelah
istrahat selama dua hari di Makassaar bersama keluarag rabu tanggal 22 april
2015 menuju manado penerbagan siang JT 778. inilah perjalanan saya kebandung yang ketiga kalinya,
Terima Kasih Hilman
dan keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar