Petta Pitue manurungge Ri salorong, saat itu lamuru
merupakan federasi dari tiga kedatuan yakni Lompo, Baringen, dan kajuara tiap
tiap daerah dipimpin oleh datu dan pimpinan tertinggi adalah petta Pitue
Setelah Petta pituE, system federasi berubah menjadi satu datu saja dibawah datu ada jabatan
Pabbicara merupakan isntansi kedua di bawah datu,Pabbicralah yang akan
membicarakan segala sesuatunya, Adapun Pabbicara ada dua yakni Pabbicra Muttara
dan Pabbicara Lita, dibawah Pabbicara ada 4 Pangepa yakni Pangpa Kessi, Tipa,
Latarauwe, dan MassappaE
Selain itu terdapata Dua Matoa Yakni Lompo dan Baringen,
matowa, Pangepa,Pabbicra terdiri atas 8 orang disebut Adana Lamuru , berhak
bebribicara dan pengangkatan datu lamuru
Sebagai Pejabat Terendah Adalah Widang ( sebagai ketua ketua
kelompok Rakyat)
Setelah masuk Islam maka Adat Lamuru ditambah satu yakni
kadhi
Selain Sistem
Struktur Pemerintahan Lamuru juga ada Panji Panji/ Simbol kerajaann lamuru, Adapun panji kebesaran lamuru disebut sabbe RegaE berbentuk bendera
dengan warna kuning dan ditengahnya terdapat gambar naga merah
Sampai abad XV dan Awal XVI lamuru berdiri sendiri, namun pertengahan XVI ketidak stabilan
muncul, dimana saat Raja Gowa X- I
Manriwagau Daeng Bonto Kareng Lakiung Tunipalangga Ulaweng ( 1547 sd 1565)
lamuru tak lupa ditaklukkan, namun bukan penaklukan mutlak tapi sifatnya
pengakuan belaka sehingga eksistensi kerajaan lamuru tetap berjalan, Kerrjaan wajo sering mebantu gowa dalam usaha
perluasan, hal ini Nampak dalam perang
batulappa dan Bulo bulo sinjai, sebagai balas jasa setlah lkembali perang bulo bulo maka wajo
dipimpin oleh panglima perang Lamungkace
Toaddamang, beberapa kerajaan di bawah kerajaan lamuru pammana, Timurung
diserahkan ke kerajaan wajo OLEH RAJA GOWA
Pada Masa Raja Gowa XI I Tajibarani Daeng Manrapi
kareang Data 1565 kalah perang dari Bone, maka
Maka Lamuru masuk derah Pengaruh Bone.
Kekalahan Gowa atas bone terjadi ketegnagan dan agak redah Ketika terjadi Perjanjian Caleppa 1570 yang menjadikan sungai tangka di sinjai sebagai garis demarkasi antara bone dan gowa ( Perjanjian ini pada masa Raja Gowa XII I Mangorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa Dengan Raja Bone La Tenri Rawe Bongkange, merupakan pembaharuan perjanjian raja sebelumnya raja gowa IX Daeng Matanre Karaeng Mangutungi Tumaparisi Kallonna Dengan Raja Bone ke VI La Ulio BotoE MatinroE ri Itterung.
Pada Tahun 1582 Muncullah perjanjian Bone wajo, soppeng TellumpoccoE untuk menghalangi Usaha Gowa memperluas pengaruhnya di Sulawesi selatan, isi perjanjian ini ketiga kerajaan ini bersaudara bone tertua, Wajo tengah, dan soppeng bungsu, dan soppeng lah yang peling kecil kekuasaanya maka diserahkan lah beberapa daerah kekeuasaan dari wajo dan bone, wajo menyerahkan Tanah Tengnga , Bone menyerahkan Deeragh Goa goa (bagian dari lamuru) dan mulai saat itu Lamuru menjadi daerah perlindungan Kerajaan soppeng
PENGARUH ISLAM DI LAMURU
ABAD XVII Masehi XVII pengaruh Islam di sulawesi
selatan. namun jauh sebelumnya 1580 mulai masuk, dimana saat itu sultan Ternate
Babullah datang ke raja Gowa XII I Mangorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa,
salah satu perjanjian persahabatan maka Ternate menyerahkan pulau Selayar kepada
Raja Gowa, namun masalah agama, Raja gowa belum menerima Islam , namun masjid
pertama dibangun di diirikan 1583 di Mangalekana yang diperuntukkan pendatang
ummat islam.
Berkat usaha dari 3 mubalig Datuk Tiro di makamkan
dibulukumba, Datuk Patimang diluwu, Datuk Ribandang dimakamkan di makassar,
maka islam mulai tersebar, daerah yang pertama adalah luwu, saat itu datunya La
Pattiware Daeng Parebbung dengan Gelar
Sultan Muhammad ( 1604-1605), sesudah luwu maka menyusull Tallo dan Gowa
Saat Raja Gowa XVI I
Mangearangi Daeng Manrabia sultan
Alaudin Bersama Raja Tallo I Malingkaan Daeng Manyonri Sultan Awalul Islam bukan hanya menganut tapi memutuskan Islam Menjadi Agama Negara. Maka melakukan
penyebaran secara damai, , kecuali saat menghadapi TellumpoccoE ( karena saat
itu dibentuk memang untuk menghalangi hegemoni politik dari gowa)
1607 suppa ( sebelumnya Nasrani) , Sawiito memeluk Islam,
kemudian melanjutkan perang dengan tellumpoccoE diajatappareng, Gowa kalah, nanti
pada tahun1608 mucul Perang dipare pare,
maka Tellumpoccoe mengalami kekalahan maka Islam masuk di Tellumpoccoe berturut
turut soppeng dibawa datu BeoE, 1609, Wajo
Arung Matoa lasangkuru 10 mei 1610, Bone 23 november 1611 menerima setelah perang
lagi karena hadat bone menolak keinginan raja bone Latenri rawe yang sudah memeluk Islam bahkan memalzukan dan diganti.
Hingga 1710 Lamuru kerajaan palili dari kerajaan soppeng dan
diperkirakan islamnya tahun 1609. sebagaimana diketahui bahwa hadat soppeng yang terdiri
atas pangepa dan pabbicra yang diketuai oleh arung bila. sangat besar
pengaruhnya.dari makam yang ada di lamuru menunjukkan akan ke islaman, sekitar abad 17 dengan melihat bentuk makam yang ada di raja Goa dan Tallo.
diringkas dari buku Lamuru Selayang Pandang oleh Drs Abd Muttalib M, maaf jika masih ada salah ketik.
penulis La Makkaraka