Minggu, 28 Agustus 2016

Sehari di Kota SOLO , kotanya Jokowi



Setelah sepekan disemarang , tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh teman-teman yang mau menggunakan kesempatan untuk silaturrahim dengan keluarganya  dijawa tengah atau bisa dikenal dengan mudik karena dinas, Jumat malam tanggal 26 februari 2015, hampir semua nya meninggalkan hotel Semesta disemarang  termasuk   Irwan Iryanto teman kamar Hilman mudik ke boyolali, dan Rendy teman kamar saya mudik kesurabaya , makanya saat itu dari pada dihotel terus dan kesepian, saya ajak Hilman ke Solo  untuk weekend, awalnya Hilman agak kurang menanggapi, karena kurang fit  kena influensa dan batuk, dan saya yakinkan bahwa kalau ke Solo  saya pastikan sembuh batuk dan flunya,
Sabtu pagi jam 10,00 tanggal 27 Februari 2015  setelah sarapan di Hotel Semesta kami berdua  jogging  di Simpang Lima dan ketemu teman lama dari suluttenggo pak suriadi,setelah mandi dihotel  kami berdua berangkat  keterminal Terboyo, dengan angkutan dalam kota, setibanya diterminal Terboyo karena tidak mau antrian dalam terminal,  maka siang-siang jam 12  kami berdua jalan kaki cari bus dijalan utama sekitar 300 meter dari pintu terminal, sekitar 10 menit dapat bus eksekutif menuju  ke Solo,dengan lama perjalanan sekitar dua - tiga jam
            Akhirnya kami tiba diterminal solo dengan biaya perorang 25 ribu rupiah, saya juga senang bisa datang dikota kelahiran presiden jokowi dan amin rais, setiba dari terminal kami berdua naik angkot ke karaton solo dengan ongkos 5 ribu perorang, saya sengaja duduk disamping supir, supaya saya bisa cari info tentang solo, supir angkot juga senang menjelaskan  tentang solo apalagi dia tahu saya dari Makassar dan Hilman dari Bandung., walaupun tidak lengkap dan detail tapi cukup sebagai info awal,  akhirnya kami berdua tiba dikaraton Solo dengan  hujan rintik-rintik  menyertai , dan ternyata sudah tidak bisa masuk kedalam karaton,karna waktu berkunjung kalau hari sabtu  hanya sampai jam 14.00, setelah ambil dokumentasi dipendopo karaton solo, kami menuju masjid agung Solo untuk shalat Jama Qashar ashar dan dhuhur, sambil menunggu hujan reda, namun perjalanan menuju ke masjid kami dapati pasar Klewer, katanya  sih pusat Grosir dikota Solo, saya dan Hilman banyak borong batik solo disitu,  lumayan batiknya, disamping coraknya agak bagus , harganya juga terjangkau cocok untuk oleh-oleh ,karena keenakan shooping kelupaan untuk sholat, kami segerakan kaki menuju masjid agung, selesai sholat dan foto-foto di sekitar masjid kami kembali ulang ke pasar KLEWER, dan disitulah kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta
            Setelah mendapatkan gambaran singkat dari salah satu petugas toko  yang kami kunjungi, transpotrasi kereta api “parameks” adalah pilihan kami menuju Yogyakarta, ditempuh sekitar dua jam ke Yogyakarta dengan tiket  enam ribu rupiah, cuma menuju kestasiun kereta api satsiun Solo Balapan, perlu naik taksi argo atau naik becak, karna tidak ada angkot dari pasar Klewer ke station Balapan, setelah sholat jama Qasar Magrib Isya dimushollah gang kecil sekitar pasar Klewer, kami mencari menu makan malam special solo, saya BBM dengan teman di salatiga yang juga asli solo,menu apa saja makanan khas solo, teman carolina sampaikan  ada Nasi Liwet, Selat solo, Serabi Solo, Tengkleng Kambing, walaupun kami makan siang dengan Tengkleng Kambing, cuma lidah kami tidak cocok, karna hampir semua disuguhkan dengan jeroan, asli kolestrol, malam harinya saya jalan kaki menuju arah stasiun Balapan  disamping mencari souvenir solo, sekaligus hancurkan lemak akibat pola makan lima kali diudiklat semarang , sekaligus juga mencari  tempat makan khas solo , akhirnya dapat juga tempat makan dengan menu  kuah pakai telur, namanya. Nasi Timlo, maknyus…. Enak tenang, perjalanan menuju stasiun lumayan jauh , disamping hujan rintik dengan bermodalkan langkah kaki seribu dan jaket anti air, kami menuju stasiun dengan beberapa kali bertanya ke masyarakat sekitar jalan, setelah melewati pasar Legi Surakarta, toko Luwes, akhirnya kami tiba di stasiun, dan souvenir yang saya cari tidak ditemukan sepanjang jalan, capek campur senang tiba di stasiun, bayangkan saja kami menempuh jalan kaki sekitar 2-3 km .aslinya petualang…
Pukul 20.00 kami berangkat dari Solo naik KA parameks 279, dan tiba di Yogyakarta pukul 21.48  28 februari 2015 malam, dalam perjalanan  kami berdua saling bertukar cerita, bercerita tentang masa-masa kuliah, bagimana hilman dapat jodoh, yang jelas semakin cair, tanpa ada lagi rasa sungkem, disinilah kami saling menerima masukan, termasuk saya ajak Hilman untuk berhenti merokok, dan alhmadulilah dianya bersedia,walaupun sebenarnya hilman selama bersama kami tidak merokok, cuma kelihatan dari bibinya bahwa hilman perokok, itulah kehebatan Hilman punya Empati yang terlalu tinggi,….jangan tersanjung man








Tidak ada komentar:

Posting Komentar