PRA PEMBERANGKATAN:
Tahun 2015 saya
mendapat undangan dari Allah subhana Wata”ala bersama ayah saya, untuk
menunaikan ibadah haji lewat kota Manado Embarkasih Balikpapan, Kloter 11 No
porsi 7664 No passport A2916869 setelah menjadi
daftar tunggu sejak tahun 2011. Sedangkan Bapak saya Andi Mattalatta Tamabasa dapat No Porsi 7663
dengan No passport : A2916898, kami
berangkat bersama 550 calon jamaah dari SULUT, 144 asal manado, selebihnya tersebar
PRA PEMBERANGKATAN
Rabu 26 Agsutus
2015 setelah ashar dilaksanakan pelepasan dari walikota manado, dikantor
walikota Manado, sekaligus setiap jamaah haji mendapatkan dana talikasi sebesar
dua juta, sekaligus mendapatkan kejelesan kloter, Rombongan berapa dan regu berapa, awalnya kami diumumkan kloter
10 dengan pembimbing haji bapak muhammad sholeh no Hp 082196399996 Kasi
Anggaran Kanwil Depag SULUT, namun ditengah perjalanan dapat info berubah
menjadi Kloter 11, saya bergabung dengan
Rombongan 1 dengan ketua Rombongan Bpk
Slamet Efendi {anggota Polisi), Regu 4 dengan ketua Regu bpk Sirat Safii Husain,
Tiap Regu mempunyai 11 calon jamaah Haji, Tiap Rombongan terdiri atas 4 Regu.
Kamis tanggal 3
September jam 14.00, saya berdua bersama
ettaku ( ayah) ditemani dengan kakak saya Andi Rosmiyanti yang memang sengaja
mengantar kami dari makassar bersama orang amurang yakni burhan, saya langsung
ke asrama haji Tuminting , kami
datang masih sepi, karena calon jamaah lain berbarengan dengan KBIH
masing-masing, saya bahkan di regu 4 semuanya tidak mempunyai KBIH, istilahnya
Calon Hajji Google ( pinjam Istilah mas Erfan).
Acara pemberangkatan
diberangkatkan langsung oleh menteri agama RI bapak lukman hakim, serta nasehat
dari WANTIMPRES bpk KH.Hasyim Muzadi, acara ini merupakan kehormatan bagi
kloter 11,( terjadi pergantain Kloter dari 10 Ke 11) karena menurut DEPAG SULUT
sejak adanya asrama Tuminting baru pertama kalinya dibuka oleh seorang menteri
agama, sebanarnya awalnya kami tergabung dikloter 10 Cuma dari jamaah kabupaten kotamobagu keberantan atas manado selalu
lebih duluan pemberangkataannya, dan saat di asarama Tuminting Manado kami
mendapatkan dana talikasih dar Gubenrnur Sulawesi Utara. Katanya sih
danaTalikasih rutin dikeluarkan sebagai biaya kami dari asrama tuminting ke
embarkasi Balikpapan yang tidak termasuk dalam biaya ONH, semntara biaya Lokal
yang dikeluarkan dari Depag per Calon Jamaah Haji sebanyak Rp. 3.825.500, sebenarnya saya pribadi ingin
langsung saja ke Balikpapan dengan modal 400 ribu dari Makassar, namun pertimbangan dari ayah,
istri, dan mertua maka saya keluarkan lagi dana sebesar 7,6 juta katanya sih demi kebersamaan.
Kami
menginap di asrama tuminting, sekitar 02.00 dinihari jumat 4 September
kami menuju ke bandara Samratulangi, langsung naik pesawat tanpa melewati ruang
pemberangkatan, kami sholat subuh dipimpin oleh pak kiyai haji bukhari termasuk
Calon Jamaah Haji yang sudah pernah
melakukan haji, dan kebetulan berasal dari Makassar, Jam 7.30 kami tiba di embarkasih Balik
papan.langsung masuk diaula Jabal Nur, untuk
mendapatkan arahan teknik dari pengelola selama di embarkasih,embarkasih
Balikpapan dikhususkan untuk jamaah dari Provinsi Kaltim, Kalimatantan Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara) ,kami sholat jumat diembarkasih, merupakan jumat
pertama, ternyata di Embarkasih sudah banyak jualan oleh –oleh haji, , INGAT, kalau saya jangan belanja dulu, awas
kelebihan Bagasi,
Habis Isya kami dikumpul di Aula Embarkasih, dengan kontrol yang sudah
Ketat, barang-barang kami sudah diperiksa by X- tray, sudah dilarang membawa
benda-benda cair melebihi 100 mil, makanya saya memperbayak 100 mil saja, sehingga Alhamdulillah, barang
kami berdua lolos dari pemeriksaan dari kelebihan bagasi maupun barang yang
dilarang, distulah juga pembagian kartu kesehatan sekaligus melakukan Kontrol
ulang dan setiap Calon Jammah Haji wajib
mendapat Gelang Identitas yang terbuat dari perak, juga bagi yang sakit
mendapatkan gelang sesuai rekomendasi
dokter, saya sendiri tidak mendapat gelang artinya dari kesehatan Aman,
sedangkan ettaku dapat gelang Merah, yang menandakan perlu pengawasan ketat
dari dokter kloter, menunjjukan resiko Sakit paling tinggi, disusul warna
kuning Midle Risk.dan kami juga menerima biaya Living Cost per CJH sebanyak
1500 riyal bersamaan dengan Visa haji, yang menjadi topic permaslahan Calon Jamaah
Haji 2015, banyaknya CJH tertunda berangkatnya karena belum keluar VISA dari
kerajaan, Alhmadulillah kloter 11 semuanya berangkat kecuali ibu rektor
IAIN manado ibu Rukmina Hidayat,karena
alasan Dinas bergabung dengan Kloter Selanjutnya, kami Merupakan Calon Jamaah
Haji Gelombang I langsung ke mekkah(
artinya aka ada perbedaan lokasi Mikat)
Sabtu5 September
2015 pukul 23:55 kami meninggalkan balik papan menuju Jeddah dengan Transit di
padang Sumatera Barat Untuk pengisian Bahan Bakar dengan pesawat Garuda GA 4111
dengan no Seat 44,Sebelum Mendarat sekitar 15 menit kami beberapa orang sudah
berniat Miqat dipesawat, yakni kami berdua, dan Agus ibrahim luneto, Calon
Jamah yang lain nanti airport King abdul Aziz Jeddah baru niat umrah.
Tanggal 6
September pagi hari kami tiba di airport jeddah, dimana waktu Jeddah 5 jam lebih
lambat dari Indonesia,Alhamdulillah kami tidak terlalu antrian pada saat
pemeriksaaan oleh petugas IMIGRASI begitu Juga pulangnya, berbeda kloter yang
lain yang sampai berjam-jam antrian, Setelah CJH sudah berniat umrah bagi
tamattu kecuali rombongan pak Kiyai Bukhari mengambil Haji IFrad niat Haji
& Umrah, kami menuju tempat pemondokan di Mekkah dengan naik buss, sekitar
3 jam kami tiba dipondokan 30 lantai yakni
AL JAWHARA HOTEL No akomodasi 801,Sektor 8, Wilayah jarwal, alhamdulillah
dengan perubahan kloter kami dapat Hotel baru digunakan, dengan jarak 950 km
dari Masjid Haram, Setelah sholat jamak Qasar Dhuhur ashar kami istirahat, dan
ternyata bapak tidak sengaja ganti pakaian ihram dengan sarung, kebiasaan
selama di tanah air tidur dengan sarung, untung Lupa dan tidak tahu.setelah
magrib kami menuju ke masjidil haram untuk melakukan Tawaf Qadam, kami Sholat Isya di dalam masjid haram dekat
Pintu 71, kami selanjutnya kami melakukan Tawaf 7 kali, melaksanakan SAI, danTahalull, Alhamdulillah
kondisi masih sepi akhinya kami selesaikan
rangkaian umrah sekitar 3 jam (Tawaf dengan SAI),
Tanggal 7 September 2015, merupakan hari kedua dari 28
hari kami di tanah haram mekkah,.suhu
mencapai 42 derajat, luar biasa panasnya,
alhmdulilah selama 11 hari pertama saya dengan ettaku tidak
meninggalkan sholat 5 waktu berjamaah dimasjidil Haram,nanti tanggal 28
September baru memulai sholat jamaah di masjid dekat hotel , masjid orang
India, Masjid Jarwal, dan juga diselingi sholat di masjid hotel, selama di
makkah kami dapat jatah makan siang yang
merupakan tambahan fasilitas terbaru ditahun 2015, karena kami tidak bersama
perempuan, dari tanah air dan tidak membawa beras, akhinya kami belanja diluar
saja, tiga kali makan semuanya belanja,
untung di hari kedua, sudah banyak makanan Indonesia disekeliling hotel, dengan
menu ayam , telur sayur khas Indonesia, dan
ini juga perlu kami syukuri karena tidak semua hotel ada penjual kakilimanya/
penjual Ilegal.alhmadulilah semua makanan bisa saya makan mulai gulai kambing,
Nasi Kebuli,berbeda dengan Ettaku saya harus sortir makanannya karena ada
gelang merah, Untung ada abon sapi 3 bungkus ( 2 Kg daging) pemberian mertua,
kue Kering pemberian Nenek mertua, yang
bisa membantu kami sebagai lauk dan terutama snack sebagai cemilan menunggu waktu sholat. Kami rutin menuju
masjid jam 11 siang ( habis Makan siang)
sampai selesai sholat isya,
ditengan perjalanan pulang ke Hotel terkadang kami mendapatkan hadiah dari para
mukhlisin ,berupa minuman, buah, bahkan nasi kebuli, dan terkadang dapat oleh
–oleh kurma juga.selama menunggu menuju arafah, saya mengurus proses Badal haji
kakek dan nenek saya, kalau kakek sudah memang diurus dari tanah air dan sudah
menjalin komunikasi dengan HJ padda sahabat petta Mare ( Nenek Mertua),
sementara Badal Nenek saya amanahkan ustads teman mas agus. Biaya badal
percalon jamaah haji sepuluh juta
rupiah, adapun untuk DAM tamattu saya,
lagi-lagi tidak bersama sama dengan
Romboongan yang dipercayakan dengan yayasan kenalan pak IRVAN ( Ketua
Kloter 11) dan sebagian Lewat yayasan kenalan pembimbing haji dari Balikpapan, saya langsung menuju bank Islam yang berada
didekat masjidil haram, karena menurut info pemotongan DAM selain diBank itu
dilakukan sebelum 10 Dzulhijjah, dan
terpercaya, walaupun agak mahal dibandingkan dengan DAM kelompok, kami pilih
470 Riyal sedangkan yayasan 350 riyal. Adapun qurban saya lewat Hajja Padda
Kamis 10
september 2015, kami rombongan melakukan wisata ke bebeberapa tempat,dengan
menaiki bus, tiap rombongan satu bus,kami
menuju pemotongan DAM, kemudian menuju Jabal Rahmah Padang arafah,baru menuju
ke Musdalifah, menuju pemondokan Mina, disitu banyak ujian menimpa kami ,
ada 2 teman rombongan yang kehilangan
jejak, sampai kami tertunda kerute
selanjutnya karena sibuk mencarinya, dan hari itu Rombangan 1 batal menyaksikan
pemotongan DAM karena alasan belum ada Kambing seharga 350 riyal, disitulah
muncul aslinya manusia, seberapa besar menahan marah, jengkel.
Jumat kedua tanggal 11 september 2015, hari itu kami diuji
lagi dengam musibah jatuhnya Crane akibat badai penggantian musim, yang menyebakan banyak
korban meninggal dan luka-luka, kami bertiga yang sekamar yakni saya,
Ettaku dan agus menuju kelantai 2 dari
jam 10 pagi menungu waktu jumat,karena
sudah tidak bisa masuk kelantai satu apalagi lantai dasar, habis jumat saya menuju lantai satu , biasanya
menjelang ashar atau habis saya menuju
kelantai dasar pas didepan sejajar pintu
ka’bah / Multasam, tapi kenapa hari itu saya putuskan tidak kesana saya memilih
untuk belajar memperbaiki bacaan Qur,an saya dilantai satu halaqah 23, akhirnya menjelang magrib
sementara belajar berkelompok, situasi jamah mulai ribut, dan keliatan
banyak jamaah yang berdarah yang
ditanduk , awalnya saya mengirah akibat jatuh karena lantai licin akibat hujan
gerimis,, dan saya mencoba lihat kondisi diluar masjid, terjadi hujan lebat dan
badai, setiba dihotel banyak panggilan
yang masuk, dan di Whatsapp sudah ramai dengan kejadian dan banyaknya korban
akibat crane, ternyata kondisi dihotel teman-teman sudah mengkhawatirkan saya
dankebetulan saat itu saya tidak bisa dihubungi, nanti subuhnya setelah melihat
police line, saya banyak bersyukur kepada ALLah, karena lokasi kejadian persis
dilokasi selama ini saya mengaji antara ashar dan magrib.
Sejak Tanggal 18
September 2015, Hari Jumat kami mulai Jumatan didekat hotel dengan pertimbangan
Calon Jamaah Haji sudah mulai berkumpul dan padat di masjidil Haram, dengan
pertimbangan persiapan fisik untuk rangkaian Haji.dan sejak saat itu bapak
hanya tinggal shalat lima waktu dimasjid dekat hotel atau berjamaah di
mushollah Hotel, sedangkan Saya pribadi masih rutin sholat subuh dimasjidil
haram dan melakukan tawaf sunnah sebelum sholat subuh, dan ada kejadian yang
sempat membingungkan pada saat saya tawaf yang ketiga, ada pengumumuman untuk
sholat, saya langsung ikut dengan niat sholat sunnah, Sholatnya lumayan beda
dengan sholat yang lain , Habis Baca Alfatihah , baca surat azab, kemudian
Rukuk, setelah rukuk lanjut membaca ayat lagi, baru rukuk dan sujud, begitu
selanjuntnya, setelah sholat saya selesaikan tawaf sunnah saya, baru setelah
itu saya chating dengan teman adik angkatan yang kebetulan kuliah dimadinah dan
menjadi duta haji sebagai mutaarjim , bahwa tadi itu sholat apa? Dia bilang
sholat gerhanan bulan, dan ini saya lakukan untuk menghindari kesalah pahaman
jaamah dihotel, dan ternyata benar, sesampai dihotel sudah ribut bahwa ada lagi
sholat subuh yang beda dimasjid haram, saya langsung jawab bahwa itu sholat
gerhana bukan subuh, memang begitu juga padaa saat imam membaca ayat sajadah ,
ternyata ada juga jamaah yang tidah pernah sujuh tilawah.
Tanggal 19
September2015 dihotel sudah mulai ada kajian rutin yang diterjamhkan oleh
mahasiswa atau alumni madinah, dengan syeknyautusan
kerajaan untuk memberikan pemahaman tentang ibadah haji, diakhir muhadarah ada Tanya jawab tentang banyak nya
perbedaan manasik haji antara DEpag RI dengan Pemerintah Saudi, termasuk miqat
Haji, Hari tarwiyah, dan lain
Selasa
Tanggal 22 September 2015/ 8 Dzulhijjah,
Kami menuju arafah, kebetulan dapat urutan awal menuju arafah pada pagi hari,
dan sempat sholat dhuhur diperkemahan arafah, walaupun sebelumnya mau mengambil hari tarwiyah di mina, namun
metode berbeda ketika harus berangkat pada 7 Dzulhijjah malam, maka saya
memutuskan bersama rombongan dengan mengambil pendapat memulai ihram haji
dimekkah,sesampai di arafah .
Hari Rabu
tanggal 23 September 2015/ 9 Dzulhijjah kami memasuki kegiatan inti haji yang
termasuk Rukun Haji yakni wukuf di
arafah, setelah Sholat dhuhur, pembimbing haji kami menyampaikan khutbah
arafah, setelah itu saya gunakan moment diarafah berdzikir, membaca alqur’an dan berdoa sampai
tenggelam matahari baik yang saya
lakukan dalam tenda, maupun diluar tenda, baik posisi duduk maupun berdiri,
terutama padaa saat menyaksikan matahari tenggelam,kami gunakan berdoa sambil
mengangkat tangan dan berdiri mengahdap kiblat,
Ketika adsan
magrib dikumandangkan saya dengan bapakku mengambil wudhu tanpa sholat magrib dan isya dikema, saya
mengambil pendapat sholat jama qasar nanti
dimusdalifah, bersama agus dan teman dari kemenag ,dan alhmadulillah
setelah rombongan sholat magrib, langsung
naik bus menuju musdalifah, dan kami tiba dimusdalifah masih sepi,
sehingga bebas mencari batu kerikil, tapi kami melakukan dulu sholat jama qasar
magrib isya, setelah itu baru mencari batu sebesar tai kambing, untuk digunakan
melempar jamarat, konsekuensi kami datang cepat dimusdalifah berarti harus
pertama keluar dari musdalifah, jam 11 malam sudah ada bus menuju ke mina, lagi
–lagi saya negosiasi dengan ketua kloter bahwa nanti setelah jam 12 malam baru
saya berangkat,karena disyariatkan mabit dimina, dan betul kami merupakan bus
terakhir tiba diperkemahan mina, dan kema sudah full sudah tidak mendapatkan
tempat, saya harus mencari tempat yang layak terutama untuk ettaku, dan alhmadulillah
saya dapat kamar kosong,dan bebas
memilih posisi,yang belum pernah digunakan jamaah, katanya sih itu tempat
dipakai jamaajh haji dari cina saat menginap 8 dzulhijjah ( hari Tarwiyah) dan memanggil teman yang terlanjur
berdesakan,dan kebetulan jamaah dari kutai banyak bergabung, termasuk Taufik,H.Sopian,
dan sebagian dari manado
Kamis 24
September 2015 /10 dzulhiijah 1437 H
kami melakukan sholat subuh dikema dipimpin oleh pembimbing Haji, dan sesuai
keputusan kloter bahwa kloter 11 melakukan Jamarat haji ( Jumaratul aqabah) nanti
habis isya, dengan pertimbangan keamanan dan kesalamatan, pembimbing kloter
menghindari waktu afdal yakni pagi hari demi keselamatan calon jamaah haji,
walaupun ada calon jamaah haji yang nekat melempar dipagi hari seperti teman
sekamar agus luneto beliau banyak mengambil pendapat TV rodja, Irvan, dan ada
teman dari kemenag yang sudah kedua kalinya melakukan haji, saya tetap
berpendapat moderat dengan mengambil jalan tengah, yakni berangkat setelah
ashar dan tiba dikema sebelum magrib.
Dengan pertimbangan kalau pagi berkumpul 3-4 juta jamaah ditempat jamaarat, dan
kalau malam menghindari mati lampu, Dan ternyata ada sekitar 14 jamaah ikut
dengan saya, terutama dari kutai, dan sebagian dari manado yang sudah haji dua
kali, dan tetap menyemangati jamaah yang ikut dengan saya dengan banyak
berdzikir, karena selesai dhuhur sudah diumumkan oleh ketua kloter bahwa
terjadi musibah mina dan menewaskan banyak jamaah waktu itu kabarnya puluhan
nyawa, ternyata ada ribuan nyawa akibat musibah mina di pagi hari itu , kejadiannya
dilantai 3, sedangkan untuk orang Indonesia rutenya selalu melewati
lantai 2, baru mau memasuki terowongan sudah ada pengumuman berantai, bahwa
jamaah dari asia tenggara dilarang melempar sampai ada izin dari amil haji,
dengan ikhtiar dan tawakal kami melangkah demi langkah menunuju jamaarat saelesai melempar juga dijamratul qubra, dan Alhamdulillah baru keliahatan ayah ettaku
berseri seri akibat khawatir dengan pengumuman musibah mina, dan langsung
berucap, kalau begini besok saya ikut lagi,
padahal setelah dhuhur sudah bisiki saya untuk diwakili dan saya tidak iyakan
danmengajak tidur, selesai tidur langsusng saya ajak pergi tanpa memberi kesempatan
berbicara dengan jamaah lain, kami melakukan tahalull ditengah jalan, botak
semua dengan jasa 10 Riyal, setiba di lokasi perkemahan kami melihat ketua
kloter pak ervan sudah melakukan tahalul dan sudah mengganti pakaian ihram,
ternyata beliau melakukan jamarat tdk bersama jamaah lain, katanya itu
dilakukan untuk untuk survey, maka mulai saat intu terjadilah keributan kecil,
setelah sholat isya rombongan lain baru berangkat, walaupun berapa kali
dilkukan penundaan , dan pasti mempengaruhi mental jamaah,
Jumat 25 September
2015/ 11Dzulhijjah saya tetap berpisah dengan rombongan dan bertambah jamaah
yang mau ikut sampai lebih 20an, termasuk ketua rombongan darikutai,H.Arifin
akhirnya kami putuskan bawa bendera dan beliau yang membawanya, walaupun
isyarat tangan masih kami gunakan apabila mencari teman yang kesasar, saat
itulah saya negosiasi dengan ketua kloter untuk ambil nafar awal, awalnya
beliau tdk setuju, namun dengan alasan yang masuk akal,seperti bahwa musim
badai, beliau memberikan lampu hijau
jika ada 50 jamaah, maka dizinkan,dan
saat itu diputuskan boleh ambil nafar awal kecuali ketua rombongan, ketua regu,
memang sebelumnya tidak ada kesepakatan nafar awal atau tsani, cuma pembimbing
haji sudah terlanjur melakukan keputusan pemotongan kurban tanggal 12
dzulhijjah, otomatis mengambil nafar tsani,
Sabtu 26
September 2015 / 12 Dzulhijjah saya dengan bapak sekitar jam 03.45 berdua
menuju lokasi jamaarat, dan sholat subuh sebelum melempar, setelah melempar 3
jamarat, kami menuju kema, dan ternyata bus yang mau mengantar kami ke hotel
dapat giliran jam 11 siang, akhirnya setelah mendapat izin dari dokter
kloter,saya dengan bapak cari bus menuju ke hotel jarwal, langsung dapat bus
jamaah padang, akhirnya sampai di hotel sekitar jam 8, hotel sangat sepi, dan
jalanan full dengan mobil pribadi dan bus milik hujjaj yang tinggal diarab
.langsung mencuci pakaian ihram dan lain-lainmenggunakan mesin cuci hotel, kami
istirahat, dan kami putuskan untuk tawaf
haji menjelang subuh, dan betul ternyata teman kloter yang mengambil
nafar awal baru tiba dihotel habis dhuhur,
Senin 28
September 2015, sebelum subuh hari saya melakukan tawaf haji tertunda satu hari
dengan perencanaan Ahad 27 September 2015, dengan pertimbangan ettaku butuh
istirahat, dan padatnya area ka’bah, alahamdulillah saya memutuskan untuk tawaf
di lintasan terdekat dengan ka’bah, kemudian lanjut sai, melewati lintasan
kursi roda, selesai rangkaian haji sebelum subuh, maka ranngkaian haji saya
selesai setelah tahalul akhir/tsani,
Hari –hari
selanjutnya saya melakukan tawaf sunnah, sekaligus mengamati cara efektif
mencium hajar aswad tanpa berdesakan dan saling tarik menarik, dan
alhmadulillah saya sempatkan mencium hajar aswad dua kali tanpa mengeluarkan
energy yang cukup ekstra, walaupun fatwa ulama Saudi tidak boleh melakukan
sunnah dengan melakukan dosa seperti melukai sesama hujjaj, Saya lakukan tawaf
sunnah dilantai khusus kursi roda, biasanya saya berangkat sekitar jam 03,00
subuh dengan lengkap sepatu dan tas ransel yang sudah bersisi dengan minimal 10
botol kosong untuk diisi dengan air sam – sam habis pulang subuh, saya bisa
lolos masuk dengan melobi keluaraga yang membawa kursi roda, untuk membantu
asal bilang sama petugas bahwa ini teman saya, dan tentu saya lihat jamaah yang
mirip dengan saya,saya lakukan tawaf, dan shalat lail 11 rakaat menunggu subuh,
setelah subuh baru menuju tempat belajar alqur,an, didekat pintu 71,
29 September
2015 habis sebelum ashar saya menemani teman H.sumarsono, H.Anies untuk
melakukan umrah, kebetulan umrah saya adalah nadzar, untuk mengumrahkan ibu
saya, saya menunuju tempat miqat tredekat , Miqat tan’im, setelah niat miqat, walaupun sebagian
sholat dulu, tapi saya cuma ambil miqat baru menuju masjidil haram dengan naik
mobil angkutan umum untuk melakukan
rangkaian umrah, begitu juga tanggal 3
oktober saya melakukan badal umrah untuk
kakek saya Andi Mallawi, hal ini sebenarnya perbedaan pendapat tentang bolehnya
umrah berkali-kali dalam sekali safar, mayoritas ulama Saudi berpendapat tidak
dianjurkan, namun ketika itu menjadi nadsar maka tidak mengapa, begitulah
jawaban atas pertanyaan saya ke syekh asal universitas saudi
Jumat, 02
Oktober 2015 sebelum subuh saya bersama taufik, agus, dan ustads xxx dari
manado beserta keluarganya satu mobil menuju Gowa hira, untuk melihat nafak
tilas Rasulullah menerima wahyu pertama, sebelum waktu subuh kami berangkat
dengan naik taksi yang sudah janjian menuju
jabal al noer,
kami sholat subuh diperjalanan, ada masjid disekitar kaki gunung, sekitar jam 6 lewat pagi sudah tiba di puncak
gunung depan gua hira, namun untuk masuk membutuhkan waktu dan kesabaran, hampir
sama susahnya mencium hajar aswad, dari rombongan hanya saya dan taufik yang
bisa masuk ke gowa ukuran 1 x 1 mungkin, yang lain tidak beranii, awalnya saya
juga ragu, tapi saya kuatkan bahwa boleh jadi saya kesini lagi sudah tua,
untung masih fisik kuat dan sudah dibukit,kuatkan tekad, akhirnya Alhamdulillah
berhasil,
Sabtu Tanggal 3 oktober
2015 setelah selesai shalat subuh berjamaah, yang sebelumnya
melaksanakan rutinitas sebelum subuh, saya memang sengaja mencaril lokasi tempat
sholat jenazah, Alhamdulillah ketemu dan sempat bersalaman dengan imam masjidil
haram, dan habis isya setelah melakukan umrah bersama pak H.sumarsono,yang merupakan teman diskusi
dan bincang-bincang sekaligus tetangga kamar, menuju ke lokasi sumur sam-sam, dan bangunan yang konon disitu dilahirkan nabi Muhammad, yang sekarang sudah menjadi
perpustakaan,
Ahad Tanggal 4
sepetember sore hari menjelang ashar saya menemani pak H.sumarsono mencari tasnya yang hilang pas waktu awal kedatangan kami di
mekkah, , yang sudah lama saya janjian kalau ada waktu, kami menuju tempat
kehilangan barang atau biasa disebut maktab mafkuudat, sekaligus untuk
mencaripengalaman, dalam perjalan menuju kesana kami dapatkan lokasi jatuhnya
crane, setelah bertanya kepada petugas akhirnya kami dapatkan lokasi tersebut,
dan ternyata tas pak H.sumarsono tidak ditemukan disana, menurut petugas
mafkkudat, sebagian sudah dikirim kemaktab- masing- masing, akhirnya setelah
ashar kami balik menuju kantor maktab yang terletak di Tower sebelah hotel kami
di jarwal, lagi-lagi kami tidak dapatkan,semoga ada hikmahnya,Aamiin
Senin 05 oktober
2015 sekitar jam 02.30 dini hari saya
berangkat bersama bapak , H.sumarsono
dengan istrinya menuju masjidil haram sekaligus melakukan tawaf perpisahan (tawaf
wada, namun dari belakang ternyata H.Slamet Riyadi yang menjadi ketua rombongan
kami selama ini menyusul, dan saya putuskan ambil tawaf dilantai khusus kursi roda untuk menikmati
indahnya beribadah, kami lakukan sholat malam
11 rakaat kemudian melakukan tawaf diakhir sholat dua rakaat, rasa sedih
menghampirikami, dengan tidak sadar air mata berjatuhan untuk meninggalkan
baitullah, setelah itu kami minum air sam-sam, dan menuju hotel persiapan
berangkat kemadinah yang sesuai jadwal berangkat jam 08,00
Sekitar jam 10,
molor dua jam dari jadwal kami menuju ke madinah,namun sebelumnya sudah ada
diskusi tentang tas koper kami, ternyata
tas rombongan saya berpisah dengan bus
yang dinaiki ke madinah, dan petugas maktab menjamin keamanan tas kami, dan Alhamdulillah karena ada bahasa arab
pas-pas an, saya dipercayakan sama ibu –ibu duduk didekat supir,sering kali
berbaincang dengan supir, walaupun dialeg nya agak susah dipahami, ternyata
sopir asalnya dari mesir, menjadi kebiasan para jamaah berdonasi satu riyal
perjaamaah, namun kali ini supir minta sama saya dua riyal perjaamah, ,
setibanya dimadinah pas selesai sholat ashar, kami mulai magrib
melakukan kegiatan arbain, sekaigus melakukan observasi waktu yang cocok dan strategis
masuk Raudah
Selasa 06
oktober 2015 sekitar jam 02 dini hari kami sekamar (Bapak, H.Sumarsono, menuju masjid nabawi untuk melakukan sholat
lail dan beribadah di area raudah (karpet hijau), yang merupakan tanda bahwa sudah beradah di raudah tempat
mustajabah, Selalu berupaya sholat diarea masjid nabawi sebelum perluasan
dengan tanda hijau di tiang, saya keluar daril okasi tersebut habis sholat
subuh langsung belok kiri berziarah kemakam dan sahabat abu, umar, selanjutnya saya
berdua menuju pemakaman baqi setelah dibuka habis syuruq,kemudian mengelilingi
masjid nabawi menggunakan mobil transfortasi gratis, dengan modal bahasa arab
pas-pas an,begitulah rutinitas kami di madinah, sebelum subuh di pintu 19, setelah
subuh mengikuti pengajian di dekat pintu 19 C pintu Badr, kira-kira 20 meter
kedepan sebelah kiri akan didpatkan majelis ini, setelah itu kami sholat
syuruq, dan kembali ke hotel sekitar 100 meter dari Masjid, dan tahun terakhir
sebagai hotel karena tahun berikutnya akan menjadi area masjid nabawi
09 Oktober 2015
hari jumat, saya pergi ke jamiaah madinah bersama yunior waktu disengkang namanya
Irsyad rafi yang sekarang kuliah di universitas madinah, dengan naik taksi , 2
riyal merupakan tariff mahasiswa kami menu ju kampus, dan mengeliliing kampus,
namun sebelumnya kami menikmati bubur khas diarab, setelah itu menuju masid jamiah
10 Oktober habis ashar menunggu
magrib menuju ke lokasi, Museum
Asma’ul Husna
Museum Asma’ul Husna atau tertera di brosurnya sebagai “The
Beautiful Names of Allah Exhibition” ini berdekatan dengan pintu gerbang
no.13 Masjid Nabawi atau sebelah barat masjid. Waktu bukanya jam 09.00 – 14.00
dan 16.00 – 21.00 malam. ini pun saya tahu setelah mendapatkan informasi dari irsyad
11 oktober
siarah bersama rombongan melakukan sholat sunnah dimasjid Quba Masjid Quba'
adalah masjid yang pertama kali didirikan Nabi Muhammad SAW ketika tiba dari
Hijrah dari Makkah ke Madinah. Letaknya sekitar 5 Km arah barat daya Madinah.
Di Masjid inilah untuk pertama kalinya shalat berjamaah dilakukan secara
terang-terangan. Keutamaan masjid Quba ini seperti yang disebutkan dalam
Hadits Nabi SAW: "Siapa saja yang bersuci dari rumahnya. Kemudian datang
ke Masjid Quba' dan shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti
pahala umrah." (HR. Ahmad Nasa'i, Ibnu Majah, Hakim), kemudian
berziarah ke gunung UHUD, setelah itu
menuju kebun kurma, lalu rencana ke masjid qiblatain ( Cuma karena mengejar
arbain, kami rombongan tidak singgah di masjid qiblatain)
12 oktober 2015
sore hari ke lokasi sejarah nabi dan kelahiran serta sejarah masjid nabawi, selama dimasjid
nabawi kami rutin menghadiri ta’lim ust firandah mengenah kisah nabi yusuf
dekat pintu 19 C 300 meter dari pintu
13 oktober2016,
kami bersama H. taufik, dan H.arifin mengunjungi pabrikalquran, namun
sebelumnya kami singgah sholat dua rakaat di masjid Quba, baru menuju kesana,
dengan carter taksi pulang pergi sebnayak 40 riyal yang semuanya di tanggung
sama H,arifin dari jamaah dari kutai, kami langsung menuju pabrik alquran
setelah menuju outlet penjualan al
quran, saya sendiri membeli alquran saku sebanyak 3 buah per lima juz, mushab
madinah 2 buah, sedangkang H.Taufik juga membelikan jamaah yang sudah pesan
sama dia, walaupun dia yang suda dua kalinya.
14 oktober 2015
sekitar jam 03,00 saya masih sempatkan sholat malam dipelataran masjid nabawi,
walaupun bus sudah stand bay didepan hotel menuju Bandara International
Madinah, sebelum subuh kami tiba dan sudah diadakan pemeriksaan barang bawaan
baik over bagasi maupun air sam-sam oleh petugas haji asal Indonesia, banyak
jamaah haji yang terjaring dengan kelebihan, dan membunag air sam-sam,
sementara saya dengan bapak Alhamdulillah semua aman, walaupun dalam koper saya
ada dua doss air sam-sam yang sudah di packing, disana lagi kami mendapatkan
hadiah alqur,an, dan saya loby petugas untuk minta tambahan untuk dimasjid
dekat rumah, akhirnya petugas izinkan,
dsitu juga hampir jatuh H.ambo tuo asal sengkang juga, akhirnya dengan
modal bahasa pas-pas an, saya ngomong sama petugas bandara untuk meminjam kursi
roda, dan alahmadulilllah ditemani saya berhasil pinjam, dan saya janji hanya
saya gunakan sampai depan pesawat, setelah sekitar jam 11, sudah diumumkan untuk naik
kepesawat garuda, pesawat dan seat yang sama waktu berangkat, saya mendapat
giliran awal karena bersama kursi roda,
Kami
alhadulillah tiba di bandara Balikpapan sekitar 6,30 Wita, 15 okt 2016, kemudian menuju Embarkasih, disana sudah
dilakukan penjemputan oleh petugas embarkasih dan penyerahan ke petugas haji
manado yang rencana berangkat kemanado nanti besoknya tanggal 16 oktober 2015,
saat itu saya menuju tempat koper untuk mengambil barang bagasi saya, karena
saya dengan bapak langsung menuju Makassar dan alhmdulillah setelah mendapatkan
jatah air sam-sam, sekitar jam 14,00 saya naik taksi menuju balikpapan airport
bersama, tiba dia airport hasanuddin
sudah menunggu penjemput haji 2 mobil, mobil saya, dan mobil kakak saya.andi
rosmiyanti disana ada sepupuh bapak puang soji,puang hera, puang mudda, puang
suardi, puang ngemmi dari papua,
By andi makkaraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar