Senin, 05 Desember 2016

TRAGEDI CRANE DAN MINA HAJI 2015


PRA PEMBERANGKATAN:
Tahun 2015 saya mendapat undangan dari Allah subhana Wata”ala bersama ayah saya, untuk menunaikan ibadah haji lewat kota Manado Embarkasih Balikpapan, Kloter 11 No porsi 7664 No passport A2916869 setelah menjadi  daftar tunggu sejak tahun 2011. Sedangkan Bapak saya  Andi Mattalatta Tamabasa dapat No Porsi 7663 dengan No passport     : A2916898, kami berangkat bersama 550 calon jamaah dari SULUT, 144 asal  manado, selebihnya tersebar
PRA PEMBERANGKATAN
Rabu 26 Agsutus 2015 setelah ashar dilaksanakan pelepasan dari walikota manado, dikantor walikota Manado, sekaligus setiap jamaah haji mendapatkan dana talikasi sebesar dua juta, sekaligus mendapatkan kejelesan kloter, Rombongan berapa  dan regu berapa, awalnya kami diumumkan kloter 10 dengan pembimbing haji bapak muhammad sholeh no Hp 082196399996 Kasi Anggaran Kanwil Depag SULUT, namun ditengah perjalanan dapat info berubah menjadi Kloter 11,  saya bergabung dengan Rombongan 1 dengan ketua Rombongan  Bpk Slamet Efendi {anggota Polisi), Regu 4 dengan ketua Regu bpk Sirat Safii Husain, Tiap Regu mempunyai 11 calon jamaah Haji, Tiap Rombongan terdiri atas 4 Regu.
Kamis tanggal 3 September jam 14.00, saya berdua  bersama ettaku ( ayah) ditemani dengan kakak saya Andi Rosmiyanti yang memang sengaja mengantar kami dari makassar bersama orang amurang yakni burhan, saya langsung ke asrama haji Tuminting , kami datang masih sepi, karena calon jamaah lain berbarengan dengan KBIH masing-masing, saya bahkan di regu 4 semuanya tidak mempunyai KBIH, istilahnya Calon Hajji Google ( pinjam Istilah mas Erfan).
Acara pemberangkatan diberangkatkan langsung oleh menteri agama RI bapak lukman hakim, serta nasehat dari WANTIMPRES bpk KH.Hasyim Muzadi, acara ini merupakan kehormatan bagi kloter 11,( terjadi pergantain Kloter dari 10 Ke 11) karena menurut DEPAG SULUT sejak adanya asrama Tuminting baru pertama kalinya dibuka oleh seorang menteri agama, sebanarnya awalnya kami tergabung dikloter 10 Cuma dari jamaah  kabupaten kotamobagu keberantan atas manado selalu lebih duluan pemberangkataannya, dan saat di asarama Tuminting Manado kami mendapatkan dana talikasih dar Gubenrnur Sulawesi Utara. Katanya sih danaTalikasih rutin dikeluarkan sebagai biaya kami dari asrama tuminting ke embarkasi Balikpapan yang tidak termasuk dalam biaya ONH, semntara biaya Lokal yang dikeluarkan dari Depag per Calon Jamaah Haji sebanyak Rp. 3.825.500, sebenarnya saya pribadi ingin langsung saja ke Balikpapan dengan modal 400 ribu  dari Makassar, namun pertimbangan dari ayah, istri, dan mertua maka saya keluarkan lagi dana sebesar 7,6 juta  katanya sih demi kebersamaan.
 Kami  menginap di asrama tuminting, sekitar 02.00 dinihari jumat 4 September kami menuju ke bandara Samratulangi, langsung naik pesawat tanpa melewati ruang pemberangkatan, kami sholat subuh dipimpin oleh pak kiyai haji bukhari termasuk Calon Jamaah Haji  yang sudah pernah melakukan haji, dan kebetulan berasal dari Makassar,  Jam 7.30 kami tiba di embarkasih Balik papan.langsung masuk diaula Jabal Nur, untuk mendapatkan arahan teknik dari pengelola selama di embarkasih,embarkasih Balikpapan dikhususkan untuk jamaah dari  Provinsi Kaltim, Kalimatantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara) ,kami sholat jumat diembarkasih, merupakan jumat pertama, ternyata di Embarkasih sudah banyak jualan oleh –oleh haji,  , INGAT, kalau saya jangan belanja dulu, awas kelebihan Bagasi, 
Habis Isya kami dikumpul di  Aula Embarkasih, dengan kontrol yang sudah Ketat, barang-barang kami sudah diperiksa by X- tray, sudah dilarang membawa benda-benda cair melebihi 100 mil, makanya saya memperbayak  100 mil saja, sehingga Alhamdulillah, barang kami berdua lolos dari pemeriksaan dari kelebihan bagasi maupun barang yang dilarang, distulah juga pembagian kartu kesehatan sekaligus melakukan Kontrol ulang dan setiap Calon Jammah Haji  wajib mendapat Gelang Identitas yang terbuat dari perak, juga bagi yang sakit mendapatkan  gelang sesuai rekomendasi dokter, saya sendiri tidak mendapat gelang artinya dari kesehatan Aman, sedangkan ettaku dapat gelang Merah, yang menandakan perlu pengawasan ketat dari dokter kloter, menunjjukan resiko Sakit paling tinggi, disusul warna kuning Midle Risk.dan kami juga menerima biaya Living Cost per CJH sebanyak 1500 riyal bersamaan dengan Visa haji, yang menjadi topic permaslahan Calon Jamaah Haji 2015, banyaknya CJH tertunda berangkatnya karena belum keluar VISA dari kerajaan, Alhmadulillah kloter 11 semuanya berangkat kecuali ibu rektor IAIN  manado ibu Rukmina Hidayat,karena alasan Dinas bergabung dengan Kloter Selanjutnya, kami Merupakan Calon Jamaah Haji Gelombang I langsung ke mekkah( artinya aka ada perbedaan lokasi Mikat)
Sabtu5 September 2015 pukul 23:55 kami meninggalkan balik papan menuju Jeddah dengan Transit di padang Sumatera Barat Untuk pengisian Bahan Bakar dengan pesawat Garuda GA 4111 dengan no Seat 44,Sebelum Mendarat sekitar 15 menit kami beberapa orang sudah berniat Miqat dipesawat, yakni kami berdua, dan Agus ibrahim luneto, Calon Jamah yang lain nanti airport King abdul Aziz Jeddah baru niat umrah.
Tanggal 6 September pagi hari kami tiba di airport jeddah, dimana waktu Jeddah 5 jam lebih lambat dari Indonesia,Alhamdulillah kami tidak terlalu antrian pada saat pemeriksaaan oleh petugas IMIGRASI begitu Juga pulangnya, berbeda kloter yang lain yang sampai berjam-jam antrian, Setelah CJH sudah berniat umrah bagi tamattu kecuali rombongan pak Kiyai Bukhari mengambil Haji IFrad niat Haji & Umrah, kami menuju tempat pemondokan di Mekkah dengan naik buss, sekitar 3 jam kami tiba dipondokan 30 lantai yakni  AL JAWHARA HOTEL No akomodasi 801,Sektor 8, Wilayah jarwal, alhamdulillah dengan perubahan kloter kami dapat Hotel baru digunakan, dengan jarak 950 km dari Masjid Haram, Setelah sholat jamak Qasar Dhuhur ashar kami istirahat, dan ternyata bapak tidak sengaja ganti pakaian ihram dengan sarung, kebiasaan selama di tanah air tidur dengan sarung, untung Lupa dan tidak tahu.setelah magrib kami menuju ke masjidil haram untuk melakukan Tawaf Qadam,  kami Sholat Isya di dalam masjid haram dekat Pintu 71, kami selanjutnya kami melakukan Tawaf 7 kali,  melaksanakan SAI, danTahalull, Alhamdulillah kondisi masih sepi akhinya kami selesaikan  rangkaian umrah sekitar 3 jam (Tawaf dengan SAI), 


Tanggal 7  September 2015, merupakan hari kedua dari 28 hari kami di tanah haram mekkah,.suhu mencapai 42 derajat, luar biasa panasnya,  alhmdulilah selama  11 hari pertama saya dengan ettaku tidak meninggalkan sholat 5 waktu berjamaah dimasjidil Haram,nanti tanggal 28 September baru memulai sholat jamaah di masjid dekat hotel , masjid orang India, Masjid Jarwal, dan juga diselingi sholat di masjid hotel, selama di makkah kami dapat jatah makan siang  yang merupakan tambahan fasilitas terbaru ditahun 2015, karena kami tidak bersama perempuan, dari tanah air dan tidak membawa beras, akhinya kami belanja diluar saja, tiga kali makan  semuanya belanja, untung di hari kedua, sudah banyak makanan Indonesia disekeliling hotel, dengan menu ayam , telur sayur  khas Indonesia, dan ini juga perlu kami syukuri karena tidak semua hotel ada penjual kakilimanya/ penjual Ilegal.alhmadulilah semua makanan bisa saya makan mulai gulai kambing, Nasi Kebuli,berbeda dengan Ettaku saya harus sortir makanannya karena ada gelang merah, Untung ada abon sapi 3 bungkus ( 2 Kg daging) pemberian mertua, kue Kering pemberian  Nenek mertua, yang bisa membantu kami sebagai lauk dan  terutama snack sebagai cemilan  menunggu waktu sholat. Kami rutin menuju masjid jam 11 siang ( habis Makan siang)  sampai  selesai sholat isya, ditengan perjalanan pulang ke Hotel  terkadang kami mendapatkan hadiah dari para mukhlisin ,berupa minuman, buah, bahkan nasi kebuli, dan terkadang dapat oleh –oleh kurma juga.selama menunggu menuju arafah, saya mengurus proses Badal haji kakek dan nenek saya, kalau kakek sudah memang diurus dari tanah air dan sudah menjalin komunikasi dengan HJ padda sahabat petta Mare ( Nenek Mertua), sementara Badal Nenek saya amanahkan ustads teman mas agus. Biaya badal percalon jamaah haji sepuluh  juta rupiah,  adapun untuk DAM  tamattu saya,  lagi-lagi tidak bersama sama dengan  Romboongan yang dipercayakan dengan yayasan kenalan pak IRVAN ( Ketua Kloter 11) dan sebagian Lewat yayasan kenalan pembimbing haji dari Balikpapan, saya langsung menuju bank Islam yang berada didekat masjidil haram, karena menurut info pemotongan DAM selain diBank itu dilakukan sebelum  10 Dzulhijjah, dan terpercaya, walaupun agak mahal dibandingkan dengan DAM kelompok, kami pilih 470 Riyal sedangkan yayasan 350 riyal. Adapun qurban saya lewat Hajja Padda
Kamis 10 september 2015, kami rombongan melakukan wisata ke bebeberapa tempat,dengan menaiki bus, tiap  rombongan satu bus,kami menuju pemotongan DAM, kemudian menuju Jabal Rahmah Padang arafah,baru menuju ke Musdalifah, menuju pemondokan Mina, disitu banyak ujian menimpa kami , ada  2 teman rombongan yang kehilangan jejak, sampai kami tertunda  kerute selanjutnya karena sibuk mencarinya, dan hari itu Rombangan 1 batal menyaksikan pemotongan DAM karena alasan belum ada Kambing seharga 350 riyal, disitulah muncul aslinya manusia, seberapa besar menahan marah, jengkel.

Jumat kedua  tanggal 11 september 2015, hari itu kami diuji lagi dengam musibah jatuhnya Crane akibat badai  penggantian musim, yang menyebakan banyak korban meninggal dan luka-luka, kami bertiga yang sekamar yakni saya, Ettaku   dan agus menuju kelantai 2 dari jam 10 pagi menungu  waktu jumat,karena sudah tidak bisa masuk kelantai satu apalagi lantai dasar,  habis jumat saya menuju lantai satu , biasanya menjelang ashar atau habis  saya menuju kelantai dasar pas didepan  sejajar pintu ka’bah / Multasam, tapi kenapa hari itu saya putuskan tidak kesana saya memilih untuk belajar memperbaiki bacaan Qur,an saya dilantai satu  halaqah 23, akhirnya menjelang magrib sementara belajar berkelompok, situasi jamah mulai ribut, dan keliatan banyak  jamaah yang berdarah yang ditanduk , awalnya saya mengirah akibat jatuh karena lantai licin akibat hujan gerimis,, dan saya mencoba lihat kondisi diluar masjid, terjadi hujan lebat dan badai, setiba dihotel  banyak panggilan yang masuk, dan di Whatsapp sudah ramai dengan kejadian dan banyaknya korban akibat crane, ternyata kondisi dihotel teman-teman sudah mengkhawatirkan saya dankebetulan saat itu saya tidak bisa dihubungi, nanti subuhnya setelah melihat police line, saya banyak bersyukur kepada ALLah, karena lokasi kejadian persis dilokasi selama ini saya mengaji antara ashar dan magrib. 

Sejak Tanggal 18 September 2015, Hari Jumat kami mulai Jumatan didekat hotel dengan pertimbangan Calon Jamaah Haji sudah mulai berkumpul dan padat di masjidil Haram, dengan pertimbangan persiapan fisik untuk rangkaian Haji.dan sejak saat itu bapak hanya tinggal shalat lima waktu dimasjid dekat hotel atau berjamaah di mushollah Hotel, sedangkan Saya pribadi masih rutin sholat subuh dimasjidil haram dan melakukan tawaf sunnah sebelum sholat subuh, dan ada kejadian yang sempat membingungkan pada saat saya tawaf yang ketiga, ada pengumumuman untuk sholat, saya langsung ikut dengan niat sholat sunnah, Sholatnya lumayan beda dengan sholat yang lain , Habis Baca Alfatihah , baca surat azab, kemudian Rukuk, setelah rukuk lanjut membaca ayat lagi, baru rukuk dan sujud, begitu selanjuntnya, setelah sholat saya selesaikan tawaf sunnah saya, baru setelah itu saya chating dengan teman adik angkatan yang kebetulan kuliah dimadinah dan menjadi duta haji sebagai mutaarjim , bahwa tadi itu sholat apa? Dia bilang sholat gerhanan bulan, dan ini saya lakukan untuk menghindari kesalah pahaman jaamah dihotel, dan ternyata benar, sesampai dihotel sudah ribut bahwa ada lagi sholat subuh yang beda dimasjid haram, saya langsung jawab bahwa itu sholat gerhana bukan subuh, memang begitu juga padaa saat imam membaca ayat sajadah , ternyata ada juga jamaah yang tidah pernah sujuh tilawah.

Tanggal 19 September2015 dihotel sudah mulai ada kajian rutin yang diterjamhkan oleh mahasiswa atau alumni madinah, dengan  syeknyautusan kerajaan untuk memberikan pemahaman tentang ibadah haji, diakhir  muhadarah ada Tanya jawab tentang banyak nya perbedaan manasik haji antara DEpag RI dengan Pemerintah Saudi, termasuk miqat Haji, Hari tarwiyah, dan lain
Selasa Tanggal  22 September 2015/ 8 Dzulhijjah, Kami menuju arafah, kebetulan dapat urutan awal menuju arafah pada pagi hari, dan sempat sholat dhuhur diperkemahan arafah, walaupun sebelumnya  mau mengambil hari tarwiyah di mina, namun metode berbeda ketika harus berangkat pada 7 Dzulhijjah malam, maka saya memutuskan bersama rombongan dengan mengambil pendapat memulai ihram haji dimekkah,sesampai di arafah .

Hari Rabu tanggal 23 September 2015/ 9 Dzulhijjah kami memasuki kegiatan inti haji yang termasuk Rukun Haji  yakni wukuf di arafah, setelah Sholat dhuhur, pembimbing haji kami menyampaikan khutbah arafah, setelah itu saya gunakan moment diarafah  berdzikir, membaca alqur’an dan berdoa sampai tenggelam matahari  baik yang saya lakukan dalam tenda, maupun diluar tenda, baik posisi duduk maupun berdiri, terutama padaa saat menyaksikan matahari tenggelam,kami gunakan berdoa sambil mengangkat tangan dan berdiri mengahdap kiblat, 

Ketika adsan magrib dikumandangkan saya dengan bapakku mengambil wudhu  tanpa sholat magrib dan isya dikema, saya mengambil pendapat sholat jama qasar nanti  dimusdalifah, bersama agus dan teman dari kemenag ,dan alhmadulillah setelah rombongan sholat magrib, langsung  naik bus menuju musdalifah, dan kami tiba dimusdalifah masih sepi, sehingga bebas mencari batu kerikil, tapi kami melakukan dulu sholat jama qasar magrib isya, setelah itu baru mencari batu sebesar tai kambing, untuk digunakan melempar jamarat, konsekuensi kami datang cepat dimusdalifah berarti harus pertama keluar dari musdalifah, jam 11 malam sudah ada bus menuju ke mina, lagi –lagi saya negosiasi dengan ketua kloter bahwa nanti setelah jam 12 malam baru saya berangkat,karena disyariatkan mabit dimina, dan betul kami merupakan bus terakhir tiba diperkemahan mina, dan kema sudah full sudah tidak mendapatkan tempat, saya harus mencari tempat yang layak terutama untuk ettaku, dan alhmadulillah saya dapat kamar  kosong,dan bebas memilih posisi,yang belum pernah digunakan jamaah, katanya sih itu tempat dipakai jamaajh haji dari cina saat menginap 8 dzulhijjah ( hari Tarwiyah)  dan memanggil teman yang terlanjur berdesakan,dan kebetulan jamaah dari kutai banyak bergabung, termasuk Taufik,H.Sopian, dan sebagian dari manado

Kamis 24 September 2015 /10 dzulhiijah  1437 H kami melakukan sholat subuh dikema dipimpin oleh pembimbing Haji, dan sesuai keputusan kloter bahwa kloter 11 melakukan Jamarat haji ( Jumaratul aqabah) nanti habis isya, dengan pertimbangan keamanan dan kesalamatan, pembimbing kloter menghindari waktu afdal yakni pagi hari demi keselamatan calon jamaah haji, walaupun ada calon jamaah haji yang nekat melempar dipagi hari seperti teman sekamar agus luneto beliau banyak mengambil pendapat TV rodja, Irvan, dan ada teman dari kemenag yang sudah kedua kalinya melakukan haji, saya tetap berpendapat moderat dengan mengambil jalan tengah, yakni berangkat setelah ashar dan tiba dikema sebelum  magrib. Dengan pertimbangan kalau pagi berkumpul 3-4 juta jamaah ditempat jamaarat, dan kalau malam menghindari mati lampu, Dan ternyata ada sekitar 14 jamaah ikut dengan saya, terutama dari kutai, dan sebagian dari manado yang sudah haji dua kali, dan tetap menyemangati jamaah yang ikut dengan saya dengan banyak berdzikir, karena selesai dhuhur sudah diumumkan oleh ketua kloter bahwa terjadi musibah mina dan menewaskan banyak jamaah waktu itu kabarnya puluhan nyawa, ternyata ada ribuan nyawa akibat musibah mina di pagi hari itu  , kejadiannya  dilantai 3, sedangkan untuk orang Indonesia rutenya selalu melewati lantai 2, baru mau memasuki terowongan sudah ada pengumuman berantai, bahwa jamaah dari asia tenggara dilarang melempar sampai ada izin dari amil haji, dengan ikhtiar dan tawakal kami melangkah demi langkah menunuju jamaarat  saelesai melempar  juga dijamratul qubra,  dan Alhamdulillah baru keliahatan ayah ettaku berseri seri akibat khawatir dengan pengumuman musibah mina, dan langsung berucap, kalau begini besok saya ikut lagi, padahal setelah dhuhur sudah bisiki saya untuk diwakili dan saya tidak iyakan danmengajak tidur, selesai tidur langsusng saya ajak pergi tanpa memberi kesempatan berbicara dengan jamaah lain, kami melakukan tahalull ditengah jalan, botak semua dengan jasa 10 Riyal, setiba di lokasi perkemahan kami melihat ketua kloter pak ervan sudah melakukan tahalul dan sudah mengganti pakaian ihram, ternyata beliau melakukan jamarat tdk bersama jamaah lain, katanya itu dilakukan untuk untuk survey, maka mulai saat intu terjadilah keributan kecil, setelah sholat isya rombongan lain baru berangkat, walaupun berapa kali dilkukan penundaan , dan pasti mempengaruhi mental jamaah,

Jumat 25 September 2015/ 11Dzulhijjah saya tetap berpisah dengan rombongan dan bertambah jamaah yang mau ikut sampai lebih 20an, termasuk ketua rombongan darikutai,H.Arifin akhirnya kami putuskan bawa bendera dan beliau yang membawanya, walaupun isyarat tangan masih kami gunakan apabila mencari teman yang kesasar, saat itulah saya negosiasi dengan ketua kloter untuk ambil nafar awal, awalnya beliau tdk setuju, namun dengan alasan yang masuk akal,seperti bahwa musim badai,  beliau memberikan lampu hijau jika ada 50  jamaah, maka dizinkan,dan saat itu diputuskan boleh ambil nafar awal kecuali ketua rombongan, ketua regu, memang sebelumnya tidak ada kesepakatan nafar awal atau tsani, cuma pembimbing haji sudah terlanjur melakukan keputusan pemotongan kurban tanggal 12 dzulhijjah, otomatis mengambil nafar tsani,  

Sabtu 26 September 2015 / 12 Dzulhijjah saya dengan bapak sekitar jam 03.45 berdua menuju lokasi jamaarat, dan sholat subuh sebelum melempar, setelah melempar 3 jamarat, kami menuju kema, dan ternyata bus yang mau mengantar kami ke hotel dapat giliran jam 11 siang, akhirnya setelah mendapat izin dari dokter kloter,saya dengan bapak cari bus menuju ke hotel jarwal, langsung dapat bus jamaah padang, akhirnya sampai di hotel sekitar jam 8, hotel sangat sepi, dan jalanan full dengan mobil pribadi dan bus milik hujjaj yang tinggal diarab .langsung mencuci pakaian ihram dan lain-lainmenggunakan mesin cuci hotel, kami istirahat, dan kami putuskan untuk tawaf  haji menjelang subuh, dan betul ternyata teman kloter yang mengambil nafar awal baru tiba dihotel habis dhuhur,
Senin 28 September 2015, sebelum subuh hari saya melakukan tawaf haji tertunda satu hari dengan perencanaan Ahad 27 September 2015, dengan pertimbangan ettaku butuh istirahat, dan padatnya area ka’bah, alahamdulillah saya memutuskan untuk tawaf di lintasan terdekat dengan ka’bah, kemudian lanjut sai, melewati lintasan kursi roda, selesai rangkaian haji sebelum subuh, maka ranngkaian haji saya selesai setelah tahalul akhir/tsani, 

Hari –hari selanjutnya saya melakukan tawaf sunnah, sekaligus mengamati cara efektif mencium hajar aswad tanpa berdesakan dan saling tarik menarik, dan alhmadulillah saya sempatkan mencium hajar aswad dua kali tanpa mengeluarkan energy yang cukup ekstra, walaupun fatwa ulama Saudi tidak boleh melakukan sunnah dengan melakukan dosa seperti melukai sesama hujjaj, Saya lakukan tawaf sunnah dilantai khusus kursi roda, biasanya saya berangkat sekitar jam 03,00 subuh dengan lengkap sepatu dan tas ransel yang sudah bersisi dengan minimal 10 botol kosong untuk diisi dengan air sam – sam habis pulang subuh, saya bisa lolos masuk dengan melobi keluaraga yang membawa kursi roda, untuk membantu asal bilang sama petugas bahwa ini teman saya, dan tentu saya lihat jamaah yang mirip dengan saya,saya lakukan tawaf, dan shalat lail 11 rakaat menunggu subuh, setelah subuh baru menuju tempat belajar alqur,an, didekat pintu 71

29 September 2015 habis sebelum ashar saya menemani teman H.sumarsono, H.Anies untuk melakukan umrah, kebetulan umrah saya adalah nadzar, untuk mengumrahkan ibu saya, saya menunuju tempat miqat tredekat , Miqat tan’im, setelah niat miqat, walaupun sebagian sholat dulu, tapi saya cuma ambil miqat baru menuju masjidil haram dengan naik mobil angkutan umum untuk  melakukan rangkaian umrah, begitu juga  tanggal 3 oktober  saya melakukan badal umrah untuk kakek saya Andi Mallawi, hal ini sebenarnya perbedaan pendapat tentang bolehnya umrah berkali-kali dalam sekali safar, mayoritas ulama Saudi berpendapat tidak dianjurkan, namun ketika itu menjadi nadsar maka tidak mengapa, begitulah jawaban atas pertanyaan saya ke syekh asal universitas saudi

Jumat, 02 Oktober 2015 sebelum subuh saya bersama taufik, agus, dan ustads xxx dari manado beserta keluarganya satu mobil menuju Gowa hira, untuk melihat nafak tilas Rasulullah menerima wahyu pertama, sebelum waktu subuh kami berangkat dengan naik taksi yang sudah janjian menuju  jabal al noer, kami sholat subuh diperjalanan, ada masjid disekitar kaki gunung,  sekitar jam 6 lewat pagi sudah tiba di puncak gunung depan gua hira, namun untuk masuk membutuhkan waktu dan kesabaran, hampir sama susahnya mencium hajar aswad, dari rombongan hanya saya dan taufik yang bisa masuk ke gowa ukuran 1 x 1 mungkin, yang lain tidak beranii, awalnya saya juga ragu, tapi saya kuatkan bahwa boleh jadi saya kesini lagi sudah tua, untung masih fisik kuat dan sudah dibukit,kuatkan tekad, akhirnya Alhamdulillah  berhasil,

Sabtu Tanggal 3 oktober  2015 setelah selesai  shalat subuh berjamaah, yang sebelumnya melaksanakan rutinitas sebelum subuh,  saya memang sengaja mencaril lokasi tempat sholat jenazah, Alhamdulillah ketemu dan sempat bersalaman dengan imam masjidil haram, dan habis isya setelah melakukan umrah bersama  pak H.sumarsono,yang merupakan teman diskusi dan bincang-bincang sekaligus tetangga kamar,  menuju ke lokasi sumur sam-sam, dan  bangunan yang konon disitu dilahirkan  nabi Muhammad, yang sekarang sudah menjadi perpustakaan,

Ahad Tanggal 4 sepetember sore hari menjelang ashar saya menemani pak H.sumarsono  mencari tasnya  yang hilang pas waktu awal kedatangan kami di mekkah, , yang sudah lama saya janjian kalau ada waktu, kami menuju tempat kehilangan barang atau biasa disebut maktab mafkuudat, sekaligus untuk mencaripengalaman, dalam perjalan menuju kesana kami dapatkan lokasi jatuhnya crane, setelah bertanya kepada petugas akhirnya kami dapatkan lokasi tersebut, dan ternyata tas pak H.sumarsono tidak ditemukan disana, menurut petugas mafkkudat, sebagian sudah dikirim kemaktab- masing- masing, akhirnya setelah ashar kami balik menuju kantor maktab yang terletak di Tower sebelah hotel kami di jarwal, lagi-lagi kami tidak dapatkan,semoga ada hikmahnya,Aamiin

Senin 05 oktober 2015 sekitar jam 02.30 dini hari  saya berangkat bersama  bapak , H.sumarsono dengan istrinya menuju masjidil haram sekaligus melakukan tawaf perpisahan (tawaf wada, namun dari belakang ternyata H.Slamet Riyadi yang menjadi ketua rombongan kami selama ini menyusul, dan saya putuskan ambil tawaf  dilantai khusus kursi roda untuk menikmati indahnya beribadah, kami lakukan sholat malam  11 rakaat kemudian melakukan tawaf diakhir sholat dua rakaat, rasa sedih menghampirikami, dengan tidak sadar air mata berjatuhan untuk meninggalkan baitullah, setelah itu kami minum air sam-sam, dan menuju hotel persiapan berangkat kemadinah yang sesuai jadwal berangkat jam 08,00
Sekitar jam 10, molor dua jam dari jadwal kami menuju ke madinah,namun sebelumnya sudah ada diskusi tentang tas koper  kami, ternyata tas rombongan saya  berpisah dengan bus yang dinaiki ke madinah, dan petugas maktab menjamin keamanan tas kami,  dan Alhamdulillah karena ada bahasa arab pas-pas an, saya dipercayakan sama ibu –ibu duduk didekat supir,sering kali berbaincang dengan supir, walaupun dialeg nya agak susah dipahami, ternyata sopir asalnya dari mesir, menjadi kebiasan para jamaah berdonasi satu riyal perjaamaah, namun kali ini supir minta sama saya dua riyal perjaamah,  ,  setibanya dimadinah pas selesai sholat ashar, kami mulai magrib melakukan kegiatan arbain, sekaigus melakukan observasi waktu yang cocok dan strategis masuk Raudah    
Selasa 06 oktober 2015 sekitar jam 02 dini hari kami sekamar (Bapak, H.Sumarsono,  menuju masjid nabawi untuk melakukan sholat lail dan beribadah di  area  raudah (karpet hijau), yang merupakan  tanda bahwa sudah beradah di raudah tempat mustajabah, Selalu berupaya sholat diarea masjid nabawi sebelum perluasan dengan tanda hijau di tiang, saya keluar daril okasi tersebut habis sholat subuh langsung belok kiri berziarah kemakam dan sahabat abu, umar, selanjutnya saya berdua menuju pemakaman baqi setelah dibuka habis syuruq,kemudian mengelilingi masjid nabawi menggunakan mobil transfortasi gratis, dengan modal bahasa arab pas-pas an,begitulah rutinitas kami di madinah, sebelum subuh di pintu 19, setelah subuh mengikuti pengajian di dekat pintu 19 C pintu Badr, kira-kira 20 meter kedepan sebelah kiri akan didpatkan majelis ini, setelah itu kami sholat syuruq, dan kembali ke hotel sekitar 100 meter dari Masjid, dan tahun terakhir sebagai hotel karena tahun berikutnya akan menjadi area masjid nabawi
09 Oktober 2015 hari jumat, saya pergi ke jamiaah madinah bersama yunior waktu disengkang namanya Irsyad rafi yang sekarang kuliah di universitas madinah, dengan naik taksi , 2 riyal merupakan tariff mahasiswa kami menu ju kampus, dan mengeliliing kampus, namun sebelumnya kami menikmati bubur khas diarab, setelah itu  menuju masid jamiah
10 Oktober habis ashar menunggu magrib menuju ke lokasi, Museum Asma’ul Husna Museum Asma’ul Husna atau tertera di brosurnya  sebagai “The Beautiful Names of  Allah Exhibition” ini berdekatan dengan pintu gerbang no.13 Masjid Nabawi atau sebelah barat masjid. Waktu bukanya jam 09.00 – 14.00 dan 16.00 – 21.00 malam. ini pun saya tahu setelah mendapatkan informasi dari irsyad

11 oktober siarah bersama rombongan melakukan sholat sunnah dimasjid Quba Masjid Quba' adalah masjid yang pertama kali didirikan Nabi Muhammad SAW ketika tiba dari Hijrah dari Makkah ke Madinah. Letaknya sekitar 5 Km arah barat daya Madinah. Di Masjid inilah untuk pertama kalinya shalat berjamaah dilakukan secara terang-terangan.  Keutamaan masjid Quba ini seperti yang disebutkan dalam Hadits Nabi SAW: "Siapa saja yang bersuci dari rumahnya. Kemudian datang ke Masjid Quba' dan shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah." (HR. Ahmad Nasa'i, Ibnu Majah, Hakim), kemudian berziarah ke gunung  UHUD, setelah itu menuju kebun kurma, lalu rencana ke masjid qiblatain ( Cuma karena mengejar arbain, kami rombongan tidak singgah di masjid qiblatain)
12 oktober 2015 sore hari ke lokasi sejarah nabi dan kelahiran serta sejarah masjid nabawi, selama dimasjid nabawi kami rutin menghadiri ta’lim ust firandah mengenah kisah nabi yusuf dekat pintu 19 C 300 meter dari pintu


13 oktober2016, kami bersama H. taufik, dan H.arifin mengunjungi pabrikalquran, namun sebelumnya kami singgah sholat dua rakaat di masjid Quba, baru menuju kesana, dengan carter taksi pulang pergi sebnayak 40 riyal yang semuanya di tanggung sama H,arifin dari jamaah dari kutai, kami langsung menuju pabrik alquran setelah menuju  outlet penjualan al quran, saya sendiri membeli alquran saku sebanyak 3 buah per lima juz, mushab madinah 2 buah, sedangkang H.Taufik juga membelikan jamaah yang sudah pesan sama dia, walaupun dia yang suda dua kalinya.

14 oktober 2015 sekitar jam 03,00 saya masih sempatkan sholat malam dipelataran masjid nabawi, walaupun bus sudah stand bay didepan hotel menuju Bandara International Madinah, sebelum subuh kami tiba dan sudah diadakan pemeriksaan barang bawaan baik over bagasi maupun air sam-sam oleh petugas haji asal Indonesia, banyak jamaah haji yang terjaring dengan kelebihan, dan membunag air sam-sam, sementara saya dengan bapak Alhamdulillah semua aman, walaupun dalam koper saya ada dua doss air sam-sam yang sudah di packing, disana lagi kami mendapatkan hadiah alqur,an, dan saya loby petugas untuk minta tambahan untuk dimasjid dekat rumah, akhirnya petugas izinkan,  dsitu juga hampir jatuh H.ambo tuo asal sengkang juga, akhirnya dengan modal bahasa pas-pas an, saya ngomong sama petugas bandara untuk meminjam kursi roda, dan alahmadulilllah ditemani saya berhasil pinjam, dan saya janji hanya saya gunakan sampai depan pesawat, setelah sekitar jam 11, sudah diumumkan untuk naik kepesawat garuda, pesawat dan seat yang sama waktu berangkat, saya mendapat giliran awal karena bersama kursi roda,
Kami alhadulillah tiba di bandara Balikpapan sekitar 6,30 Wita, 15 okt 2016,  kemudian menuju Embarkasih, disana sudah dilakukan penjemputan oleh petugas embarkasih dan penyerahan ke petugas haji manado yang rencana berangkat kemanado nanti besoknya tanggal 16 oktober 2015, saat itu saya menuju tempat koper untuk mengambil barang bagasi saya, karena saya dengan bapak langsung menuju Makassar dan alhmdulillah setelah mendapatkan jatah air sam-sam, sekitar jam 14,00 saya naik taksi menuju balikpapan airport bersama,  tiba dia airport hasanuddin sudah menunggu penjemput haji 2 mobil, mobil saya, dan mobil kakak saya.andi rosmiyanti disana ada sepupuh bapak puang soji,puang hera, puang mudda, puang suardi, puang ngemmi dari papua,

By andi makkaraka
 

 

 
 
 



 

 
 
 
 
 
 

 
 
 

 

 
 
 
 


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar