8 Desember 2014 Sehabis Sholat Subuh di Masjid bumi aroepala A.Ilham pammusureng dengan nada bercanda mengajak
saya melancong keluar negeri di Negara Thailand, kebetulan pamannya menjadi Duta Besar disana, dan dia
minta saya carikan tiket murah. kebetulan pada saat buka facebook, ada tag dari
teman tentang harga promo Air Asia ke Kuala lumpur dan Singapura, tanggal 12
Desember 2014, setiba
dimanado, saya booking tiket air asia pulang pergi berdua dari Makassar ke Kuala Lumpur berangkat Rabu
28 Januari 2015 dan kembali rabu 4 Februari 2015, setelah saya melakukan issued
tiket dengan kode booking P89UMI di dunia-travel.biz, yang merupakan travel pribadi saya, saya kena cash
tambahan karena pindah penerbagan dari 4 maret ke 4 februari 2015, itu
gara-gara buru-buru booking tiket, ternyata ilham diam-diam di Makassar
menghubungi teman yang lain, ternyata Ambo sakka yang dikendari dan Ahrar
dimakassar juga berminat bergabung dan hari itu juga saya booking tiket pulang
Pergi dengan kode Booking 098T2C, setelah booking tiket baru pusing
merencanakan rutenya mau kemana, dan ternyata ilo sapaan ilham belum juga
berkomunikasi dengan pamannya di Thailand, masa menunggu hari H, tenyata banyak
kejadian yang bisa melunturkan semangat melancong dan kondisi menengangkan , mulai AirAsia rute Surabaya
- singapura menghilang diudara awal
januari 2015 dan semua penumpang dan ABK pesawat tidak ada yang selamat, dan
saya tiba-tiba dapat undangan diklat LWBT merupakan perpanjangan diklat penjenjangan EE4 ( Excecutive Education 4) yang
usianya sudah kadaluarsa dimana ujian
onlinennya Tanggal 6 maret diudiklat Makassar ( Dua Hari Setelah Tiba dari Singapura), sampai tiba
hari H-nya teman Ahrar tidak jadi berangkat, kami bertiga berangkat dengan pesawat
AK333, Ambo sakka start dari kendari, Andi Ilham diantar sama bapaknnya, saya
sendiri paling terakhir tiba diairport hasanuddin diantar sama istri saya,
ternyata yang namanya tiket promo AIR ASIA tidak ada kompensasi biaya
pengembalian akibat batal berangkat, uang Ahrar hilang percuma sekitar 1,9
juta ,karena batal berangkat alasan ada kegiatan mendesak, ternyata Ambo Sakka
juga lebih 8 kg tentengannnya, karena memang berangkat tanpa booking bagasi,
karna menurut ilham tak usah booking bagasi
kataya tidak mau beli apa-apa, tapi saya tetap ngotot booking bagasi pulang
untuk saya dan ahrar masing 20 kg untuk
mengantisipasi kelebihan barang dari Kualalumpur, ehhh ternyata ujungnya
–ujungnya Ilo dan Ambo booking bagasi juga.
Pukul 16: 15 WITA kami boarding dari Hasanuddin Air Port ,selama tiga jam didalam pesawat, kami bertiga mengatur strategi baru, karena pamamnya ilo ada kegiatan keluarga dijakarta secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk berangkat dulu ke Singapura, baru balik ke Kualalumpur setelah itu baru ke Thailand, semua rencana perjalanan itu menggunakan tranportasi darat.
Pukul 16: 15 WITA kami boarding dari Hasanuddin Air Port ,selama tiga jam didalam pesawat, kami bertiga mengatur strategi baru, karena pamamnya ilo ada kegiatan keluarga dijakarta secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk berangkat dulu ke Singapura, baru balik ke Kualalumpur setelah itu baru ke Thailand, semua rencana perjalanan itu menggunakan tranportasi darat.
Pukul
19:25 waktu Kualalumpur tidak ada perbedaan waktu antara Makassar dengan
KL,kami tiba di Kualalumpur Airport (KLA 2), Setelah tiba di aiport kami melakukan pemeriksaan passport Imigrasi KLA, inilah pertama kali saya diperiksa passport, dan
Alhamdulillah lolos, setelah banyak diskusi
dengan penumpang , banyak alternatife kalau mau pergi Singapura, alternatife
pertama naik bus menuju KL Center, dari situ ambil bus Ke Singapura, dan ada juga bus langsung Ke Singapura
cuma waktunya menunggu jam 11 malam baru berangkat, kami naik Start Ekspres Bus
dan ditengah jalan kami ganti Start Mart Bus punya dua lantai, dan pas memasuki daerah Singapura,
saat-saat menegangkan terjadi lagi saat pemeriksaan passport,dimana sebelum
memasuki ruangan pemeriksaan kami dikasih sama supir semacam formulir memasuki
singapura, ternyata dari semua item semua kami isi, kecuali menginap dimana
kami kosongkan, gara-gara tidak mencantumkan alamat yang dituju kami
diintrogasi oleh petugas perbatasan mungkin mirip bawa barang berbahaya,karna memang kami belum tahu
mau menginap dimana, rumah teman tidak ada disana, akhirnya kami bertiga dibawa
masuk keruangan khusus, dan ternyata disana juga ada wiasatawan hanya membawa dua
bungkus rokok, akhirnya mereka diwawancarai dan diperiksa habis-habisan,
sekitar setengah jam kami diruangan itu setelah diambil sidik 10 jari, kami
bertiga dipersilahkan keluar dan aman….. saya kira sudah mau
dideportase.hheheh, sudah mulai saling menyalahkan diantara kami bertiga….
Biasalah.. orang Indonesia apalagi Makassar,
Pukul
05.30 subuh hari kami tiba disingapura, sekitar 5 jam perjalanan darat dari KLIA, kami langsung
cari masjid untuk sholat subuh setelah melihat peta yang tersedia di station,
ternyata dekat stasiun ada masjid sitti Fatimah,kami jalan kaki sekitar 5 menit
akhirnya kami tiba dimasjid tersebut, katanya sih masjid ini punya orang bugis yang merantau ke
singapura namanya sitti Fatimah, dan ternyata subuhnya disana 5:55. Sebelum
masuk subuh sempat saya bincang-bincang dengan jamaah yang lebih awal datang
dimasjid, ada orang india, ada keturunan Indonesia, awalnya saya bertanya pakai
bahasa inggris dengan vocab yang sangat terbatas, tapi ternyata mereka jawab
pakai bahasa melayu, Kaceleeeeku saya rasa, yang paling akrab adalah
muadzinnya yang memang menginap disana karena rumahnya jauh dari masjid nanti
setelah sholat dhuha baru kembali kerumahnya,dan dilakoni setiap hari, dan ternyata imam masjid Fatimah juga orang
bekasi Akhirnya setelah sholat subuh
berjamaah , kami memperkenalkan diri sekaligus minta izin untuk istirahat
sejenak menunggu pagi hari atau waktu chekin
hotel jam 11 siang. kami istrahat diteras masjid sekaligus bernostalgia
dan saling menanyakan kabar keluarga masing-masing, Ambo Sakka paling yunior
angkatan 2001 FKM unhas tapi sudah
mempunyai 5 anak, memang dari umur iya, tapi kalau lihat dari muka sejenak dia
paling tua keliatan….ehhh jangan marah ambo… dan teman yang satu Andi Ilham Pammusureng angkatan 97
apoteker UNHAS punya anak dua, dan saya
anngkatan 1999 jurusan elektro Unhas, kami bertiga waktu kuliah aktif dimasjid
kampus Unhas, jadi jangan heran kalau sampai di Singapura pun masih cari
masjid….
Setelah
kami bertiga mandi di masjid Fatimah, kami sudah memakai pakaian lengkap dengan
sepatu, kata ilham kalau disingapura harus pakai sepatu, kita turuti
saja,jangan sampai diintrogasi lagi sama petugas akibat hanya karena sepatu, tapi
pas keluar banyak juga yang cuma pakai sandal.hehehe. tenyata informasinya tidak valid lagi. kami rencana mau sarapan,... menurut salah satu jaamah subuh pusat
makanan halal banyak di jalan Sulthan, kompleks masjid Sulthon,sekaligus katanya
banyak hotel murah disekitar disana, dengan modal langkah kaki dengan
menelusuri jalan utama dan akhirnya kami tiba dikompleks Masjid Sulthon, dan mata kami tertuju kewarung yang ramai sekali, dan kami menuju
arah warung tersebut, saya juga pastikan bahwa itu makanan halal, karna saya
melihat tukang parkir pakai peci, sementar memilih makanan, lagi-lagi Ilham bisik
saya,” sudah tanya dia ini makanan halal” saya juga spontan tanya dan ternyata
petugas balik bertanya apakah pakaian saya ini bukan mewakili muslim dengan
nada suara yang agak tinggi, langsung saya potong dan minta maaf, lagi-lagi kena
semprot pagi-pagi….sabar saja negeri orang…hehehe, saya pilih menu lontong sayur, dan lumayan
agak cocok lidah saya, ditengah perjalanan menuju tempat makan kami rasakan
berada di dunia lain, bagaimana tidak, tata kota yang apik, hijau, bersih.,
tidak ada bau got kami cium
tidak ada sampah berserakan,
menyebrang jalan saja harus menunggu
lampu hijau untuk pejalan kaki, bahkan kabel telepon dan listrik tidak kami lihat,
Sementara
sarapan diwarung dekat masjid sulthon, ambo lagi online untuk tugas kampusnya,
saya dan ilham pergi cari penginapan, dan kami dapat Back packer dengan tarif 200
ribu rupiah per orang atau $ 20
singapura, menunggu waktu chekin saya dengan ilham shoping disekitar masijid
sulthan, termasuk ditoko elektronik dan saya beli dua jam tangan casio untuk saya dan istri saya,
pertama kalinya saya menuggunakan ATM muamalat fasilitas VISA diluar Negeri,
habis itu muncul ide berburu souvenir mencari toko yang souvenirnya paling
murah,supaya pas mau booking langsung tembak ketempat termurah, saat berburu
souvenir ambo pergi chek tarif hotel dekat masjid ternyata 4 juta semalam…minta
ampun tarif hotelnya , salah satu lagi yang mengherankan disingapura harga dan
biaya terlalu mahal, kecuali elektronik
dan pakaian, misal air mineral disana dijual $ 3 perbotol,makanan cemilang, akhirnya kami putuskan
pilih Back packer sebagai tempat istirahat malam. Mulai pagi sampai malam kami
bertiga melakukan traveling seperti mengunjungi masjid sulthon,
Rasa
bangga dan kagum ketika melihat kemewahan dan keindahan interior maupun exterior
masjid, walaupun saat kesana, dilakukan proyek penambahan lantai
masjid, kata jamaah disitu juga rencana dipasang tangga lift, dalam hati saya ternyata
ada Islam disingapura, dengan keaneka ragaman corak keislaman disana, dan
hampir mirik dengan sebagian besar keislaman di Indonesia, terutama ritul-ritual
ibadah sehari-hari.dan bukan cuma ummat islam yang bisa mengunjungi masjid
bahkan non muslim ada jadwal tersendiri untuk masuk kepalataran masjid, dan
sudah disiapkan pakaian menutup aurat seperti jubbah oleh pengurus masjid
sulthan, sepanjang hari masjid itu ramai dikunjugi oleh wisatawan mancanegara,
sekitar satu jam kami mengunjungi masjid itu, Masjid sulthan adalah bangunan bersejarah yang terletak di
Kampung Glam singapura. Masjid Sultan adalah masjid yang pertama di Singapura
dan sekarang sudah menjadi salah satu tempat wisata di Singapura. Dulunya,
Masjid Sultan adalah lokasi tempat tinggal warga Indonesia yang berdagang di
Singapura. Masjid Sultan terbuka bagi siapa saja yang ingin masuk melihat ke
dalam, Keunikan dari Masjid Sultan adalah kubahnya yang berwarna emas. Masjid
Sultan sangatlah bersih dan rapi. Tidak dipungut biaya untuk dapat menikmati
keindahan Masjid
Sehabis sholat dhuhur di Masjid Sultan, Sultan,sekitar 14.00
waktu setempat kami menuju patung singa dikenal Merlion Park, Patung ikan
berkepala singa dengan air mancur dimulutnya, patung ini dijadikan ikon wisata
singapura, disingapura katanya sih tidak
sempurna atau sah perjalanan kalau tidak mengujungi kesana, kami naik bus, tiba
disana kami mengabadikan moment dengan foto bareng-bareng atau masing –masing
sibuk dengan selfinya masing-masing, taman ini dibuka 24 jam dan tidak dipungut
biaya dan dapat menikmati sungai dilokasi ini, dan bisa menikmati marina
bay dari kejauhan, hampir semua wisatawan
dari Indonesia yang datang ke Singapura berfoto-foto dengan latar belakang
Marina Bay Sands, dan untuk menikmati keindahan kota singaupura cukup naik
menuju marina Bay cuma butuh uang masuk 250,000,
Sehabis disitu kami rencana keliling kota singapura dengan
naik bus khusus bagi wisatawan untuk keliling kota singapura,namun saat sampai
ke loket kepembayaran tiket” singapura ducktour” kami dapat kendala ,karena tidak bisa
dikelilingi semua kota karena sudah terlalu sore kami datang, akhirnya kami
bertiga berjalan kaki menuju penginapan , dan ditengah perjalanan kami singgah di
mall bugis, untuk membeli air minum untuk menghilangkan rasa haus, sekaligus
cuci mata, karena keinginan untuk belanja memang tidak ada disana, sehabis itu menuju money changger, saya
sendiri diantara teman paling sedikit uang singapura, awalnya saya andalkan
visa atm muamalat, namun ternyata sampai disana tidak bisa ambil uang diatm
walaupun atm tersebut ada logo visa nya, yang paling banyak bawa dollar singapura adalah ilham, dialah
tempat pinjam saya,sedangkan ambo lain lagi semua rupiahnya ditukar ke dolar
amerika,akhirnya juga kesusahan untuk belanja disana,sementara saya dengan
ilham belanja, ambo lagi-lagi kembali kekamar untuk melanjutkan tugas belajar
online,
Tibalah kami sholat
magrib dan pilihan di masjid sulthon, dan tambah berdecak kagum saya, luar bisa
jamaahnya hampir mirip dengan sholat jumat kalau dimkassar, bertubi-tubi mulut
saya mengucapkan subhanallah, merinding tangan saya melihat membeludaknya
jamaah, atau mungkin karena malam jumat.habis sholat magrib, terbagilah dua
kelompok jamaah, kelompok satu berada dipelataran masjid bagian belakang
melakukan wirid mungkin barasanji kalau di bugis, dan kelompok yang lain adalah
pembacaan surat kahfi bersama dipimpin oleh imam masjid sulthon, kami bertiga
berada ditengah shof, kalau perang dunia mungkin kami dikategorikan non blok,
setelah selesai zikir dan pembacaan al kahfi ternyata mereka sudah mempersiapkan
konsusmsi masing-masing, katanya donator dari jaamah masjid, dan kami bertiga
Alhamdulillah dapat KEBAB turki kambing dan daging sapi, saya dan ilo lebih
duluan hamtam yang satu porsi, dan tenyata dua porsi tidak bisa kami habiskan,
mubasir itu malam, kami nikmati kebab itu dipelataran home stay sambil
menikmati suasana malam di sekitara jalan sulthon, ramai terus….tibalah kami
istirahat dihome stay dilantai dua, dalam satu kamar yang berisi 14 bed, ranjang susun, dan malam itu hanya lima wiasatawan yang satu kamar, ada
dari india, dan ada dari philipina, adsan subuh berkumandang kami menuju
masjid, ternyata masih ramai sulthon, habis sholat kami lagi didatangi sama
petugas untuk menawari teh hangat, tapi kami menolak, dengan beberapa
pertimbangan, dan mungkin malunya lebih dominan, kami bincang-bincang dengan
petugas itu, termasuk bagaimana caranya menuju johor pontian, yang rencana jam
10 pagi kami akan tinggalkan Singaupra, beliau mengatakan ada dua alternatife,
yakni naik taksi argo atau naik bus, kami pilih bus, karena lebih ekonomis,
kami bayar $ 3 perorang, dan ternyata pasar rakyat atau pasar sentral disingapura dekat dengn
terminal,padahal dekat dengan kompleks sulthan, yang selalu dicari ilo, ini kita lihat pada saat sudah dibus menuju
johor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar