Rabu, 24 Agustus 2016

PERTAMA KE SINGAPURA MENEGANGKAN

 


8 Desember 2014 Sehabis Sholat Subuh di Masjid bumi aroepala A.Ilham  pammusureng dengan nada bercanda mengajak saya melancong keluar negeri di Negara Thailand, kebetulan  pamannya menjadi Duta Besar  disana, dan dia minta saya carikan  tiket murah. kebetulan pada saat buka facebook, ada tag dari teman tentang harga promo Air Asia ke Kuala lumpur dan Singapura, tanggal 12 Desember 2014,  setiba dimanado, saya booking tiket air asia  pulang pergi berdua  dari Makassar ke Kuala Lumpur berangkat Rabu 28 Januari 2015 dan kembali rabu 4 Februari 2015, setelah saya melakukan issued tiket dengan kode booking P89UMI di dunia-travel.biz, yang merupakan travel  pribadi saya, saya kena cash tambahan karena pindah penerbagan dari 4 maret ke 4 februari 2015, itu gara-gara buru-buru booking tiket, ternyata ilham diam-diam di Makassar menghubungi teman yang lain, ternyata Ambo sakka yang dikendari dan Ahrar dimakassar juga berminat bergabung dan hari itu juga saya booking tiket pulang Pergi dengan kode Booking 098T2C, setelah booking tiket baru pusing merencanakan rutenya mau kemana, dan ternyata ilo sapaan ilham belum juga berkomunikasi dengan pamannya di Thailand, masa menunggu hari H, tenyata banyak kejadian yang bisa melunturkan semangat melancong dan kondisi menengangkan , mulai AirAsia rute Surabaya -  singapura menghilang diudara awal januari 2015 dan semua penumpang dan ABK pesawat tidak ada yang selamat, dan saya tiba-tiba dapat undangan diklat LWBT merupakan perpanjangan diklat penjenjangan EE4 ( Excecutive Education 4) yang usianya sudah kadaluarsa  dimana ujian onlinennya  Tanggal 6 maret diudiklat Makassar ( Dua Hari Setelah Tiba dari Singapura), sampai tiba hari H-nya teman  Ahrar tidak jadi berangkat, kami bertiga berangkat dengan pesawat AK333, Ambo sakka  start dari kendari, Andi Ilham   diantar sama bapaknnya, saya sendiri paling terakhir tiba diairport hasanuddin diantar sama istri saya, ternyata yang namanya tiket promo AIR ASIA tidak ada kompensasi biaya pengembalian akibat batal berangkat, uang Ahrar hilang percuma sekitar 1,9 juta ,karena batal berangkat alasan ada kegiatan mendesak, ternyata Ambo Sakka juga lebih 8 kg tentengannnya, karena memang berangkat tanpa booking bagasi, karna menurut ilham tak usah  booking bagasi  kataya tidak mau beli apa-apa, tapi saya tetap ngotot booking bagasi pulang untuk saya dan ahrar masing  20 kg untuk mengantisipasi kelebihan barang dari Kualalumpur, ehhh ternyata ujungnya –ujungnya Ilo dan Ambo booking bagasi juga.
 Pukul 16: 15 WITA kami boarding dari Hasanuddin Air Port ,selama tiga jam didalam pesawat, kami bertiga mengatur strategi baru, karena pamamnya ilo ada kegiatan keluarga dijakarta secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk berangkat dulu ke Singapura, baru balik ke Kualalumpur  setelah itu baru ke Thailand, semua rencana perjalanan itu menggunakan tranportasi darat.
Pukul 19:25 waktu Kualalumpur tidak ada perbedaan waktu antara Makassar dengan KL,kami tiba di Kualalumpur Airport (KLA 2), Setelah tiba di aiport kami melakukan pemeriksaan passport  Imigrasi KLA, inilah pertama kali saya diperiksa passport, dan Alhamdulillah lolos, setelah banyak diskusi  dengan  penumpang , banyak alternatife kalau mau pergi Singapura, alternatife pertama naik bus menuju KL Center, dari situ ambil bus  Ke Singapura, dan ada juga bus langsung Ke Singapura cuma waktunya menunggu jam 11 malam baru berangkat, kami naik Start Ekspres Bus dan ditengah jalan kami ganti Start Mart Bus punya  dua lantai, dan pas memasuki daerah Singapura, saat-saat menegangkan terjadi lagi saat pemeriksaan passport,dimana sebelum memasuki ruangan pemeriksaan kami dikasih sama supir semacam formulir memasuki singapura, ternyata dari semua item semua kami isi, kecuali menginap dimana kami kosongkan, gara-gara tidak mencantumkan alamat yang dituju kami diintrogasi oleh petugas perbatasan mungkin mirip bawa barang berbahaya,karna memang kami belum tahu mau menginap dimana, rumah teman tidak ada disana, akhirnya kami bertiga dibawa masuk keruangan khusus, dan ternyata disana juga ada wiasatawan hanya membawa dua bungkus rokok, akhirnya mereka diwawancarai dan diperiksa habis-habisan, sekitar setengah jam kami diruangan itu setelah diambil sidik 10 jari, kami bertiga dipersilahkan keluar dan aman….. saya kira sudah mau dideportase.hheheh, sudah mulai saling menyalahkan diantara kami bertiga…. Biasalah.. orang Indonesia apalagi Makassar,
Pukul 05.30 subuh hari kami tiba disingapura, sekitar 5 jam perjalanan darat  dari KLIA, kami langsung cari masjid untuk sholat subuh setelah melihat peta yang tersedia di station, ternyata dekat stasiun ada masjid sitti Fatimah,kami jalan kaki sekitar 5 menit akhirnya kami tiba dimasjid tersebut,  katanya sih masjid  ini punya orang bugis yang merantau ke singapura namanya sitti Fatimah, dan ternyata subuhnya disana 5:55. Sebelum masuk subuh sempat saya bincang-bincang dengan jamaah yang lebih awal datang dimasjid, ada orang india, ada keturunan Indonesia, awalnya saya bertanya pakai bahasa inggris dengan vocab yang sangat terbatas, tapi ternyata mereka jawab pakai bahasa melayu, Kaceleeeeku saya rasa, yang paling  akrab adalah muadzinnya yang memang menginap disana karena rumahnya jauh dari masjid nanti setelah sholat dhuha baru kembali kerumahnya,dan dilakoni setiap hari,  dan ternyata imam masjid Fatimah juga orang bekasi  Akhirnya setelah sholat subuh berjamaah , kami memperkenalkan diri sekaligus minta izin untuk istirahat sejenak menunggu pagi hari atau waktu chekin  hotel jam 11 siang. kami istrahat diteras masjid sekaligus bernostalgia dan saling menanyakan kabar keluarga masing-masing, Ambo Sakka paling yunior angkatan 2001 FKM unhas  tapi sudah mempunyai 5 anak, memang dari umur iya, tapi kalau lihat dari muka sejenak dia paling tua keliatan….ehhh jangan marah ambo… dan  teman yang satu Andi Ilham Pammusureng angkatan 97 apoteker UNHAS punya  anak dua, dan saya anngkatan 1999 jurusan elektro Unhas, kami bertiga waktu kuliah aktif dimasjid kampus Unhas, jadi jangan heran kalau sampai di Singapura pun masih cari masjid….
Setelah kami bertiga mandi di  masjid Fatimah, kami sudah memakai pakaian lengkap dengan sepatu, kata ilham kalau disingapura harus pakai sepatu, kita turuti saja,jangan sampai diintrogasi lagi sama petugas akibat hanya karena sepatu, tapi pas keluar banyak juga yang cuma pakai sandal.hehehe. tenyata informasinya tidak valid lagi. kami rencana mau sarapan,... menurut salah satu jaamah subuh pusat makanan halal banyak di jalan Sulthan, kompleks masjid Sulthon,sekaligus katanya banyak hotel murah disekitar disana, dengan modal langkah kaki dengan menelusuri jalan utama dan  akhirnya kami tiba dikompleks Masjid Sulthon, dan mata kami tertuju kewarung yang ramai sekali, dan kami menuju arah warung tersebut, saya juga pastikan bahwa itu makanan halal, karna saya melihat tukang parkir pakai peci, sementar memilih makanan, lagi-lagi Ilham  bisik saya,” sudah tanya dia ini makanan halal” saya juga spontan tanya dan ternyata petugas balik bertanya apakah pakaian saya ini bukan mewakili muslim dengan nada suara yang agak tinggi, langsung saya potong dan minta maaf, lagi-lagi kena semprot pagi-pagi….sabar saja negeri orang…hehehe,  saya pilih menu lontong sayur, dan lumayan agak cocok lidah saya, ditengah perjalanan menuju tempat makan kami rasakan berada di dunia lain, bagaimana tidak, tata kota yang apik, hijau, bersih., tidak ada bau got kami cium   tidak  ada sampah berserakan, menyebrang jalan saja harus  menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki, bahkan kabel telepon dan listrik tidak kami lihat,
Sementara sarapan diwarung dekat masjid sulthon, ambo lagi online untuk tugas kampusnya, saya dan ilham  pergi cari penginapan, dan kami dapat Back  packer dengan tarif  200 ribu rupiah per orang atau  $ 20 singapura, menunggu waktu chekin saya dengan ilham shoping disekitar masijid sulthan, termasuk ditoko elektronik dan saya beli dua  jam tangan casio untuk saya dan istri saya, pertama kalinya saya menuggunakan ATM muamalat fasilitas VISA diluar Negeri, habis itu muncul ide berburu souvenir mencari toko yang souvenirnya paling murah,supaya pas mau booking langsung tembak ketempat termurah, saat berburu souvenir ambo pergi chek tarif hotel dekat masjid ternyata 4 juta semalam…minta ampun tarif hotelnya , salah satu lagi yang mengherankan disingapura harga dan biaya terlalu mahal, kecuali elektronik  dan pakaian, misal  air mineral  disana dijual  $ 3 perbotol,makanan cemilang, akhirnya kami putuskan pilih Back packer sebagai tempat istirahat malam. Mulai pagi sampai malam kami bertiga melakukan traveling seperti mengunjungi masjid sulthon,
Rasa bangga dan kagum ketika melihat kemewahan dan keindahan  interior maupun exterior masjid, walaupun  saat kesana,  dilakukan proyek penambahan lantai masjid, kata jamaah disitu juga rencana  dipasang tangga lift, dalam hati saya ternyata ada Islam disingapura, dengan keaneka ragaman corak keislaman disana, dan hampir mirik dengan sebagian besar keislaman di Indonesia, terutama ritul-ritual ibadah sehari-hari.dan bukan cuma ummat islam yang bisa mengunjungi masjid bahkan non muslim ada jadwal tersendiri untuk masuk kepalataran masjid, dan sudah disiapkan pakaian menutup aurat seperti jubbah oleh pengurus masjid sulthan, sepanjang hari masjid itu ramai dikunjugi oleh wisatawan mancanegara, sekitar satu jam kami mengunjungi masjid itu, Masjid sulthan  adalah bangunan bersejarah yang terletak di Kampung Glam singapura. Masjid Sultan adalah masjid yang pertama di Singapura dan sekarang sudah menjadi salah satu tempat wisata di Singapura. Dulunya, Masjid Sultan adalah lokasi tempat tinggal warga Indonesia yang berdagang di Singapura. Masjid Sultan terbuka bagi siapa saja yang ingin masuk melihat ke dalam, Keunikan dari Masjid Sultan adalah kubahnya yang berwarna emas. Masjid Sultan sangatlah bersih dan rapi. Tidak dipungut biaya untuk dapat menikmati keindahan Masjid
 Sehabis sholat dhuhur di Masjid Sultan, Sultan,sekitar 14.00 waktu setempat kami menuju patung singa dikenal Merlion Park, Patung ikan berkepala singa dengan air mancur dimulutnya, patung ini dijadikan ikon wisata singapura,  disingapura katanya sih tidak sempurna atau sah perjalanan kalau tidak mengujungi kesana, kami naik bus, tiba disana kami mengabadikan moment dengan foto bareng-bareng atau masing –masing sibuk dengan selfinya masing-masing, taman ini dibuka 24 jam dan tidak dipungut biaya dan dapat menikmati sungai dilokasi ini, dan bisa menikmati marina bay  dari kejauhan, hampir semua wisatawan dari Indonesia yang datang ke Singapura berfoto-foto dengan latar belakang Marina Bay Sands, dan untuk menikmati keindahan kota singaupura cukup naik menuju marina Bay cuma butuh uang masuk 250,000,
 
Sehabis disitu kami rencana keliling kota singapura dengan naik bus khusus bagi wisatawan untuk keliling kota singapura,namun saat sampai ke loket kepembayaran tiket” singapura ducktour”  kami dapat kendala ,karena tidak bisa dikelilingi semua kota karena sudah terlalu sore kami datang, akhirnya kami bertiga berjalan kaki menuju penginapan , dan ditengah perjalanan kami singgah di mall bugis, untuk membeli air minum untuk menghilangkan rasa haus, sekaligus cuci mata, karena keinginan untuk belanja memang tidak ada disana,  sehabis itu menuju money changger, saya sendiri diantara teman paling sedikit uang singapura, awalnya saya andalkan visa atm muamalat, namun ternyata sampai disana tidak bisa ambil uang diatm walaupun atm tersebut ada logo visa nya, yang paling banyak  bawa dollar singapura adalah ilham, dialah tempat pinjam saya,sedangkan ambo lain lagi semua rupiahnya ditukar ke dolar amerika,akhirnya juga kesusahan untuk belanja disana,sementara saya dengan ilham belanja, ambo lagi-lagi kembali kekamar untuk melanjutkan tugas belajar online,
 Tibalah kami sholat magrib dan pilihan di masjid sulthon, dan tambah berdecak kagum saya, luar bisa jamaahnya hampir mirip dengan sholat jumat kalau dimkassar, bertubi-tubi mulut saya mengucapkan subhanallah, merinding tangan saya melihat membeludaknya jamaah, atau mungkin karena malam jumat.habis sholat magrib, terbagilah dua kelompok jamaah, kelompok satu berada dipelataran masjid bagian belakang melakukan wirid mungkin barasanji kalau di bugis, dan kelompok yang lain adalah pembacaan surat kahfi bersama dipimpin oleh imam masjid sulthon, kami bertiga berada ditengah shof, kalau perang dunia mungkin kami dikategorikan non blok, setelah selesai zikir dan pembacaan al kahfi ternyata mereka sudah mempersiapkan konsusmsi masing-masing, katanya donator dari jaamah masjid, dan kami bertiga Alhamdulillah dapat KEBAB turki kambing dan daging sapi, saya dan ilo lebih duluan hamtam yang satu porsi, dan tenyata dua porsi tidak bisa kami habiskan, mubasir itu malam, kami nikmati kebab itu dipelataran home stay sambil menikmati suasana malam di sekitara jalan sulthon, ramai terus….tibalah kami istirahat dihome stay dilantai dua, dalam satu kamar yang berisi  14 bed, ranjang susun, dan malam  itu hanya lima wiasatawan yang satu kamar, ada dari india, dan ada dari philipina, adsan subuh berkumandang kami menuju masjid, ternyata masih ramai sulthon, habis sholat kami lagi didatangi sama petugas untuk menawari teh hangat, tapi kami menolak, dengan beberapa pertimbangan, dan mungkin malunya lebih dominan, kami bincang-bincang dengan petugas itu, termasuk bagaimana caranya menuju johor pontian, yang rencana jam 10 pagi kami akan tinggalkan Singaupra, beliau mengatakan ada dua alternatife, yakni naik taksi argo atau naik bus, kami pilih bus, karena lebih ekonomis, kami bayar $ 3 perorang, dan ternyata pasar rakyat  atau pasar sentral disingapura dekat dengn terminal,padahal dekat dengan kompleks sulthan, yang selalu dicari ilo,  ini kita lihat pada saat sudah dibus menuju johor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar