Kamis, 22 Maret 2018

DARI TIMIKA SAMPAI ASMAT



      Perajalanan kali ini ke Timika,  agak berbeda dari biasanya , karena selama 24  hari mulai  tanggal 26 Februari samapai 22 maret 2018, biasanya  sabtu Ahad saya gunakan untuk kemakassar, namun kali ini  saya habiskan waktu di Timika kabupaten Mimika  Provinsi Papua Barat, banyak sebab diantaranya adalah  sudah selesai semua kegiatan perkuliahan saya  di Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar , Ikut antrian jadwal penerbangan menuju kabupaten Asmat, ,dan juga tidak kalah penting harus mengeluarkan isi dompet minimal 3  juta, ,   perjalanan kali ini bersama  teman teman dari tim 19 B Satuan Pengawasan Intern Maluku Papua, ada Yulianto Dwi Putra, Muhammad Yasir keduanya alumni Universitas Hasanuddin Jurusan Elektro , ada Herdian Raditya alumuni Universitas Gajamada Yogyakarta jurusan fisika, ada Muchammad akbar Ghozali alumni Universitas diponegoro Semarang Jurusan  Mesin,  ada Jessica, Fernandes Alumni Universitas Trisakti Jakarta Jurusan Teknik Industri, ada  Fajar Akbar Fandiangan,dan Yusuf  Syahtiar,  keduanya  Alumni jurusan Elektro Sekolah Tinggi  Teknologi  PLN  Jakarta, ada Riyo  Husain Alumni  Institut Teknologi  sepuluh Nopember Surabaya Jurusan Fisika , ada Petra Monika Sunme Alumni Universitas Samratulagi jurusan Akuntansi yang satu satunya orang papua dalam tim ini,  kesepuluh Anggota Tim Ini semuanya berumur dibawah 26  tahun  selisih 10 tahun dari umur saya, dan saya sendiri diberi tugas sebagai Ketua  Tim  sesuai tugas selaku Deputy Group Head
Dari Ambon transit menginap di Hotel Swiss Bell Panakukan makassar,  karena jadwal penerbangan  ke Timika semuanya mulai dari dini hari dari 02,00 WIT  sampai jadwal terakhir  garuda jam 05.15 , pada hari senin dini hari jam 05,15 tanggal 26 Februari 2018 kami menuju Timika via Garuda Airlines, bersama Inspektur Regional Maluku dan Papua Bapak Heryawan dan staff beliau saudara Dani.  Kami tiba di bandara Mozes Kelangin, setibanya kami dijemput sama teman teman dari PLN Area Timika, kemudian menuju Ossa De Villa yang terletak dijalan Hasanuddin Timika Mimika Baru,.
Selama saya di Timika saya menginap di Ossa  De Villa tepatnya dikamar 201, selama 3 hari dan 2 hari dikamar 110, selebihnya menginap di Horison Ultima Timika,  yang juga bersebelahan dengan ossa,dengan pertimbangan utamanya  adalah hotel horison disamping bintang 4 juga dekat dengan Masjid Al Ihsan  Timika.
Disana ketemu dengan adik Sepupu dua kali dari Mama yakni  Andi Elyudistira pangerang dengan istrinya di Ossa De villa  , Teman SMU 1 Sengkang Suriadi Yusuf di Hotel Horison merupakan Putra belawa yang merantau ke timika sejak tamat SMA, begitu juga menjalin silaturahim dengan jamaah masjid Al ihsan, Imam masjid Ust Ismail Alumni Hafids As’adiyah, H Ikhsan orang Palattae Soppeng, Haji Ilyas Orang Bone,  Mas Sumpala Orang Pangkep, Ada Mas Haerun Orang jawa kebetulan kerja di Kantor pajak,dan ketemu dengan senior Elektro dari universitas Hasnuddin alumni tahun 1990 kanda Taslim yang bertugas di Freeport Tembaga Pura, semuanya sudah memilih untuk menetap di Timika, dari nyalah banyak informasi tentang Timika, baik saat menunggu isya, maupun setelah shalat subuh menunggu syuruq, bahkan sempat diajak main badminton di Masjid Alazhar Pasar Lama,
Selama berada ditimika saya mendapat tugas lagi  ke Jayapura selama dua hari tanggal 6 Maret 2018, menghadiri  rapat pendahuluan konsultansi pelaksanaan Listrik pedesaan di Wilayah papua dan papuan barat, Ternyata sampai disana semua hotel bintang 4 full,  akhinnya saya menginap di hotel fave dekat kantor, itupun hanya semalam, karena  besoknya juga full, menurut info dari teman  karena  betepatan hari jadinya jayapura, ke esokan harinya sehabis rapat sekitar jam 11.00 saya menuju ke airport sentani,  di temani sama  Andi Ma arif merupakan pegawai Auditor Regional 18 dan ternyata merupakan Yunior dari bapak DR.Amir ilyas, SH MH di Fakultas Hukum Unhas,  Amir ilyas merupakan  teman sekolah saya waktu kelas 3 di sekolah Unggulan Kabupaten Wajo,
Setiba dibandara saya memutuskan kembali ke Timika yang sebelumnya  mau ke Yahukimo mendampingi  Riyo dan Gozali , namun sampai disana seat full untuk pesawat penerbangan kesana baik Trigana maupun  Wings, akhirnya saya memutuskan menuju Timika dengan Garuda,
Setiba di Timika, saya merencanakan untuk mengunjungi kabupaten Asmat, namun terdapat hambatan penerbangan,  dimana transfortasi udara menuju kesana  sangat terbatas sehari satu penerbangan, baik tarif subsidi maupun tarif non subsidi, akhirnya karena belum ada  kejelasan  kapan berangkat,  saya memilih alternatif laut, lewat pelabuhan Pomako yang berjarak 35 Km dari kota Timika, tanggal 13 Maret 2018 jam 09 ,saya, herdi dan yasir naik kapal PELNI  KM   Tatamaila dengan kamar  6009 dek 6,perjalanan kesana ditempuh .selama 11 jam perjalanan, dalam perjalanan  ketemu dengan Tim dari Ikatan Dokter Indonesia yang mendapat tugas kemanusiaan ke Asmat, dalam perjalanan  mesin KM mengalami trouble selama 30 menit , kami agak khawatir karena tiba tiba mesin KM mati. Namun kami dihibur sama penumpang yang biasa berlaut yang keliatan dari wajahnya  dan ucapannya bahwa ini biasa saja.



Jam 19.30 kami  berlabuh di pelabuhan Agats kabupaten Asmat, dari pelabuhan ke tempat penginapan jalan Yos sudarso  milik CV Firman Jaya, kami naik Ojek dengan menggunakan  Motor Listrik, di Agats tidak akan ditemukan Roda Empat, hanya Roda Dua itupun harus bersumber dari listrik, ,  Motor Listrik adalah kebijakan Pemda Asmat, yang diperkenankan beroperasi di Agats, dengan salah satu pertimbangan lebar jalan  yang terbatas. Sebenarnaya banyak penginapan disana, namun pertimbangan dekat pasar, dekat masjid dan dekat pelabuhan speed Baot kami pilih penginapan firman Jaya, Saat adsan subuh dikumandankan juga terdapat suara menangis sangat keras, anggapan awal mungkin karena ada kedukaan, namun setelah dicek sama petugas hotel, ternayata mereka semuanya Mabok
Sekitar Jam 09.30  pagi dihari rabu tanggal 14 maret 2018 kami ditemani Koordinator Kantor Jaga Agats saudara Laurense menuju  ke Distrik Atsj dengan Speed boat KDI selama kurang lebih 4 jam perjalanan pulang pergi dengan melewati muara sungai,  namun saat balik dari  Distrik Atsj ke Agats kondisi air sungai dalam keadaan surut , menyebabkan speed boat didorong oleh kemudi sekitar 2 km perjalanan.
Setibanya di agats kami bergegas melihat keunikan kabuapten asmat  seperti Airnya sangat tergantung sama air hujan makanya tiap rumah pasti memiliki lebih dari satu tandon, Infrastruktur hampil semua kayu termasuk Lapangan sepak bolanya, makanya dijuluki kota seribu satu Kayu, begitu juga motor yang ada disana semuanya motor listrik,  dan, tiba tiba ada sekelompok orang berlairian saat kami makan malam disari laut dekat hotel, menurut info  ada perkelahian antar sesama orang asmat. Dan menurut penjual sari laut bahwa itu biasa disini mas ,

Pada esok harinya tanggal 16 maret 2018  kami menyebrangi sungai  menuju bandara Eweer,  merupakan bandara perintis yang ada di kabupaten Asmat, dalam speed boat ada tambahan penumpang selain kami bertiga  yakni Hiroki Yatama dari Tokyo, hiroki ke asmat  hanya ingin Mancing Ikan , setelah berbincang bincang akhirnya kami menjadi berteman difacebook dari tokyo,
Hari itu juga Asmat mendapat kunujungan menteri pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  Bapak Basuki Hadimulyono diRuang tunggu kami ketemu dengan Unsur Muspida Kabupaten Asmat, termasuk bupati asmat, dengan menaiki pesawat Airfast yang sama dengan pak menteri , selama dua hari di kabupaten Asmat  saya sudah mengunjungi 3 Distrik dari 23 Distrik yang ada di daerah asmat, dan menurut info bahwa semua distrik  disana telah mewabah penyakit campak dan gizi buruk selain sebagai daerah endemik malaria.

Setiba di Timika,kami  kembali menghabisakan waktu dengan kegiatan rutin, , disamping itu kami juga sempatkan berwisata kuliner dibeberapa tempat,  ada Bakso beranak Hasanuddin, Ada Warung pecel mas Agus budiutomo, Ada Warung makan Andika yang menjadi langganan makan siang selama di Timika,   Ada Coto Makassar galaxi, dan Swalayan paling besar dan terlengkap  di kota timika adalah Diana swalayan, disamping kuliner juga ibadah rutin shalat berjamaah dimasjid seperti di masjid al ikhsan dekat hotel horison ,masjid Alazha dekat pasar lama, ada masiid yang belokasi dalam area kantor polisi Militer yang berdekatan  kantor PLN ,   ada masjid Agung Babusalam sebagai tempat jumatan, Ada Masjid 
Sepertinya tidak  ke Timika kalau tidak ke Kuala kencana, dan saya sendiri  menyempatkan kuala kencana sebanyak dua kali,dan yang paling seru adalah   kunjungan terakhir sehari sebelum balik dari Timika, karena semua lokasi kita kunjungi, disana ada Masjid, Ada Hero Swalayan, Ada lapangan Golf, Ada Wisma Karyawan, bahkan ada lokasi pemakaman,disamping itu  personilnya juga lengkap kecuali jesica dan yusuf yang berangkat duluan kejakarta mengikuti Diklat,   ditambah Pak izhar sebagai  Group Head yang baru  pengganti Bapak  toni komara yang sudah memasuki purnabakti , Kuala kencana dijuluki  kota dalam kota,  disinilah kami akhiri segala kunjungan kami di Timika sebelum kembali kedaerah masing masing. Dan tanggal 22 Maret 2018 pukul 12.15 menit kami kembali kemakassar via Sriwijaya..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar