Minggu, 28 Agustus 2016

FORM PENGISIAN DATA SILSILAH KEL PALEPPANG

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sesuai kesepakatan keluarga maka dimohon untuk diisi sesuai dengan sebenar benarnya karena data akan dipakai untuk keperluan keluarga.

untuk memulai mengisi silsilah dapat langsung mengklik link berikut:
PENGISIAN DATA SILSILAH KEL PALEPPANG


ttd

andi Makkaraka

BERMALAM DI JOGJAKARTA



Dari Solo kami berdua menuju Jogyakarta naik Kereta Api, tanggal 28 Februari 2015,tiba di stasiun jam 22.00, kami jalan kaki menuju Malioboro, dipasar Malioboro kami telusuri lapak demi lapak dan  tiba-tiba muncul  tukang becak ajak kami untuk ke daerah karaton Jogyakarta dan menawarkan jasa angkutan 10 ribu pulang  pergi, kami berdua teringat perkataan teman diklat abang andry, bahwa kalau kejogyakarta  jangan kamu yang cari becak  pasti Mahal tarifnya , tapi tukang Becak cari kamu. Hehehe. Akhir nya ketemu juga,  kami diantar ke pusat Dagadu, sekitar karaton, ke pusat oleh-oleh sekitar 15 menit, tiba di tujuan,  Hilman dan saya sempat beli kaos untuk pribadi dan anak, dan saat  mau balik kemalioboro sekitar jam 24.00 saya minta diantar untuk cari home stay, dapat home stay harga 90 ribu semalam, ,  dan ketika tengah malam, terdengar suara beberapa cewek diluar kamar, dan ternyata mereka menginap juga disebelah kamar menjelang subuh saya sudah siap-siap menuju ke masjid DPRD Jogjakarta , jalan malioboro, setelah mandi sebelum subuh, kami pamit ke petugas Homestay, walaupun dia masih dalam posisi ngorok, kami maklum mereka capai bagadang
Adzan subuh 1 Maret 2015 sudah terdengar disekitar jalan malioboro, dan kami sudah berada dimasjid  saat adsan dikumandangkan, bisa ikut berjamaah dengan masyarakat disekitar kantor DPRD, habis wirid dan zikir, dan sudah mulai masyarakat lansia berbondong kehalamam DPRD untuk melakukan senam jantung Indonesia, sekitar pukul 06.00 WIB kami berdua menuju Universitas Gajah mada dengan dua kali ganti bus tranjogyakarta, setiba dikampus Universitas Gajah Mada, kami langsung cari sarapan khas jogya, setelah sarapan kami cari oleh-oleh  Jogjakarta disekitar  kampus UGM, memang tiap hari ahad UGM mengadakan Pasar Pagi ,dan setiap saya kejogjakarta pasti saya sempatkan ke UGM, saya sih sudah ketiga kalinya saya ke Jogjakarta namun teman hilman baru pertama kalinya, 
Kunjungan Pertama, tahun 2002 saya bersama  Erwin Syam, teman SMAN 1 sengkang, yang kebetulan kuliah di Universitas Hasanuddin fakultas teknik angkatan 1999, kami berdua dari Makassar naik kapal laut menunju Tanjung Perak Surabaya, dari Surabaya menunuju Jogjakarta naik bus ekonomi.
Kunjungan kedua tahun 2005, bersama rombongan peserta diklat prajabatan PLN Udiklat semarang, kami naik Bus wisata dari semarang menuju Jogjakarta ( Malioboro, Gunung berapixxx)
Jam 09.00 pagi  kami menuju terminal jogjakarta untuk kembali kesemarang dengan rute yang berbeda waktu berangkat dari semarang yakni  Yogyakarta – magelang- Semarang, dengan bus Ekonomi, lumayan asyik, itu terjadi karna salah paham, pas saya lihat bus dan tertulis pakai AC langsung saya naik, ternyata tariffnya ekonomi, sehingga didalamnya berdesak-desakan dan ini masih mending karna pakai AC, lebih keren lagi tiba dimagelang dialihkan ke bus tanpa AC, saya sempat protes  kepetugasnya, jawabnya memang begitu mas, karna tadi busnya itu tariff ekonomi, dan bus itu sampai dibayumanik tetap full dan banyak penumpang masih berdiri.akhirnya kami  tiba di bayumanik sekitar jam 12.00 siang hari, dari bayumanik kami naik angkot namanya pete-pete kalau dimakassar. disambung  taksi argo menuju hotel.karena sudah mulai bingung kemana akhirnya angkot, terpaksa minta singgah disekitar simpang Lima.



BERMALAM DI JOGJAKARTA



Dari Solo kami berdua menuju Jogyakarta naik Kereta Api, tanggal 28 Februari 2015,tiba di stasiun jam 22.00, kami jalan kaki menuju Malioboro, dipasar Malioboro kami telusuri lapak demi lapak dan  tiba-tiba muncul  tukang becak ajak kami untuk ke daerah karaton Jogyakarta dan menawarkan jasa angkutan 10 ribu pulang  pergi, kami berdua teringat perkataan teman diklat abang andry, bahwa kalau kejogyakarta  jangan kamu yang cari becak  pasti Mahal tarifnya , tapi tukang Becak cari kamu. Hehehe. Akhir nya ketemu juga,  kami diantar ke pusat Dagadu, sekitar karaton, ke pusat oleh-oleh sekitar 15 menit, tiba di tujuan,  Hilman dan saya sempat beli kaos untuk pribadi dan anak, dan saat  mau balik kemalioboro sekitar jam 24.00 saya minta diantar untuk cari home stay, dapat home stay harga 90 ribu semalam, ,  dan ketika tengah malam, terdengar suara beberapa cewek diluar kamar, dan ternyata mereka menginap juga disebelah kamar menjelang subuh saya sudah siap-siap menuju ke masjid DPRD Jogjakarta , jalan malioboro, setelah mandi sebelum subuh, kami pamit ke petugas Homestay, walaupun dia masih dalam posisi ngorok, kami maklum mereka capai bagadang
Adzan subuh 1 Maret 2015 sudah terdengar disekitar jalan malioboro, dan kami sudah berada dimasjid  saat adsan dikumandangkan, bisa ikut berjamaah dengan masyarakat disekitar kantor DPRD, habis wirid dan zikir, dan sudah mulai masyarakat lansia berbondong kehalamam DPRD untuk melakukan senam jantung Indonesia, sekitar pukul 06.00 WIB kami berdua menuju Universitas Gajah mada dengan dua kali ganti bus tranjogyakarta, setiba dikampus Universitas Gajah Mada, kami langsung cari sarapan khas jogya, setelah sarapan kami cari oleh-oleh  Jogjakarta disekitar  kampus UGM, memang tiap hari ahad UGM mengadakan Pasar Pagi ,dan setiap saya kejogjakarta pasti saya sempatkan ke UGM, saya sih sudah ketiga kalinya saya ke Jogjakarta namun teman hilman baru pertama kalinya, 
Kunjungan Pertama, tahun 2002 saya bersama  Erwin Syam, teman SMAN 1 sengkang, yang kebetulan kuliah di Universitas Hasanuddin fakultas teknik angkatan 1999, kami berdua dari Makassar naik kapal laut menunju Tanjung Perak Surabaya, dari Surabaya menunuju Jogjakarta naik bus ekonomi.
Kunjungan kedua tahun 2005, bersama rombongan peserta diklat prajabatan PLN Udiklat semarang, kami naik Bus wisata dari semarang menuju Jogjakarta ( Malioboro, Gunung berapixxx)
Jam 09.00 pagi  kami menuju terminal jogjakarta untuk kembali kesemarang dengan rute yang berbeda waktu berangkat dari semarang yakni  Yogyakarta – magelang- Semarang, dengan bus Ekonomi, lumayan asyik, itu terjadi karna salah paham, pas saya lihat bus dan tertulis pakai AC langsung saya naik, ternyata tariffnya ekonomi, sehingga didalamnya berdesak-desakan dan ini masih mending karna pakai AC, lebih keren lagi tiba dimagelang dialihkan ke bus tanpa AC, saya sempat protes  kepetugasnya, jawabnya memang begitu mas, karna tadi busnya itu tariff ekonomi, dan bus itu sampai dibayumanik tetap full dan banyak penumpang masih berdiri.akhirnya kami  tiba di bayumanik sekitar jam 12.00 siang hari, dari bayumanik kami naik angkot namanya pete-pete kalau dimakassar. disambung  taksi argo menuju hotel.karena sudah mulai bingung kemana akhirnya angkot, terpaksa minta singgah disekitar simpang Lima.



Sehari di Kota SOLO , kotanya Jokowi



Setelah sepekan disemarang , tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh teman-teman yang mau menggunakan kesempatan untuk silaturrahim dengan keluarganya  dijawa tengah atau bisa dikenal dengan mudik karena dinas, Jumat malam tanggal 26 februari 2015, hampir semua nya meninggalkan hotel Semesta disemarang  termasuk   Irwan Iryanto teman kamar Hilman mudik ke boyolali, dan Rendy teman kamar saya mudik kesurabaya , makanya saat itu dari pada dihotel terus dan kesepian, saya ajak Hilman ke Solo  untuk weekend, awalnya Hilman agak kurang menanggapi, karena kurang fit  kena influensa dan batuk, dan saya yakinkan bahwa kalau ke Solo  saya pastikan sembuh batuk dan flunya,
Sabtu pagi jam 10,00 tanggal 27 Februari 2015  setelah sarapan di Hotel Semesta kami berdua  jogging  di Simpang Lima dan ketemu teman lama dari suluttenggo pak suriadi,setelah mandi dihotel  kami berdua berangkat  keterminal Terboyo, dengan angkutan dalam kota, setibanya diterminal Terboyo karena tidak mau antrian dalam terminal,  maka siang-siang jam 12  kami berdua jalan kaki cari bus dijalan utama sekitar 300 meter dari pintu terminal, sekitar 10 menit dapat bus eksekutif menuju  ke Solo,dengan lama perjalanan sekitar dua - tiga jam
            Akhirnya kami tiba diterminal solo dengan biaya perorang 25 ribu rupiah, saya juga senang bisa datang dikota kelahiran presiden jokowi dan amin rais, setiba dari terminal kami berdua naik angkot ke karaton solo dengan ongkos 5 ribu perorang, saya sengaja duduk disamping supir, supaya saya bisa cari info tentang solo, supir angkot juga senang menjelaskan  tentang solo apalagi dia tahu saya dari Makassar dan Hilman dari Bandung., walaupun tidak lengkap dan detail tapi cukup sebagai info awal,  akhirnya kami berdua tiba dikaraton Solo dengan  hujan rintik-rintik  menyertai , dan ternyata sudah tidak bisa masuk kedalam karaton,karna waktu berkunjung kalau hari sabtu  hanya sampai jam 14.00, setelah ambil dokumentasi dipendopo karaton solo, kami menuju masjid agung Solo untuk shalat Jama Qashar ashar dan dhuhur, sambil menunggu hujan reda, namun perjalanan menuju ke masjid kami dapati pasar Klewer, katanya  sih pusat Grosir dikota Solo, saya dan Hilman banyak borong batik solo disitu,  lumayan batiknya, disamping coraknya agak bagus , harganya juga terjangkau cocok untuk oleh-oleh ,karena keenakan shooping kelupaan untuk sholat, kami segerakan kaki menuju masjid agung, selesai sholat dan foto-foto di sekitar masjid kami kembali ulang ke pasar KLEWER, dan disitulah kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta
            Setelah mendapatkan gambaran singkat dari salah satu petugas toko  yang kami kunjungi, transpotrasi kereta api “parameks” adalah pilihan kami menuju Yogyakarta, ditempuh sekitar dua jam ke Yogyakarta dengan tiket  enam ribu rupiah, cuma menuju kestasiun kereta api satsiun Solo Balapan, perlu naik taksi argo atau naik becak, karna tidak ada angkot dari pasar Klewer ke station Balapan, setelah sholat jama Qasar Magrib Isya dimushollah gang kecil sekitar pasar Klewer, kami mencari menu makan malam special solo, saya BBM dengan teman di salatiga yang juga asli solo,menu apa saja makanan khas solo, teman carolina sampaikan  ada Nasi Liwet, Selat solo, Serabi Solo, Tengkleng Kambing, walaupun kami makan siang dengan Tengkleng Kambing, cuma lidah kami tidak cocok, karna hampir semua disuguhkan dengan jeroan, asli kolestrol, malam harinya saya jalan kaki menuju arah stasiun Balapan  disamping mencari souvenir solo, sekaligus hancurkan lemak akibat pola makan lima kali diudiklat semarang , sekaligus juga mencari  tempat makan khas solo , akhirnya dapat juga tempat makan dengan menu  kuah pakai telur, namanya. Nasi Timlo, maknyus…. Enak tenang, perjalanan menuju stasiun lumayan jauh , disamping hujan rintik dengan bermodalkan langkah kaki seribu dan jaket anti air, kami menuju stasiun dengan beberapa kali bertanya ke masyarakat sekitar jalan, setelah melewati pasar Legi Surakarta, toko Luwes, akhirnya kami tiba di stasiun, dan souvenir yang saya cari tidak ditemukan sepanjang jalan, capek campur senang tiba di stasiun, bayangkan saja kami menempuh jalan kaki sekitar 2-3 km .aslinya petualang…
Pukul 20.00 kami berangkat dari Solo naik KA parameks 279, dan tiba di Yogyakarta pukul 21.48  28 februari 2015 malam, dalam perjalanan  kami berdua saling bertukar cerita, bercerita tentang masa-masa kuliah, bagimana hilman dapat jodoh, yang jelas semakin cair, tanpa ada lagi rasa sungkem, disinilah kami saling menerima masukan, termasuk saya ajak Hilman untuk berhenti merokok, dan alhmadulilah dianya bersedia,walaupun sebenarnya hilman selama bersama kami tidak merokok, cuma kelihatan dari bibinya bahwa hilman perokok, itulah kehebatan Hilman punya Empati yang terlalu tinggi,….jangan tersanjung man








KE SEMARANG YANG KEDUA KALINYA

      Untuk memenuhi Panggilan Udiklat Semarang Pengujian Relai Proteksi , Saya berangkat dari Manado transit dulu di Makassar dengan penerbangan lion air JT 771, di Makassar saya gunakan sabtu - ahad bersama keluarga, tanggal 22 februari 2015 pukul 14,00 WITA  saya terbang ke Semarang  kode Booking TZNHJQ,via sriwijaya  SJ 563 transit Surabaya, di Surabaya ganti pesawat SJ 227 ke Semarang, tiba sekitar jam 18.30 WIB, dari Airport Ahmad Yani ke Udiklat Semarang menggunakan taksi bandara dengan ongkos  85 ribu , setibanya di Udiklat Semarang Kedung Munduh,langsung diarahkan menuju ke Hotel Semesta jalan Gajah Mada,  tiba dihotel  sekitar pukul 20,00 langsung pesan air jahe dan makan nasi goreng yang sudah disiapkan pihak hotel, setelah perut terisi baru saya menuju kamar saya 441, kebetulan sekamar dengan Rendy. Asal P3B Jawa Bali

Rabu, 24 Agustus 2016

Akhirnya Ke Kualalumpur

Sabtu 31 januari 2015 saya, A,Ilham,dan Ambo sakka  menuju Kualalumpur dari terminal Pontian Johor baru, merupakan rute ketiga setelah kami landing KLIA ,  tour di singapura dan johor, tujuan sebenarnya adalah menuju ke Thailand, namun pertimbangan efesiensi dan efektifitas waktu kami bertiga berdiskusi cara paling efektif,dan disitulah terjadi silang pendapat, karerna sisa waktu tinggal tiga hari efektif diluar hari keberangkatan ke Makassar,akhirnya sepakat untuk bermalam dikuala lumpur tepatnya International Islamic University Malaysia, kebetulan Ambo ada teman yang namanya khairul  ambil S2 disana,  alumni UIN makassar, setelah kami tiba di KL center kami naik LRT ke gombak, dari Gombak naik bus menuju kampus, di kampus itu kami menginap, dan sholat isya dan magrib dimasjid kampus, dan sempat mendengar kajian islam  bahasa inggris,dan sudah menjadi bahasa resmi kampus,karena kamarnya tidak muat untuk kami berlima dalam satu kamar, maka saya bersama ilham dengan khairul menginap dimushollah fakultas,  sedangkan ambo bersama  Rasfiudidin  alumni arr raayah  teman angkata putra alam abdul sittir juga ingin mengambil S2 International Islamic University Malaysia, walaupun kami dapat info dari khairul  terkadang ada sidak dari pihak kampus, dan itulah sebabnya saya tidak terlalu menikmati istirahat malam dimushollah, karna saya tidur seperti tidur ayam, karena kami menginap tanpa izin dari kampus, sedikit ada bunyi pintu langsung juga saya terbangun, beda dengan ilo dengan cuek saja dia nyeyak tidur, setelah sholat subuh berjamaah dimushollah fakultas dengan diimami oleh mahasiswa dari afrika, luar biasa syahdu bacaan nya menggetarkan hati.
Sehabis Subuh kami berdiskusi rencana ke Thailand, sebenarnya saya pribadi sudah tidak semangat lagi ke Thailand, karena akan menempuh perjalanan 30 jam, disamping pertimbangan sempitnya waktu juga tujuan kesana belum jelas, karena tujuan utama dan awal ke Thailand mau ketemu dutabesar Thailand, namun selama kami disingapura Ilo belum bisa komunikasi dengan omnya, dan kebetulan ambo sudah terlanjur janjian dengan teman FB ambo yg ajak juga jalan-jalan kethailand, makanya ambo diantara kami bertiga yang paling ngotot kesana, dan akhirnya  ambo saja yang menginjakkan kaki ke Thailand,
Selesai sarapan dikanting Fakultas, ternyata mereka berdua punya ide untuk laundry dikampus, dalam hati saya dan saya utarakan jauh-jauh kesini untuk laundry, dan pada saat pergi laundry saya ambil keputusan pribadi bahwa saya tidak akan ke thailand apalagi naik darat, dan tidak kembali lagi kekampus setelah dari Thailand,untuk ambil pakaian laundry,  dengan pertimbangan efektifitas waktu di Kuala Lumpur, dari Airport ke kampus butuh waktu sekitar 3 jam kalau naik taksi, kalau naik kereta dan bus sekitar 5 jam, akhirnya mereka mau ikuti saran saya,
 Jam 9 pagi kami meninggalkan kampus International Islamic University Malaysia menuju PETRONAS TWIN TOWER, Menara kembar petronas yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur (Kuala Lumpur City Centre) adalah tempat wisata di Kuala Lumpur yang paling populer dan sudah menjadi ikon dari kota Kuala Lumpur, dan juga Malaysia. Menara Kembar Petronas adalah menara kembar yang tertinggi di dunia dengan 88 lantai dan ketinggian mencapai 452 meter. Selain berfoto-foto, juga dapat membeli tiket naik ke atas untuk dapat menikmati keindahan pemandangan dari salah satu bangunan tertinggi di dunia. Tempat ini dikunjungi banyak sekali wisatawan mancanegara mulai dari siang hari hingga malam hari. Kami  mengunjungi Menara Kembar Petronas ini pada siang hari , dan katanya sih  tampak lebih indah pada malam hari dari pada siang hari. Dan itu saya saksikan pada saat hari terakhir di Kuala Lumpur pada saat naik bus gratis keliling kota, GO KL city BUS, Tak heran sampai tengah malam pun masih banyak wisatawan yang berfoto selfie di tempat ini. kami keliling Kuala Lumpur tanpa guide, dan diantara kita bertiga belum ada yang ke Kuala Lumpur, dengan modal peta kota KL, , kami juga berhasil menuju tujuan wisata, seperti Petronas Twin Tower, kami tidak sempat naik, kami cuma sampai diruangan pembelian tiket,karena Ilo tidak mau keatas menara, karena trauma ketinggian, apalagi bayarnya lumayan mahal 350 ribu per-orang, lebih baik jadikan oleh-oleh,,,HEEHEEHEE…apalagi perginya juga tidak sama keluarga .setelah keliling disekitar petronas dengan menenteng dos kardus , menurut ILO paling gampang kalau hilang disini cuma menuju pusat informasi, dan tanyakan bahwa wisatawan bawa  dos, mungkin cuma kita bertiga jalan-jalan membawa dos kardus  di KL dan kardus itu kami bawa sepanjang hari sampai menemukan hotel untuk menginap., hehehe .setelah puas kami menuju pasar SENI pusat oleh-oleh Kuala Lumpur
                Kami menuju pasar SENI yang merupakan pusat souvenir  Kualalumpur, central market sejak 1888, Suvenirnya tentu tidak gratis kami tidak lewatkan obyek yang satu ini. Kami dimanjakan dengan pemandangan kerajinan tangan yang unik-unik dan suasana pasar souvenir yang menyenangkan. Pasar ini mudah dijangkau dengan LRT laluan Kelana Jaya,  Kami dari KLCC naik LRT dan turun di stasiun Pasar Seni, melewati  Stasiun Kampung Baru, Dang Wangi, Masjid Jamek, dan berdekatan dengan KL Center, disinilah kami memborong souvenir-souvenir kualalumpur, baju kaos, dan memang harganya dibandingkan tempat yang lain,lumayan murah,

                Setelah Belanja dan shoping, kini gilirannya mencari alternatif e perjalanan ketahiland, yang sudah pasti sudah tidak bisa menggunakan darat, dengan sebelumnya sholat ashar jama dhuhur di lokasi pasar seni , disanalah ambo berburu tiket pesawat dari kualalumpur ke tailand, dengan mempertimbangkan rute kepulangan kemakassar, sampai malam hari kami belum booking pesawat ke Thailand, akhirnya kami makan malam di Pudu Raya , dan karena sudah capek ternyata distasiun itu ada juga hotel, Hotel Ancasa semalam 140 ringgit Malaysia,itulah tariff paling promo, kami menginap disana, dan betul-betul nyenyak, ternyata saat kami nyenyak tidur Ambo sudah berselancar didunia maya untuk searching flight ke Thailand, dan pada saat kami bangun ambo sudah siap-siap menuju ke airport Go show, dan kami sepakat kalau dapat tiket PP dengan harga terjangkau kami menyusul.akhirnya ambo berangkat ke Thailand sendiri, saya berdua ilo melanjutkan tour di kuala lumpur, sebelum melakukan tour selanjutnya kami cari hotel dengan tarif lumayan akhirnya kami dapat 70 ringgit semalam, sebelum jam 11 siang kami pindah hotel dekat hotel semalam.
                Setelah barang –barang diamankan dihotel depan stasiun pudu Raya, pagi hari senin  tanggal 2 Februari 2015 merupakan hari libur di KL, kami menuju  Bukit Bintang dengan jalan kaki selama 15 menit dengan mengandalkan GPS yang saya bawa , Ini adalah pusat jual beli High Class di Kuala Lumpur. Kalau mau cari tas seharga motor atau mobil, disinilah tempatnya. Tentu saja, kalau mau beli barang-barang exclusive pasti tidak gratis, yang ada malah bikin bangkrut, tapi Anda bisa menikmati suasana trotoar dan mall-mall yang menyenangkan di sini. Banyak wisatawan  yang datang hanya sekedar jalan-jalan dan selfie tanpa membeli suatu barang apapun termasuk mungkin saya dengan ilo , ada yang menarik waktu kesana ketika bertanya sama masyarakat disana dimana lokasi bukit bintang, ?? malah dijawab ohh itu tempat high class, dalam hati saya mungkin dia menilai  kami tidak ada penampilan wisatawan, …….kami berkeliliig, disekitar  URC ,Plaza Low yat, Royale bintang, Berjaya Time square, dan  saya sempatkan  beli sesuatu dan kami anggap paling murah yakni sepatu seharga 10 ringgit, walaupun sampai dimkassar ternyata sepatu itu saya beli semunaya kaki kanan,dan Ilham borong kemeja levis made india, dan setiba dihotel ternyata pakaian itu semua kebesaran, bahkan ada pakaian dia beli kalau dipakai, pusar kelihatan, dan kami melakukan perjalan pulang degan jalan kaki, kami menuju istirahat sejenak.

                Setelah capek kami sudah terobati dan kami menikmati makan siang hampir sore di kedai SRI PANGKOR, aneka selera Malaysia Dalam Statiun Pudu Raya Lantai 4, setelah makan siang  kami menyebrang ke mall mydin pas depan stasiun, setelah barang Ilham dititip diloker, kami rencana belanja disana juga, Cuma pas mau pembayaran tidak menerima card debit  muamalat saya, akhirnya saya batalkan semua yang saya sudah pilih , karna saya tidak bisa beli dengan uang tunai, karna uang cash sangat terbatas, setelah dari mall kami melanjutkan perjalanan ke masjid jamek, disekitar masjid jamek ada pasar rakyat, hampir semua penjualnya dari Negara nehi-nehi…..india, kami tidak terlalu tertarik karna yang saya cari khas Malaysia, kami beristirahat dimasjid jamek sekaligus sholat magrib jama isya, selesai kami sholat kami singgah beli es kelapa muda , dan kebetulan penjualnya dari Batak, ngobrol-ngobrol sejenak, dan dapat info kalau barang-barang murah bagusnya dipasar……, MAAF LUPA NAMANYA kami berdua menuju kesana dengan naik bus satu ringgit, sampai disana kami cari money changger tukar uang  Thailand ke ringgit, dan dikebetulan dapat guide dadakan ditengah jalan, aslinya dari jawa timur, setelah tukaran ringgit kami menuju pasar  tersebut. Ternyata mirip kaki lima, menyesal juga dengar ngomngannya penjual es tadi, disamping lapak-lapak sudah mau tutup kami perhatikan sejenak ternyata barang-barang sudah banyak kusam karena debu, akhirnya kami menunggu GO KL, menuju kawasan jalan india, disanalah kami belanja, kebetulan ringgit sudah menebal, saya sendiri beli baju  ada 8 buah plus kudung jilbab sebagai oleh-oleh, pokokonya belanjaan saya hanya untuk keluarga dimkassar, setelah capai kami naik  bus menuju hotel dan turun disamping Maya bank depan station pudu Raya. Terasa capek perjalanan malam itu, utung ada kwaci pemberian om hadi, yang menjadi snack kesayangan selama dikuala lumpur bahkan kwaci itu saya habiskan di pesawat pas pulang kemakassar, karena teman yang lain kayaknya tidak berminat, dan Untuk menghargai pemberian seseorang.

                Keesokan harinya tanggal 3 Februari 2015 setelah sholat subuh di masjid stasiun Pudu Raya, kebetulan hari itu hari libur juga karena betepatan hari Thaipusam yang di pusatkan di batu cave,kalau dalam muslim mungkin seperti ibadah haji,  kami BERDUA  awali tour dengan jalan kaki sekitar 2 km menuju  Menara KL, ternyata menuju kesana cukup mengasyikkan karena disamping menghirup udara pagi, kami ternyata menjumpai diperjalanan  Muzeum Telkom,Taman Eko Rimba KL, SPBU V-Power, Malaysian Bank AmBank, UBN,  akhirnya tibalah kami dikawasan menara KL,ternyata menuju ke tower, pihak pengelola sudah siapkan mobil antar jemput gratis, kami berdua menuju tower, kami menikmati pemandangan disana,

                Selama dua hari jalan sama Ilo terjadi penurunan berat badan, soalnya sepanjang hari dan malam jalan kaki terus, nah hari ini ditengah jalan menuju tower KL saya bertemu dengan karyawan Pavilion, katanya kalau ada Bus keliling kuala lumpur Gratis, Namanya GO KL Blue line, Purple Line, Red Line, tergantung rute yang kita kehendaki, seperti kalau GOKL purple Line berarti rutenya Pasar Seni Bukit Bintang. dan setelah puas di Tower KL , kami berdua menuju halte GO KL,yang  mempunyai halte tesendiri, sejak itu kami naik menggunakan Bus GO KL gratis keliling kuala Lumpur, Bus ini di sedikan Wifi Gratis juga, cuma memang harus naik dan turun dihaltenya tidak bisa naik turun bus disembarang tempat,  akhinrnya kami menuju pasar seni lagi  dengan menggunakan GO KL purple line, untuk menambah perbelanjaan souvenir, karena setelah hitung-hitung masih ada anggota keluarga yang belum dapat jatah dan saya dengan Ilham   besok harinya juga masih jalan-jalan di pasar seni sementara ambo  sudah menuju ke Thailand, sekitar 3 jam kami dikompleks pasar seni berpencar keliling sesuai pesanan masing-masing keluarga,dan yang paling menarik adalah kardus –kardus yang kami tenteng dua hari yang laulu menjadi perhatian bagi para penjaga toko, dan, sempat sapa saya, bahwa kemana bebannya yang kemarin, hehhehe. Wisatawan caruddu…,
dan ternyata untuk beli kain malaysia kami dapatkan di kedai  Rakyat  yang letaknya dilantai 3 di stasiun PUDURAYA dekat dengan hotel kami, padahal sudah dua hari keliling cari kain dengan harga terjangkau, kami juga borong banyak kain, Pakaian Muslim malaysia
Setelah dari Pasar Seni kami menuju Batu Cave dengan naik kereta Api 3 ringgit, ternyata menuju kesana lumayan lama, dan terlama perjalanan kami selama  di Kulalumpur, dan menuju kesana kami sudah tidak dapat tempat duduk , kereta full, karena kebetulan ada  acara Thaipusam. berpusat di batu cave, pusat ritual ibadah orang hindu india, dalam kereta kondisinya sudah  sesak, apalagi aroma bau yang sudah tidak bersahabat dengan kami, sampai-sampai ilham ditengah jalan sudah mulai merasa mabuk, karena tidak tahan lagi dengan bau yang menusuk, dan saya juga sudah mulai terasa namun  berupaya untuk atur napas. padahal ini baru menuju Batu Cave, dan saya sudah mulai mebayangkan bagaimana kalau baliknya dari batu cave dimana semua pengunjung kesana sudah bau keringat semua,akhirnya kami tiba di batu cave, dan Cuma sekitar 2 menit saja kami disana, dan kami sudah tidak menikmati karena ilo sudah muntah tidak tahan dengan bau yang menusuk, akhirnya langsung balik kanan, baunya lebih menyegat lagi dibandingkan waktu dikereta, muncul ide gila saya, untuk mengimbagi baunya harus ada bau yang harus menandingi untung ditas saya, saya siapkan kapsul Diapet, saya buka cangkang, saya ambil isinya, isinya disimpang ditissue baru kami temple pas dibawa hidung.itulah yang menjadi penawar, baru kami tempel pas dibawa hidung.. ehhh ternyata ada khasiatnya juga,untung Ilo sudah beli tiket PP, akhinya kami tidak antri lagi dikompleks batu cave, untuk pengambilan tiket pulang untuk dapat kursi juga, tapi baunya seperti yang saya duga sebelumnya, tidak pernah cium bau sepeerti itu khas .
Setibanya di Stasiun langsung menuju  halte GOKL purple Line menuju Bukit Bintang,  kami tiba dibukit bintang sore menjelang petang, langsung kami menuju mall pavilion, disana awalnya kami tidak punya keinginan untuk belanja, karena kami tahu high class,kami hanya ingin selfi saja, tetapi ternyata ada barang souvenir mangkuk cina harganya  10 ringgit, langsung kami beli, supaya ada tanda bahwa kami ada belanja dibukit bintang.hehhheeh, habis menuju penjual tas, memang harganya gila, dan ternyata petugasnya juga tidak sapa saya, saya bilang sama ilo, saya mau pulang jadi pengusaha, beginilah nasib pegawai, tidak dihargai, apalagi mungkin masih ada muka-muka  atau bau-bau batu cave, hehehehehhe,setelah puas, kami naik  bus GOLKL Green Line  bukit Bintang   menuju KLCC, akhinya kami menikmati KLCC malam harinya,setelah dari KLCC, kami menuju pusat mainan anak-anak, saya sempat belikan althaf mainan HT, dan Ilo beli robot di TIME TOYBAR, sebenarnya saya mencari mainan khas IPIN UPIN yang sudah trend terkenal diindonesia, ternyata dimalaysia sangat susah kami dapatkan, dan di TIME TOY Bar toko terakhir yang kami kujungi per 3 Februari 2015, setelah itu kami menuju hotel,sebelumnya kami makan malam dipudu raya, dan kami sudah sholat dikamar hotel pas diatas tempat tidur…karena kamar yang kami pilih full degan spring bed.
 Besoknya pagi jam  8 kami menuju airport. Dengan naik taksi yang sudah dipesankan pihak penginapan, Dan diKLIA 2 kami kumpul kembali setelah ambo tiba dari tailand, dan lagi-lagi hampir ketinggalan pesawat,  karna sibuk lagi cari oleh, sekaligus menghabiskan uang ringgit yang ada dalam dompet dan di Airport lah saya dapatkan oleh -oleh Ipin Upin.