Sabtu, 30 September 2023

HAJI HASBI PEMILIK TOKO MAJU MAYESTIK YANG KU KENAL

 

Mengenal keluarga ini, awalnya saat saya mengunjungi keluarga di johor pontian,  sepupu satu kali nenek saya di johor pung cicuk, selalu menyebut nama istrinya  yang merupakan tante saya yakni Hajja Nafrida,dan bukan hanya sekali disebut, namun berkali kali, dan saat itu saya pun dari indonesia tak pernah kenal dengan nama itu, jangankan  ketemu melintas nama itu pun tak pernah lewat ditelinga saya, dan suatu waktu pertengahan tahun  tahun 2017, saya ada dinas di jakarta  saya di ajak olek kakek Amir paleppang untuk silaturahim dengan keluarga ulujami, katanya keluarga banyak disana, namun sebelum ke ulujami kami singgah dulu  di Toko Maju yang berada pada kawasan  Mayestik, disana saya ketemu seorang laki laki gemrot yang duduk di bagian belakang toko dekat pintu belakang toko,dengan kancing baju dua teratas tidak terkancing, kakek Amir memperkenalkan bahwa ini om Hasbi orang Padang, om hasbi langsung ngomong bahwa keluarga Paleppang Itu tidak ada duanya di dunia ini, bukan main lima generasi  bisa berjumpa dalam satu masa,  gaya komunikasinya apa adanya, punya wawasan global, ini dibuktikan barang barang yang dijual ditokonya adalah sebagian dari  luar negeri, seperti china,korea,  enak diajak berdiskusi, dan jika mau jujur bahwa cikal bakar Reuni Paleppang di atakkae atas partisipasi beliau, mulai dari ide ide yang selalu disampaikan ke saya, begitu juga dana partisipasi, bagaimana tidak, beliau beberapa kali ke makassar,  untuk menggodok demi lancarnya acara, mulai acara di puncak sudah mulai dicanangkan, bahkan sebenarnya jauh sebelumnya om hasbi sudah membicarakan dengan sepupu satu kali saya di Taman Mini supaya di adakan pertemuan reuni. 

dari sisi badan orangnya tinggi, mungkin berat badannya diatas 100 kg, tapi tidak ada pantangan, kari kambing tidak ada tandingan sampai saya penuh keheranan,bahkan saat pandemi  covid 19 dimana jakarta paling awal dan paling lama menerapkan PSBB beliau masih aktif pergi toko, bahkan berada di garda terdepan, saya pernah ingatkan bahwa bahaya itu om, dan ombi menimpali saya, bahwa saya ini sudah tua, yang perlu waspada itu adalah yang  masih muda, bahkan pernah dengar kalau beliau pernah dapat saknsi karena tidak pakai masker di sekitar toko, 

di Toko majula saya melihat satu dari beberapa sisi dunia bisnis, yang saya anggap ganjil kalau bukan aneh mulai dari seluruh karyawan hampir 40 semuanya laki laki, dan mereka semua kerjakan sholat lima waktu di masjid secara bergantian, dan semua karyawan itu menjadi kasir, kalau anda pertama masuk di toko maju saya pastikan anda akan tersesat sementara untuk kembali kepintu masuk, saking banyaknya dan beraneka macam bahan yang ada, saya sendiri sudah 4 kali kesana, belum pernah  saya temui pengunjung bertanya tentang sesuatu lantas tidak ada disana, satu juga ke anehan disana Uangnya hanya disimpan dalam kardus ( bukan dalam laci meja), dan semua karyawan bisa mengakses, termasuk uang kembalinya, dan jika diperhatikan dari sisi belakang ruko, seakan akan toko maju itu tidak memitigasi risiko kehilangan barang, karena toko maju tidak mempunyai pintu belakang, hanya ditutp pakai tirai,  ada lagi yang unik adalah, siapa yang merekap hasil penjualan, dan berapa keuntungan pekanan, bulanan, tahunan, ternyata saya mencoba menelusuri hal ini dengan mewawancarai ownernya, bahwa yang menghitung adalah karyawan yang dipercayakan untuk itu, sedangkan untuk mendata aset sampai sekarang belum pernah, dan saya pribadi yakin bahwa tidak ada yang bisa mencatat isi toko tersebut, lantas bagaimana bisa dikatakan untung, jika akhir tahun masih ada barang di toko dan ada pembelian aset kata ownernya, dan satu lagi bahwa saya saksikan sendiri bagaimana kepercayaan itu di bangun disana, jika ada transaksi misalnya penggunaan dana untuk pribadi, langsung saja ambil, tanpa buat laporan harian dana yang keluar, mungkin ini lah yang dimaksud bahwa uang itu ada ditangan, jangan di hati

akan kedermawanan, tak perlu di sangsikan, tiap ada ada rencana kegiatan KKMP tak penah menyeberang pekanan langsung ada dana masuk di panitia KKMP, baik lewat langsung atau perantara istri, yang sudah cukup menjadi modal kelancaran kegiatan. bahkan beliau pernah bilang untuk menyumbangkan dana rutin bulanan  untuk KKMP, saya pun menolaknya karena khawatir tidak mampu menyalurkan secara produktif.

Teringat kebersaman bersamanya , kami diantar ke hotel ambhara dan memmberi hadiah buku kecil ke ettaku H.A.Mattalatta mengenai zikir pagi petang, dan sampai saat ini ettaku selalu mewiridkan isi buku itu pagi dan petang, dan membawa buku itu kemana saja, boleh jadi berbeda perlakukan ettaku  ketika saya memberinya hadiah tersebut, ada lagi peristiwa ketika kami menuju taman mini, kebetulan mobil menabrak kucing, dan ombi singgah untuk mengubur baik baik baik kucing itu, dan itulah jalan sampai ettaku juga sadar dan mulai menyayangi kucing,  saya pernah ditemani ke Tanah Abang untuk membelikan oleh oleh teman teman saya di  ambon, mengantar saya  ke airport, menjemput kami sekeluarga dari Blok M ke Ulujami, mengantar kami mencari mobil saat susahnya mobil grab pada saat pergantian tahun baru taman mini. mengantar kami sekelurga ke pasar tamrin city, pasat grosir, saya pun tidak membayangkan bagaimana beliau  bahagianya melayani kami  sekeluarga kalau kami ada dijkarta.

kalau ada rangking semangat ingin Reuni om hasbi dapat nilai sempurna bagaimana tidak, kami belum bergerak apa apa sebagai  tuan rumah, beliau sudah mencetak beberapa spanduk, menyiapkan semua kartu identitas peserta, bahkan pita pun disiapkan beberapa roll, 

mencetak ribuan kalender, pokok penuturan istrinya,, kalau saya mau kemakassar ada ada saja titipannya untuk keluarga makassar terutama KKMP, pokoknya bawa saja, dan beliau memang pembawaanya harus cepat terselesaikan masalah, mungkin begitula keseharian  seorang pengusaha, kalau ada ide mesti jalankan, di  Milad satu KKMP beliau membuat lagi keheboan di ulujami dengan nasi tumpengnya.kalau dari sisi DNA, om hasbi tidak mempunyai Hubungan nasab dengan Manyoro Paleppang, namun  hanya karena jodoh bertemu seorang laki laki padang dengan perempuan bugis Wija Paleppang, dan Perhari ini sudah mendekati tujuh tahun sejak mengenal beliau, namun mungkin dari frekuensi komunikasi beliau yang paling banyak komunikasi dengan saya diantara keluarga paleppang lainnya termasuk istrinya yang merupakan tante saya,, termasuk saat ada permasahan komunikasi melanda KKMP jabodetabek, awalnya saya  duga  beliau akan out dari KKMP, dan saat saya tanya, adakah pintu damai buat KKMP, beliau pun menelpon saya, bahwa tetap ada, dan frekuensi komunikasi semakin intens, kadang kami diskusi, dan tak pernah kehilangan ide, namun saya pun mengiyakan, selama tidak  ada mudhorat didalamnya,

Oo iya kalau ke Pasar mayestik jakarta selatan,jangan lupa ke TOKO MAJU yang  menjual segala macam  pernak pernik fashion baik produk dalam atau luar negeri ( 60% korea), dan kalau pertama datang biasanya akan tersesat untuk jalan keluarnya saking padatnya barang jualan disana,dan saya pun pernah  mengalaminya, katanya kalau mau ketemu artis maka jadilah karyawan disana, disaat banyak pengusaha mem PHK karyawannya , owner toko maju masih bertahan sampai sekarang untuk tidak mem PHK karyawan, prinsipnya jika tenggelam maka tenggelam semua saja..

suatu ketika 15 juni 2022, saya ada perjalanan dinas  ke jakarta, saat buka HP ada 4 kali panggilan tak terjawab,dan merupakan panggilan dari owner Toko maju tak lain adalah om hasbi,dan itu kebiasaan beliau kalau saya ada dijakarta pasti beliau  menghubungi dan mengajak kami untuk  silaturahim,dan tentu ujung ujungnya kolestrol lagi naik, karena pasti ada Rendang masakan kesukaan om hasbi, 

Sampai dirumahnya di ulujami,kami pun disuguhi makanan bugis & padang, dan ternyata sudah di siapkan peci khas Batawi sebagai oleh oleh dan tak terasa pembicaraan  dari habis magrib dan saat jam menunjuk angka 23.10   Saya pun pamit untuk istirahat di simatupang, dan ke esokan harinya kembali beliau telp dan  ajak saya  ke cilandak Town square jumpa perdana keluarga campuran paleppang inggris. dan Om hasbi pun Hadir saat itu.

Pada saat Milad ke 4 KKMP, kami pun team makssar diundang silaturahim keulujami,persiapan ke johor, salah satu orang yang tidak tidur atau terjaga sepanjang malam dirumah itu  adalah OM Hasbi, karena penuh kekhawatiran jangan sampai kami peserta tusijoppa kesiangan atau terlambat ke airport,  dan banyaklah cerita dan kenangan  disaat  Peserta Tusijoppa menginap satu malam di Ulujami.

Kominikasinya saya dengan ombi sangat intens, walaupun kadang ada hal hal yang kami tidak sepakati bersama, berbeda padangan mungkin karena basic yang berbeda, satu pengusaha dan saya karyawan, namun perbedaan saya anggap sebagai perna pernik silaturahmi.dan mungkin beliau ada kekurangan, namun itulah manusia, tak ada yang sempurna, sehingga salin empati yang di perlukan. 

dan di Hari Milad yang ke 60, beliau  mengajak keluarga pada hari sabtu tepatnya 30 September 2023,di situginting yang merupakan tempat pavorit om hasbi dengan Spanduk Bertuliskan KKMP dengan Peci yang di Pakai Juga Bertuliskan KKMP, yang boleh jadi saya sebagai generasi paleppang  dan saat ini masih menjadi Ketua KKMP tidak punya Pikiran atau tindakan  yang membesarkan Atau memperkenalkan KKMP bersamaan acara Pribadi  saya, tapi om hasbi bisa lakukan, Salutlah...... dan saat 29 September sehari sebelum situginting,Tepat di Hari Jadinya, saya pun menerima Hadiah dari OM hasbi berupa hadiah yang semuanya berbau KKMP, Bendera KKMP yang Jahitanya Lux, Plakat KKMP


Tulisan ini saya persembahkan  di Hari Jadi Om Hasbi , semoga sisa Umur om bisa memberi banyak Manfaat Ke sasama.0